webnovel

Kakak Po, ini Salahmu

Editor: Wave Literature

Setelah mendengar ucapan pengawal kesatu ini, jantung Pao Baobao seketika langsung berdegup kencang. Dia merasa ada sehelai bulu putih yang tengah menggelitik hati kecilnya, sungguh sangat menyenangkan. "Em! Tuanku, aku bersedia," katanya mengiyakan setelah diam sejenak. Walaupun telapak tangan kecilnya mulai berkeringat, tapi mulai ada perasaan aneh yang tidak bisa dijelaskan dalam hatinya. 

Nona kelima sebenarnya tidak akan bisa hidup lebih dari tujuh hari tanpa darah hijauku. Bagi Nona kelima, mati adalah hal yang cepat lambat akan datang padanya. Sedangkan Tuan Pao dan Nyonya Pao… batin Pao Baobao.

Ketika memikirkan hal ini, Pao Baobao dengan cepat langsung menggelengkan kepalanya dan mengusir semua pikiran dan rasa kasihan itu dalam pikiran dan hatinya. Sebab, Nona kelima tidak pantas mendapatkan simpatinya, serta Tuan Pao dan Nyonya Pao juga sama tidak pantasnya. 

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com