"Ralio, selidiki lagi lebih teliti kehidupan Friezil. Dengan siapa ia bertemu, apa yang ia lakukan sampai detik ini. Jangan sampai terlewat," kata Gavin memberikan perintah.
"Baik!"
Peran Ralio jauh lebih penting karena peran Gavin hanya memeriksa sedangkan Ralio yang turun sendiri ke lapangan.
Jika Gavin memiliki waktu untuk Guin. Ralio juga akan memiliki waktu untuk Eve. Mereka berdua memiliki jadwal yang sama.
"Apa Friezil mulai bergerak?" tanya Ralio.
Gavin merebahkan kepalanya di sofa. "Hahhhhh... Aku rasa begitu," jawab Gavin sembari menarik nafas panjang.
"Kau terlihat lelah. Istirahatlah untuk malam ini. Urusan ini biar aku yang menyelidiki."
"Apa hubunganmu sudah membaik dengan Tuan Hafsyah?" tanya Gavin.
"Memburuk sih tidak, membaik sih belum."
Ralio menuangkan teh ke cangkirnya. Gavin merebutnya dan meneguknya. "Lega juga rasanya tenggorokan ku," ucap Gavin.
"Sialan! Aku juga haus!" protes Ralio.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com