"Jadi... drama kayak tadi itu bisa nyata ya? Gue kira, cuman ada di novel sama film aja." Sahut suara lelaki dari arah belakang Dira.
Tentu saja Dira kaget bukan main dan langsung membalikkan badannya. Sejak kapan ada orang lain disini selain dirinya dan Abim?
Seolah tahu pertanyaan Nadira, lelaki itu tersenyum kecil. "Ini tanah milik gue. Rumah gue sebelah kanan dari bukit ini. Gue baru kesini sambil majang kursi baru. Eh, ada dua orang dateng. Abis itu gue ngumpet deh di balik pohon mangga."
Dira mengernyit tak percaya. Jadi, sejak tadi ada yang menguping pembicaraan sensitifnya dengan Abim?
Lelaki itu terkekeh. "Nadira Aisyah ya.. cantik juga kalau ketemu dari deket gini." Ujarnya.
Dira enggan berbicara. Sangat merasa asing untuknya. Namun tak henti-henti ia merapal do'a dan semoga lelaki di hadapannya ini bukan orang jahat.
Lelaki itu terkekeh geli setelah memandangi Dira cukup lama. "Tenang.. gue gak jahat kok. Gak usah takut. Santai aja.."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com