webnovel

Sudah Ngga Sabar Jadi Besan

Coki, Alesia, Ridwan, dan Airin berjalan menuju halaman rumah Ridwan untuk mengantarkan Coki ke mobilnya Coki berjalan sambil tetap memeluk Alesia lalu Ridwan dan Airin tetap mengekori mereka

"Om tante saya pulang dulu" ucap Coki mengulum senyum menatap ke arah Airin dan Ridwan bergantian

"Iya Coki jangan lupa salam buat orang tua kamu" cerocos Airin sambil tersenyum manis ke Coki

"Iya Coki bilang om sudah ngga sabar jadi besan orang tua kamu" canda Ridwan sambil terkekeh Coki tertawa terbahak bahak dan Alesia menutup wajahnya dengan kedua tangannya

"Oke om tante pasti Coki sampaikan salamnya ke orang tua Coki dan orang tua Coki juga pasti sudah ngga sabar cepat besanan sama om dan tante" jelas Coki panjang lebar sambil terkekeh lalu Coki menangkup wajah Alesia

"Sayang aku pulang dulu yah" ucap Coki sambil tersenyum sumringah ke arah Alesia lalu Coki mencium pipi Alesia cukup lama

Setelah mencium Alesia lalu Coki melangkahkan kakinya ke mobil sementara Alesia memegang pipi yang di cium Coki sambil tersenyum tipis Airin melihat reaksi Alesia hanya terkekeh saat Coki sudah di dekat mobil Coki langsung membuka pintu mobilnya dan masuk ke dalam mobilnya

"Hati hati Coki" ucap Ridwan sambil melambaikan tangannya

"Hati hati Coki jangan ngebut" imbuh Airin sambil ikut melambaikan tangan ke Coki sementara Alesia tersenyum ke arah Coki sementara Coki yang mendapat senyuman dari Alesia hatinya langsung bersorak gembira

"Iya om tante" jawab Coki sambil tersenyum ke arah mereka bergantian sambil ikut melambaikan tangan setelah itu Coki menjalankan mobilnya sampai mobilnya tak terlihat dari halaman Ridwan baru mereka masuk ke dalam rumah

Bella dari dapur menuju ruang tamu sambil membawa camilan dan minuman untuk Criss saat Bella memasuki ruang tamu Bella melihat Criss berjalan mondar mandir kesana kemari bagaikan kupu kupu yang terbang

"Coki kenapa pah" tanya Bella sambil meletakkan nampan di meja ruang tamu

"Mah emang Coki kenapa" tanya Criss dengan menatap Bella lalu Bella mengerutkan kening dan langsung mendudukkan diri di sofa

"Harusnya mama yang tanya ke papa emang Coki kenapa sampai papa berjalan mondar mandir seperti orang yang sedang cemas" cerocos Bella lalu Criss tersenyum manis lalu duduk di sebelah Bella sementara Bella memicingkan mata

"Papah ngga papa" tanya Bella ke suaminya sambil tangan Bella memeriksa kening Criss

"Papa sehat wal afiat mah papa lagi mikirin kalau sampai Coki membobol gawang duluan sebelum menikah apa Ridwan ngga marah" ucap Criss sambil menyenderkan pundaknya ke bahu Bella

"Papa ngomong apaan sih" tanya Bella sambil memicingkan mata ke arah Criss

"Mah kita harus antipasi mah buktinya waktu Coki belum pulang papa duga pasti Coki mampir pacaran sama pacarnya ternyata dugaan papa benar kan mah kata Raka bahwa Coki membatalkan meeting hari ini nah dugaan papa selanjutnya pasti Coki sama pacarnya hari ini melakukan hubungan intim makanya Coki ngga sempat ngabarin se isi rumah ini" jelas Criss panjang lebar sambil mengelus ngelus rambut Bella sementara Bella langsung membelalakkan matanya dengan mulut menganga lalu Bella menutup mulutnya dengan tangannya

"Pah gimana ini kalau ternyata dugaan papa benar Coki menghamili anak orang di luar nikah apalagi yang di hamili oleh Coki anak Ridwan teman papa" balas Bella sambil menampilkan wajah cemas

"Tenang mah papa akan berusaha membujuk Ridwan untuk tidak marah seandainya anaknya di hamili duluan oleh Coki sebelum menikah" imbuh Criss sambil tersenyum sumringah karena mengingat Ridwan juga cuma punya anak satu pasti dia pengin cepat punya cucu

Coki melajukan mobilnya dengan kecepatanbl sedang di dalam mobil Coki tak bosan bosan untuk menebar senyum yang sangat manis kadang Coki memegang bibirnya karena Coki telah memberikan ciuman pertama untuk orang yang di cintainya yaitu Alesia

