Mereka berdua kembali ke dalam ruangan. Breckson mengucapkan selamat tidur kepada gadis itu sebelum dirinya tidur di samping sang adik. Sementara itu, Freislor merasa senang karena hal itu. Dia bergegas ke dekat Kreysa dan berbaring di sampingnya.
"Light," ucapnya lirih. Gadis itu mengulurkan tangannya ke atas udara. Nampak cahaya kekuningan seperti emas membentuk lambang aksara Jawa yakni, "Ha." Freislor tersenyum tipis.
"Ayah, aku rindu," batinnya. Detik selanjutnya, kedua tangannya berada di atas. Ia seperti menangkap cahaya itu dan menyimpannya untuk diri sendiri.
"Selamat malam, Ayah, Ibu." Freislor mulai memejamkan kedua matanya. Selang beberapa saat kemudian, seekor burung gagak yang tadinya mengikuti Poresa datang kembali. Ia terbang di dekat jendela.
"Akh sial, jendelanya tertutup selambu," batin burung gagak itu. Burung gagak itu mendekat ke arah jendela. Dirinya kembali terbang secara memutar dan berubah menjadi seorang manusia.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com