Lelaki yang berdiri di hadapan mereka semua membisu. Selang beberapa detik setelahnya, ia mengangkat alisnya.
"Apa ada yang mau ikut denganku? Aku harus membicarakan sesuatu dengan kalian semua," ucapnya dengan tatapan tegas. Freislor menganggukkan kepalanya pelan. Ia mengikuti permintaan lelaki itu. Di satu sisi, semua orang yang berada di sana juga setuju.
"Baiklah, ikuti aku. Aku ingin menunjukkan markas besarku kepada kalian! Aku pikir, kalian ini orang jahat! Makanya, aku memutuskan untuk membunuh kalian semua. Tapi, setelah melihat hal itu. Keputusanku berubah. Namaku Herbour. Panggil saja Bour." Lelaki itu menyebutkan namanya dengan santai. Mereka bergegas meninggalkan semua orang yang ada di sana. Selang beberapa detik kemudian, Mikhael kembali melirik ke arah orang-orang di sana. Ia melihat bagaimana orang-orang itu memiliki tatapan mata yang kosong.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com