"Kamu agak enggan mengajariku. Sesudah selesai mengajariku kamu bahkan menceramahiku dengan mengatakan, 'Guru sudah mengajarkannya. Memang kamu tidak mendengarnya?', lalu aku menjawab, 'Tidak dengar… Kalau tidak, orang sepintar diriku, mana mungkin tidak bisa mengerjakannya'."
Gong Mo tercengang, lalu berkata, "Ternyata kamu menindasku?"
"Uhuk! Uhuk! Aku melakukannya karena menyukaimu, oke?" Sahut Sheng Nanxuan.
"Bagaimana dengan sesudah itu?"
"Sesudah itu, saat pelajaran aku sedang melamun. Tiba-tiba aku menyadari kalau kamu sedang memelototiku. Aku langsung menulis di sebuah kertas dan melemparkannya padamu. Coba tebak apa yang aku tulis?" cerita Sheng Nanxuan.
Begitu mendengar perkataannya, Gong Mo mengulurkan kedua tangannya dengan marah dan berkata, "Percaya tidak, kalau aku akan mencakarmu?"
Jelas-jelas Sheng Nanxuan tahu bahwa Gong Mo tidak memiliki ingatan tentang hal ini. Bisa-bisanya ia masih bertanya!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com