Setelah semalaman suntuk aku memikirkan apa yang Rival katakan padaku tentang hubungan kami yang saat ini telah resmi sebagai tunangan. Pagi ini aku harus terbangun dengan sekuat tenaga mengingat harus kembali dari liburan yang hanya berjalan satu hari saja. Ah, tidak. Ini bukan liburan? Tepatnya hanya pindah tidur saja.
Dalam perjalanan pulang, aku masih tidak ingin banyak bicara pada Rival. Sampai tiba di rumah paman dan bibi, aku bergegas keluar dari mobil Rival dan di belakang pun sama. Ayah dan ibu keluar dari dalam mobil paman dan bibi.
"Aku harus segera ke kampus, sampai bertemu siang nanti." Rival berpamitan untuk segera pergi. Aku hanya menangguk padanya.
Setelah itu aku membantu ayah dan ibu membawa koper perlengkapan mereka saat di villa. Kudengar bibi mengeluh dengan raut wajah sedikit kecewa. "Ah, gagal deh menikmati liburan di villa mewah."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com