Saat Hening mau membantah pernyataan petugas keamanan yang sangat amat merugikannya, mata Dipta menatapnya tajam, kalah pisau dapur ibunya. Mendadak lidahnya kelu, cuma bisa komat kamit kaya mbah dukun baca mantra.
"Saya tanggung semua kerugian." Dipta berkata sopan, sesopan rok siswi yang paling nerd diseolah. Hening tau kalau Dipta sedang menyiapkan amunisi buat menyerangnya. Mereka emang udah sepakat buat baikan tapi bukan berarti gak bertengkar atau berkelahi.
Dan Hening harus mengumpulkan tenaga untuk itu.
Jangan harap ada yang membantunya kecuali Rachel, dan gadis itu gak mungkin di perdulikan sama Dipta. Jordy? Oh … jangan harap, pemuda itu lagi mode on cool, udah pasti gak bisa ngomong, apalagi membelanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com