Chen Chengcheng mendengar suara kecil imut yang begitu manis baru saja memanggil dirinya. Baru setelah itu, dia segera tersadar dari lamunannya dan tidak merasakan sakit lagi. Hatinya seketika dipenuhi rasa gembira yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
Hahahaha, dasar adik kecil. Siapa coba aku ini! Aku ini adalah putra tertua di kediaman gubernur Penglaizhou. Aku lebih tampan daripada langit! Aku lebih dalam dari lautan! Latar belakang keluargaku bagus! Nilai pelajaranku juga bagus! Aku punya banyak uang serta kekuasaan, aku juga sangat terkenal sekali! Mereka yang menolakku jelas adalah orang bodoh! Hahaha, adik kecil, akhirnya kamu tahu kehebatanku, ya?! batin Chen Chengcheng.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com