Di balik kecemasan Sean tiba-tiba saja Jessi tertawa dengan begitu manis. Dan itu membuat Sean semakin kebingungan. Sebenarnya apa yang telah terjadi, kenapa tiba-tiba saja Jessi tertawa setelah menangis.
"Kenapa malah tertawa?" kata Sean dengan kening yang mengerut. Lalu pria itu pun menyentuh lembut perut Jessika yang kini sudah sangat besar.
"Bayi kita tidak apa-apa kan?" Sean bertanya sekali lagi dalam keadaan yang begitu cemas. Lalu Jessika pun menggenggam lembut dengan Sean Seraya berkata," Baby kita baik-baik saja, tadi aku menangis karena teringat kepada Mama saja,"
"Benarkah tidak ada sesuatu hal yang buruk?" ucap Sean dengan semua kecemasannya.
"Dokter mengatakan aku baik-baik saja, dan baik kita pun baik-baik saja. Semuanya karena Tuhan melindungiku," kata Jessika dengan senyuman yang manis. Mata Jessi masih basah karena sehabis menangis, lalu Sean dengan penuh kelembutan menyeka air mata yang berada di pipi Jessika.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com