webnovel

Dua Tembakan Mematikan (1)

Editor: Wave Literature

Saat matahari terbenam, permukaan laut berkilauan dalam cahayanya, dan sinar matahari terakhir bersinar di permukaan laut yang berkilauan di kejauhan. Dalam sekejap, kegelapan menyelimuti Bumi seperti jaring hitam yang kedap udara.

Dermaga di Kota S dikenal sebagai pelabuhan perdagangan terbesar di Negara Z. Saat ini, semua lampu disana telah menyala. Dan cahaya remang berkedip di dermaga yang kosong, memberikan sentuhan suasana yang terkesan mewah.

Saat itu, sekelebat bayangan gelap menyelinap di bawah atap gudang yang tak jauh dari dermaga. Dengan sepasang mata menatap lurus ke sekeliling, sambil bersiap menghadapi serangan tiba-tiba.

"Kakak Lin, disini sangat gelap. Apakah benar, orang-orang itu akan datang ke sini?. Kita tidak akan sia-sia datang ke sini, seperti terakhir kali kan?" Ucap Mu Chen dengan mata kecilnya yang putih terkesan bersih tanpa noda, dia melihat sekeliling sambil bertanya dan terkejut.

Sosok yang berdiri tak jauh di depannya mendengar kata-kata itu, dan berhenti sejenak. Memutar pistol di tangannya dan dengan gesit dia memukul kepala Mu Chen. Hal itu membuat Mu Chen meringis kesakitan. Rasa sakitnya membuatnya sampai ingin berteriak, tetapi dia takut akan ketahuan oleh musuh. Jadi dia hanya bisa menarik nafas yang dalam.

"Kakak Lin, tolong jangan kasar!"

Zhao Youlin menempatkan jarinya untuk meraih gagang pistol dengan tangannya. "Datang sia-sia? Jika informasi kali ini ternyata palsu lagi dan mereka membuat kita bekerja tanpa menghasilkan apapun, aku akan membubarkan tim intelijen saat aku kembali nanti" ucapnya sambil tersenyum seperti iblis.

Mu Chen menyentuh kepalanya sambil mengamati aura pembunuh dari Zhao Youlin, yang terlihat jelas di matanya saat ini. Dia menciutkan lehernya karena terkejut, setelahnya dia tersenyum paksa dan menyanjung, "Itu benar, tim intelijen tidak pernah berkontribusi apapun, setiap kali mereka memberikan informasi, itu hanya informasi palsu. Sudah waktunya untuk memberi mereka pelajaran, atau mereka akan berpikir…. bahwa mereka bisa menggertak kita dengan mudah…."

Sebelum Mu Chen menyelesaikan perkataannya, dia menjadi sangat ketakutan oleh tatapan dingin Zhao Youlin sehingga dia harus berhenti. Dia menutup mulutnya dengan panik dan membuat gerakan seperti menutup resleting untuk membungkam mulutnya.

Zhao Youlin tertawa geli melihat gerakannya yang lucu itu. Dia menggunakan tangannya yang bebas tanpa pistol untuk sedikit memukul kepalanya. "Bagaimana bisa kamu mengoceh di tempat yang tidak seharusnya, jika aku tahu, aku tidak akan membawamu. Baiklah, berhentilah berbicara. Jika kamu terus mengomel, aku akan membunuhmu tidak peduli apa yang terjadi pada tim intelijen."

Mu chen yang terkejut langsung merosot ke bawah. Dia memegangi kepalanya yang sakit dan bergumam, "Bisakah kamu tidak memukul kepalaku sepanjang waktu? Aku memang tidak terlalu pintar, tetapi jika kamu terus memukul kepalaku, apa yang akan terjadi jika tidak ada yang menginginkanku?"

Zhao Youlin terkekeh. Mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala juniornya yang beberapa tahun lebih muda darinya serta memuji, "Kamu cukup sadar akan kemampuanmu, tidak apa-apa, kamu benar-benar bodoh, jadi aku hanya sedikit memukul kepalamu untuk membuatmu lebih pintar."

Mu Chen terdiam. Mengapa ini terasa seperti dia berkata, "Kamu sangat jelek, jadi aku memukulmu sebagai cara untuk membuatmu terlihat lebih baik?" – " Kakak Lin, bisakah kita tetap bersenang-senang bersama?"

Sementara mereka berdua berbisik, tiba-tiba mereka mendengar suara dari kejauhan. Zhao Youlin kembali terlihat dingin, dan dia memberi isyarat kepada Mu Chen dengan meletakkan tangan di bibirnya, menyuruhnya diam. Lalu dia menyandarkan tubuhnya ke dinding gudang, sambil mengamati apa yang ada di depan. 

Tak lama setelah itu, beberapa van dengan ukuran yang cukup besar melaju perlahan dari arah kejauhan. Setelah menyembunyikan klakson di depan gudang, pintu gudang perlahan terbuka dan membiarkan van masuk. Seolah-olah mereka memang sudah menunggunya sejak lama.

Zhao Youlin memperhatikan pintu gudang yang tertutup dan menoleh untuk melihat sekelilingnya. Dia mengamati dengan jeli jendela kaca di atas kepalanya. Kemudian, mengangkat tangannya dan melambai pada sekelompok orang di belakangnya. Dia memimpin dan melompat, dengan mudah naik ke jendela itu dan masuk ke dalam, dan sekelompok orang di belakang mulai mengikutinya.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.