Coki mengacak ngacak rambut Alesia dan mulai menyodorkan makanan yang telah di siapkan Coki ke depan Alesia sementara Airin dan Ridwan masih tetap berdiri di samping Alesia
"Sayang kamu makan dulu" ucap Coki sambil menyodorkan satu sendok makanan ke depan mulut Alesia lalu Alesia melirik sekilas ke arah mama dan papanya yang masih ada di sebelahnya
"Aku bisa mak" belum selesai menyelesaikan kalimatnya Coki sudah menyuapkan makanan ke mulut Alesia
"Biar aku saja yang suapin kamu sayang" jawab Coki tersenyum ke Alesia sambil mengusap pipi Alesia untuk menghilangkan jejak air mata di sana
Airin yang paham situasi dan tidak ingin mengganggu Coki dan Alesia dia berinisiatif beralasan punya pekerjaan yang belum di selesaikan di kantor dan mengajak Ridwan meninggalkan mereka
"Coki Alesia mama dan papa mau ke kamar dulu soalnya ada pekerjaan yang belum di selesaikan di kantor ya kan pah" jelas Airin sambil mengedipkan mata ke suaminya
"Papa mau lembur nanti aja mah" balas Ridwan sambil menatap Alesia dan Coki
"Pah lebih baik kita kerjakan pekerjaannya sekarang saja kita permisi dulu Coki Alesia" pekik Airin sambil menarik lengan Ridwan supaya ke atas dan berjalan melangkah ke kamar mereka Coki hanya menganggukkan kepalanya dan Alesia hanya diam
"Sayang makan lagi" ucap Coki sambil menyodorkan makanan ke depan Alesia sehingga membuyarkan lamunan Alesia
"Apa kamu ngga marah sama aku Coki" tanya Alesia sambil mengunyah makanan yang di suapi Coki
"Marah untuk apa Alesia" tanya Coki sambil memegang bibir Alesia sementara Alesia hanya diam menahan suara jantungnya yang berdetak lebih kencang
"Makan lagi" ucap Alesia menghilangkan kegugupan Coki melepas tangan di bibir Alesia dan Alesia mengusap tengkuk yang tidak gatal
"Apakah suapan aku terlalu enak sayang sehingga kamu ketagihan" goda Coki mulai menyuapkan makanan ke Alesia dan Alesia hanya menganggukkan kepalanya
Bella dan Criss masih di ruang tamu Bella celingak celinguk ke kanan, kiri, depan, belakang tapi belum melihat Coki ada di rumah sementara Criss melihat sikap istrinya
"Kamu kenapa mah celingak celinguk kayak gitu kayak lagi di kejar kejar takut ketahuan" tanya Coki sambil menatap Bella penuh curiga
"Mama lagi mencari Coki pah apa dia belum pulang koq belum kelihatan" jawab Bella sambil tetap celingak celinguk mencari Coki
"Haha haha belum mah dari tadi papa sudah jaga di sini dan Coki belum menampakkan wajahnya" timpal Coki sambil tertawa terbahak bahak
"Emang dia kemana apa dia masih di kantor karena belum menyelesaikan pekerjaan kantor" tanya Bella sambil menatap Coki
"Kayaknya bukan di kantor deh mah mungkin Coki lagi pacaran sama pacarnya" jawab Criss sambil terkekeh
"Dari mana papa tahu kan papa ngga satu kantor sama Coki" sergah Bella memicingkan mata ke Criss
"Oke papa akan telpon asistennya pasti dia tahu" gumam Criss sambil memegang handphone nya mencari kontak dan mulai menelpon seseorang yang menjadi asisten Coki dan telpon di loudspeaker supaya Bella dapat mendengar
Raka
"Ada apa bos" ucap Raka pertama kali mengangkat telpon Criss
Criss
"Apa Coki hari ini ada meeting" tanya Criss ke Raka tanpa basa basi
Raka
"Tadi bos Coki ada meeting tapi hari ini minta di cancel dan tidak jadi meeting memang kenapa bos" jelas Raka sambil menyiapkan jadwal untuk Coki saat Criss akan berbicara Bella sudah menanyakan sesuatu
Bella
"Lalu kemana Coki hari ini Raka kenapa dia belum pulang" tanya Bella sambil memasang wajah panik
Raka
"Saya tidak tahu bos karena bos Coki tidak bilang apa apa ke saya" jawab Raka sambil menghentikan tadi yang di kerjakan
Criss
"Raka saya mau tanya tolong kamu jawab jujur apa tadi ada wanita ke kantor Coki" tanya Criss dengan penuh semangat dan antusias
Raka
"Tadi siang ada perempuan di kantor bos Coki tapi bos Coki langsung menyuruh saya keluar tapi bos jangan bilang kalau saya yang berbicara ke bos" jelas Raka sambil harap harap cemas lalu Bella menanyakan pertanyaan lagi
Bella
