"Bagaimana dengan saran, Mamah?" Sindi bertanya lagi. Senyum dari wajahnya bahkan terlihat melebar karena benar-benar antusias dengan pernikahan Wili dan Carol. Setidaknya Carol benar-benar telah merasa lega karena baginya Wili tak salah pilih wanita.
"Maaf sekali, Mah. Untuk jadwal minggu-minggu ini aku masih mengurus project baru. Masih belum memiliki waktu banyak, Mah," tolak Wili dengan halus berharap Sindi akan mengerti dengan alasan yang dia buat.
"Kamu ini memang selalu saja sibuk dengan pekerjaan. Kamu juga harus memikirkan kebahagiaan istri kamu," gerutu Sindi pada Wili.
"Iya kan, Carol. Kamu pasti senang kan kalau status pernikahan kalian diresmikan dan tercatat di negara," kata Sindi mengalihkan ucapannya pada Carol yang belum mengerti sama sekali.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com