webnovel

Putra Mahkota Yang Muram Dan Keras (2)

Editor: AL_Squad

Gu Rouyun tertawa sinis. "Bagaimana mungkin aku tidak tau yang kau maksud? Karena kelemahanku mendatangkan maut untuk ibu, kakek dan adikku, membuat orang yang aku perdulikan meninggalkanku satu persatu! Melihat bahwa khayangan mengampuni nyawaku, aku harus menjadi penguasa dunia! Aku yang harus mengatur siapa yang pantas mati dan hidup!"

Suaranya penuh dengan penuh kepastian, menutupi wajahnya yang polos.

Zixie tersenyum dan membelai rambut Gu Rouyun. "Gadis kecil, kau harus mengkonsumsi pil pengumpul Qi ini, dan mencapai level tiga sebelum kau pergi."

"Baiklah."

Kepastian terpancar di matanya. Dia mempunyai firasat yang kuat, jika dia mengkonsumsi pil ini, maka dia akan mencapai level tiga..

Malam yang melelahkan.

Pada saat Gu Rouyun kembali ke keluarga Gu, dia sudah pergi selama sebelas jam. Anggota keluarga Gu, yang selama ini berharap Gu Rouyun tinggal jauh, tidak pernah menanti dia kembali seperti ini.

Jendral Gu tidak berani berkata banyak-banyak. Jendral Gu hanya bisa menatapnya dan berkata, "Para kultivator dari sekte pembuat senjata telah tiba di Istana Kaisar. Dan Kaisar telah menitahkan, bahwa semua orang harus menghadiri perayaan ulang tahun Putra Mahkota. Tidak ada lagi waktu untukmu bersiap-siap. Kita harus pergi sekarang."

Sebenarnya, Gu Rouyun sendiri tidak jelas dengan situasi yang ada. Tetapi, karena dia penasaran dengan standar para kultivator di daratan ini, membuatnya mengikuti kemauan Jendral Gu.

Di dalam sebuah ruangan, seorang pria berdiri dengan tangannya berada di belakangnya. Sinaran cahaya matahari menerpa tubuhnya, membuat bayangan panjang di belakangnya.

Tetua Yu berdiri di belakang Tuan Muda dari keluarganya, memperhatikannya. Tetua Yu dengan ragu berkata, "Tuan Muda, dua orang tetua dari sekte pembuat senjata telah tiba di Negeri Naga Nilakandi. Saya tidak yakin kenapa... Meskipun Putra Mahkota Negeri Naga Nilakandi adalah Murid Tetua Huanfei, dia tidak akan hadir di acara perayaan kecuali untuk alasan yang tepat, mengetahui sifatnya yang sombong. Selain itu, bahkan Tetua Tianling dan putri Sekte Guru juga ikut serta. Aku tidak bisa menyembunyikan perasaan ini bahwa ada suatu hal yang akan terjadi."

Pria itu mengangkat kepalanya, "Apapun alasannya, ini tidak ada hubungannya dengan Keluarga Dongfang. Tetapi dia mengingat, tetua Hanfei melirik Gu Shengxiao karena talentanya, yang kemudian Gu Shengxiao menolaknya. Setelah itu barulah Tetua Hanfei mengangkat Putra Mahkota menjadi muridnya."

"Tuan Muda, maksud anda bahwa dia akan membuat masalah kepada Rouyun?"

"Tidak." kata Tuan muda sambil menggelengkan kepalanya. "Sekte pembuat senjata masih memiliki Kehormatannya di daratan ini. Mereka tidak bisa melakukan sesuatu seperti ini. Oh iya, Tetua Yu, aku akan kembali ke rumah keluarga Dongfang segera. Kau akan tinggal dan membantu Gu Rouyun."

Tetua Yu terpaku, wajah tuanya menunjukan kekaguman.

"Tuan Muda, ini adalah..."

"Tetua Yu, kau selalu tau, aku membuat Aula Ratusan Herbal adalah untuk menjadi sumber keuangan tambahan untuk diriku sendiri. Tetapi jika Aula Ratusan Herbal bisa membantu Rouyun mencapai kesuksesan, apa salahnya jika memberikan kepadanya? Lagipula, dia adalah anak dari kakakku. Aku memintamu untuk tinggal adalah agar dapat memperhatikan potensi sesungguhnya. Jika dia tidak memiliki apa-apa, anda akan kembali ke rumah keluarga Dongfang, tanpa harus mendapatkan ijin dari Rouyun. Daripada membuat dia ikut dalam permasalahan keluarga kita, kenapa tidak kita membiarkan dia hidup tanpa beban?"

Ada nada pasrah pada suara Tuan Mudanya.

Tetua Yu menundukan kepalanya dan membalas dengan hormat, "Baiklah Tuan Muda. Pelayanmu ini akan melakukan seperti yang kau minta."

"Rouyun!"

Di taman Istana Kaisar. Luo Yin melihat Gu Rouyun, yang sementara mengikuti di belakang anggota keluarga Gu, sekilas Luo Yin merasa senang. Dia segera menghampiri Gu Rouyun, benar-benar melupakan Jendral Luo, yang ada di sebelahnya, menatap dengan tajam ke arahnya.