“Aku tidak percaya kau melakukan ini padaku lagi, Your Highness…” ucap Heinrich dengan wajah pucat. Ia masih tidak bisa percaya ia melakukan ini lagi.
Ezra tertawa canggung.
“Kali ini berbeda… aku benar-benar tidak punya pilihan sekarang…” ucap wanita itu.
Di langit Almandine, di tengah hembusan angin dingin yang membeku, Heinrich masih mendekap tubuh Ezra yang ramping itu. Keduanya berdiri diatas platform raven hitam dan Heinrich memastikan agar Ezra tidak kehilangan keseimbangannya.
Saat pria itu melihat ke arah bulu mata panjang wanita itu, ia melihat sisa air matanya yang tipis dan mulai membeku.
“Aku baru tiba di beberapa menit yang lalu, dan sudah masuk ke dalam masalah…” gumam Heinrich sambil mencoba melepaskan jaket bulu hitamnya.
Meskipun tubuh Ezra dibungkus dengan jubah panjang, udara di langit lebih kencang dari udara di tanah, sehingga jauh lebih dingin dan membeku. Ia membalut tubuh ramping wanita itu dengan jaket bulunya dan membawa mereka pergi dari sana.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com