Sudah enam bulan Zivana menjadi istri Andra. Dan selama itu pula dia belajar untuk bisa lebih memahami Andra. Ternyata benar yang diucapkan Andra. Janjinya untuk membahagiakan Zivana dipenuhi. Andra tidak pernah sekalipun membuatnya sedih. Yang membuat Zivana sedih adalah Andra yang ternyata pekerja keras itu sering menghabiskan waktu di malam hari untuk begadang mengerjakan pekerjaan di rumah. Padahal seharian dia sudah bekerja di kantor.
Zivana hanya khawatir dengan kesehatan Andra yang kadang menurun karena Andra keseringan begadang. Lingkaran hitam di matanya menunjukkan bahwa laki-laki itu memang kurang istirahat.
"Ndra, sebaiknya kamu tidur. Ini sudah jam satu lho," ucap Zivana. Tadi Zivana sudah tidur lebih dulu. Tapi jam satu dia terbangun dan Andra masih berada di depan laptopnya. Entah mengerjakan apa.
"Kerjaanku masih banyak, Zi. Kamu tidur saja. Aku nanti nyusul deh," ucap Andra sambil mengetik sesuatu di atas laptopnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com