"Alesia gue senang banget bisa ngedapetin lo dan sebentar lagi impian dan harapan gue menikahi lo akan segera terwujud karena gue sudah bilang ke orang tua gue akan mempercepat pertunangan dan pernikahan gue dengan lo Alesia dan orang tua lo pasti setuju kalau gue cepat menikah sama lo karena papa lo teman bisnis gue dan papa lo juga teman papa gue jadi dia pasti tahu kalau lo cinta pertama gue Alesia" monolog Coki sambil mengendarai mobilnya ke arah rumahnya Coki sangat bahagia jadi dia selalu tersenyum manis, terkekeh, kadang tertawa keras di mobil saat ini dalam perjalanan pulang

Ridwan, Airin, dan Alesia masuk ke dalam rumah tangan Airin menggandeng tangan Alesia dan tangan satunya lagi mengandeng tangan suaminya setelah di ruang tamu Alesia membuka keheningan

"Alesia mau ke kamar dulu mah pah" ucap Alesia sambil tersenyum menatap Airin dan Ridwan

"Mau ngapain kamu ke kamar Alesia" tanya Airin sambil menatap wajah Alesia

"Mau istirahat mah" jawab Alesia singkat sambil memasang ekspresi raut cemberut

"Mah biarkan Alesia istirahat lagian nanti malam kan kita ke rumah Criss orang tua Coki dan ada Coki di sana biar Alesia nanti malam lebih fresh" ucap Ridwan lirih sambil membisikkan ke telinga Airin supaya Alesia tak mendengarnya

"Bener juga pah lebih baik Alesia di suruh istirahat aja sekarang" balas Airin sambil ikut berbisik ke arah Ridwan lalu Alesia yang melihat mereka berdua berbisik pun menaruh curiga ke mereka

"Apa yang sedang mama dan papa bicarakan koq sampai bisik bisik" tanya Alesia sambil memicingkan mata ke arah Airin dan Ridwan

"Ngga ada papa sama mama lagi membicarakan urusan kantor" jelas Ridwan sambil menatap Alesia

"Iya Alesia katanya kamu tadi mau ke kamar sana istirahat" cerocos Airin mencoba menghentikan kecurigaan Alesia

"Iya pah mah aku ke kamar dulu" gumam Alesia sambil melangkah menuju kamarnya

"Alesia kamu harus istirahat" balas Ridwan sambil menatap punggung Alesia yang sedang berjalan sementara Alesia hanya menganggukkan kepalanya

Marsha telah mengepel dan menyelesaikan hukumannya itu juga berkat petugas novel yang menemaninya sehingga pekerjaan yang di limpahkan berjalan baik dan lantainya sudah bersih

"Mba aku sudah menyelesaikan hukumannya dan lantainya sudah bersih apa aku sudah boleh pulang" tanya Marsha sambil mendekat ke petugas novel yang sedang asyik dengan benda pipih di tangannya

"Gue cek dulu sebentar" jawab petugas novel lalu dia berkeliling mengelilingi ruangan ini dan lantainya tampak bersih tidak seperti tadi

"Gimana mba sudah bersih kan" tanya Marsha dengan harap harap cemas

"Lantai ini bisa bersih kayak gini gara gara gue inisiatif nemenin lo kalau tadi gue ngga nemenin lo gue yakin pasti lantainya akan berantakan karena lo ngga melaksanakan hukumannya yaitu mengepel lantai tapi lo cuma aktif di sosial media doang makanya pekerjaannya ngga becus dan lantai masih sangat kotor" bentak petugas novel panjang lebar sambil menatap seisi ruangan ini

"Tapi mba" saat Marsha akan melanjutkan kalimatnya bahwa dia mengerjakan hukuman itu dan saat akan menemui petugas novel lantainya sudah bersih dengan cepat petugas novel memotong kalimatnya

"Oke lo sudah boleh pulang sekarang" pekik petugas novel sambil menatap Marsha sedangkan Marsha langsung menerbitkan senyum di bibirnya

"Makasih mba" ucap Marsha sambil bergegas hendak melangkahkan kaki dari ruangan ini lalu petugas novel kembali ke bagian kerjanya

Wiliam selesai mencuci piring dan menuju ruang tamu di sana ada Krisna yang sedang membaca koran dengan sangat serius sehingga tidak menyadari kehadiran Wiliam

''Marsha sudah pulang apa belum pah" tanya Wiliam sambil mendudukan bokongnya di sofa empuk ruang tamu

"Belum Wiliam biasanya dia akan pergi sebentar kenapa sudah dari tadi Marsha belum pulang" jawab Krisna sambil berhenti membaca koran lalu melipat koran dan meletakkan koran di atas meja di dekatnya

"Wiliam juga ngga tahu pah soalnya tadi Marsha izin cuma mau beli novel sebentar" jelas Wiliam sambil memasang raut wajah cemas

"Wiliam apa kamu tahu tempat penjualan novel yang di tuju Marsha" tanya Krisna menatap Wiliam

"Wiliam ngga tahu pah tempat novel yang dekat dari sini" balas Wiliam sambil menggidikkan bahunya