Hari Senin, Nadira ingin menepati janjinya. Ia mengajak Intan makan berdua di kedai kopi sepulang kerja. Tentu saja Vera tidak ikut di antara mereka.
"Ngapain ngajakin gue dan tadi maksa?" Tanya Intan dengan nada yang sebal.
Dira menyesap moccacinonya sedikit. "Gue mau minta maaf Tan.." ujarnya ramah.
Intan mendengus remeh. "Buat apa?"
"Buat kejadian hari sabtu lalu. Gue kayak gitu karena gue kesel banget. Gue cemburu dan sempat salah paham. Sebenernya Mas Abim yang mau bicara baik-baik perihal tidak meneruskan pertemuan kalian. Tapi gue yang maksa buat ikut dia dan sekalian publikasi hubungan gue dan dia. Dan gue sadar cara gue salah. Gue pikir, lo nggak akan bereaksi seperti itu. Tapi ternyata lo sekaget itu dan kelihatannya lo marah banget. Gue minta maaf.."
Mendengar itu Intan merasa agak luluh. Sepertinya lebih baik ia memaafkan Nadira saja dan menghentikan drama marah-marahan seperti ini. "Oke gue maafin." Ujarnya langsung.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com