webnovel

Istri Muda dan Suami Muda (2)

Editor: Wave Literature

"Tidak ada yang terluka ibuuu, aku baik-baik saja! Hehehehe." kata Liuli Guoguo yang terus saja tersenyum, karena dia ingin membuat ibunya senang.

"Liuli Guoguo anak polosnya ibu, benar-benar sayang sekali ibu padamu." kata Nyonya Cheng Zhu sambil mengelus-elus rambut kepala Liuli Guoguo. Lalu matanya pun mulai sendu dan mengalir beberapa tetes air mata, tapi kemudian berhenti karena melihat pemuda yang berdiri di belakang Liuli Guoguo.

Xuanyuan Pofan yang sedang menggunakan jubah hitam, tampak diam dan tidak bersuara terlihat sedang berdiri di samping mereka. Pandangan mata Nyonya kediaman Cheng Zhu itu dengan cepat melihat dan tertarik ke pemuda yang terlihat sangat tampan itu, karena sedikit terkejut dia pun berkata, "Ini...? 

Liuli Guoguo yang melihat ibunya tiba-tiba menanyakan Kakak Ponya, dia pun segera berlari ke samping Xuanyuan Pofan, lalu mengulurkan tangannya dan menarik tangan Xuanyuan Pofan, kemudian menariknya ke samping ranjang ibunya, "Ibu, dia adalah Kakak Po! Kakak Po sangat sangat sangatttt baik!" katanya setelah itu. Senyum yang terpancar di wajahnya bagaikan bunga yang sedang mekar.

Xuanyuan Pofan tidak berkata apa pun, dia hanya mengikuti Liuli Guoguo, lalu tersenyum dengan sangat sopannya kepada ibu Liuli Guoguo. Dia sangat bahagia mendengar Liuli Guguo yang memujinya di depan ibunya, hatinya penuh dengan bunga-bunga yang bermekaran.

"...." Kakak Po? batin Ibu Liuli Guoguo yang melihat pemuda itu seperti giok untuk pria yang sangat indah. Ketika melihat pemuda itu dengan jelasnya menggandeng tangan kecil Liuli Guoguo, di tatapannya tertulis dengan jelas rasa sayangnya yang terpancar untuk anaknya itu.

Tiba-tiba, Nyonya kediaman Cheng Zhu merasakan kalau anak perempuan kecilnya ini berubah menjadi sudah dewasa. Bagaikan seorang istri muda yang masih makan permen, tapi sudah menggandeng suami mudanya, lalu mengenalkan suaminya padanya.

"Nyonya, ini adalah Yang Mulia Raja Huayou, Yang Mulia Raja Huayou lah yang menyelamatkan Nyonya." kata Cui Yin seperti sedang mengingatkan.

Pada awalnya ketika mendengar Nona kecilnya memanggil-manggil Raja Huayou dengan sebutan kakak, sejujurnya hati para pelayan sedikit terkejut dan merasa sedikit aneh. Karena dalam waktu yang sangat singkat saja, ia sudah bisa sedekat ini dengan Raja Huayou yang berdarah dingin itu, membuat mereka tidak berani mempercayai hal ini.

Tapi, ketika melihat Raja Huayou yang sangat menyukai dan menyayangi Nona kecil mereka ini, membuat para pelayan pun jadi senang dan sudah terbiasa melihatnya. Nona keenam mereka ini memang begitu imut, jadi wajar saja kalau sudah seharusnya ada orang seperti Raja Huayou yang sangat tampan dan berjiwa pahlawan, menyukai dan menyayangi Nona kecil mereka.

"Oh..." kata ibu Liuli Guoguo masih dalam khayalannya mengenai istri muda dan suami muda yang indah itu. Jadi, dia hanya mendengar tanpa mencerna baik-baik semua yang dikatakan oleh Cui Yin, jadi dia menjawab perkataan Cui Yin tanpa berpikir panjang.

Cui Yin sampai tidak bisa berkata-kata, "..." Ya ampun, Nyonya ini pikirannya sudah kosong karena sakit ya??? Cuma Oh? Cuma, cuma Oh? Sudah begitu saja? batinnya setelah itu.

"Ah?! Cui Yin, kamu, kamu tadi berkata apa?!" kata Nyonya kediaman Cheng Zhu yang tadi berkhayal tentang istri muda dan suami muda ini, akhirnya tidak dalam imajinasinya lagi. Dia sudah kembali sadar dengan mulut pucatnya yang membentuk seperti telur ayam, hampir saja dia terjatuh dari ranjangnya.

"..." Cui Yin hanya diam saja sambil mengusap keringat yang ada pada keningnya, lalu dia mengatakan sekali lagi, "Nyonya, ini adalah Yang Mulia Raja Huayou, beliau yang memerintahkan orang untuk menyelamatkan Nyonya."

"Ra… Raja... Raja Huayou?!!" kata Ibu Liuli Guoguo sambil memandang pemuda di depan ranjangnya itu, lalu beralih memandang tangan kecil yang digandeng oleh Raja Huayou. Kemudian, dia dengan segera turun dari ranjang dan mengambil Liuli Guoguo dari gandengan Raja Huayou ke pelukannya, setelah itu dengan segera langsung berlutut di depan Raja Huayou.

"Tu, Tuan, ampuni hamba yang terlambat memberi hormat kepada Tuan, ampuni juga anak hamba yang masih kecil. Dia masih belum tahu aturan yang ada, masih belum mengerti adat kesopanan, sehingga melakukan kesalahan seperti ini kepada Tuan." kata Nyonya kediaman Cheng Zhu.

"Ibu..." kata Liuli Guoguo dengan tenang, ketika berada di pelukan ibunya sambil mengedip-ngedipkan matanya dengan bingung. Dia tidak mengerti kenapa ibunya seperti ini, Kenapa ibu takut dengan Kakak Po? Kakak Po sangat sangat baik, tidak perlu takut, ibu tidak perlu takut kepadanya! batinnya.

Xuanyuan Pofan mengerutkan kedua alisnya karena Liuli Guoguo yang tiba-tiba ditarik dari gandengan tangannya. Padahal, dia masih ingin lebih lama lagi menggandeng tangan kecil Liuli Guoguo, sama sekali tidak ingin melepaskannya. "Bangunlah, Nyonya sedang terluka, tidak perlu memberi hormat." katanya sambil membantu Ibu Liuli Guoguo berdiri.