"Apa selain di ruang kantor Coki bersama perempuan di area kantor lain juga" tanya Bella sambil tersenyum karena sudah menemukan jawaban kemana Coki sebenarnya
Raka
"Saya lihat bos Coki sama perempuan itu juga di area yang akan menuju tempat parkir" jawab Raka jujur dengan apa yang di lihat
Criss
"Oh sekarang Coki sudah berani membawa pacarnya ke kantor dan dia juga pacaran di kantor" pekik Criss sambil terkekeh Bella ikut tertawa terbahak bahak sedangkan Raka senyum sumringah
Criss
"Makasih atas infonya Raka" tegas Criss sambil masih terkekeh
Raka
"Sama sama bos saya juga sudah mengira bahwa perempuan tadi pacarny bos Coki" ucap Raka tegas sambil melanjutkan pekerjaannya tadi
Criss
"Iya Coki sudah dulu soalnya om mau mengebom Coki dengan banyak pertanyaan begitu dia pulang" canda Criss sambil tertawa terbahak bahak
Raka
"Iya bos tapi jangan beri tahu bos Coki kalau saya yang memberi info tersebut saya ngga mau di marahi bos Coki" jelas Raka sambil memasang wajah penuh cemas
Criss
"Tenang Raka saya tidak akan mengatakan semua info dari kamu" ucap Criss lalu menutup sambungan telponnya dengan Raka
Tanpa terasa mobil yang di kendarai Wiliam sudah hampir sampai Marsha yang melihat sebentar lagi sampai dengan cepat menghabiskan camilan yang ada di tangannya saat mobil berhenti Wiliam dan Marsha langsung turun dari mobil membawa belanjaan mereka ke rumah
"Marsha kamu menghabiskan banyak camilan tadi padahal kakak belum makan jadi ini camilan jatahnya cuma buat kakak doang" ucap Wiliam sambil membawa barang belanjaannya melangkah ke dalam rumah
"Ngga bisa dong kak ini kita bagi dua jangan buat kakak doang" pekik Marsha sedikit teriak dan melototkan matanya ke arah Wiliam
"Marsha tadi kakak di jalan belum sempat makan camilan sementara kamu sudah banyak makan camilan" jelas Wiliam sambil membulatkan matanya
"Kan tadi Marsha pengin makan di jalan kak terus kenapa kakak ngga ikut makan" goda Marsha sambil terkekeh penuh kemenangan
"Tadi kakak lagi menyetir mobil Marsha gimana makannya sementara kamu kan penumpang makanya dengan gampang dan cepatnya menghabiskan banyak camilan" tegas Wiliam sambil menahan emosi
"Makanya kakak cari pacar dan cepat tembak Laura supaya kalau kakak nyetir Laura yang menyuapkan camilan ke kakak" jawab Marsha lalu menjulurkan lidah ke Wiliam dan langsung berlari sekencang mungkin ke dalam rumah supaya tidak bisa di kerjar oleh Wiliam
"Marsha awas kamu" teriak Wiliam sambil ikut berlari mengejar Marsha ke dalam rumah
Airin dan Ridwan masuk ke kamar dengan keadaan lengan Ridwan di gandeng Airin setelah ada di depan kamar Airin langsung membuka pintu kamarnya
"Mah kenapa mama bawa papa ke sini" tanya Ridwan sambil menatap Airin penuh curiga
"Pah lebih baik mama bawa papa ke sini dari pada kita di situ terus di antara Alesia dan Coki" jelas Airin sambil mencoba menghempaskan bokongnya di ranjang
"Tapi papa pengin mengawasi Alesia mah papa ngga mau dia bikin repot Coki seperti tadi papa malu soalnya Coki rekan bisnis papa dan Criss teman papa dan papa ngga mau Alesia di tuduh matre karena sikapnya yang seperti itu" balas Ridwan sambil melototkan matanya menahan amarah
"Coki sudah bilang ngga merasa di repotkan oleh Alesia dan mama kira Coki tidak akan menuduh Alesia matre karena setelah Alesia berbuat seperti itu Coki sikapnya tetap lembut ke Alesia" gumam Airin panjang lebar sambil merebahkan tubuhnya di tempat tidur
"Tapi mah" kalimat Ridwan belum selesai sudah di potong oleh Airin
"Pah sebaiknya papa coba pakai jas yang mama beli tadi" pekik Airin sambil menunjuk tempat dimana Airin meletakkan jas tersebut lalu Ridwan mengikuti perintah Airin dan menuju tempat yang di tunjuk Airin
"Apa mama sudah mencoba pakaian atau dress yang akan di kenakan nanti malam" tanya Ridwan sambil memegang jas yang baru di beli istrinya
"Nanti aja pah mama mau merebahkan tubuh dulu menghilangkan capek" gumam Airin sambil mulai memejamkan matanya sementara Ridwan langsung mencoba jas baru di beli istrinya untuk ke acara makan malam bersama Criss sekeluarga