webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#COMEDY

Istri Di Atas Kertas

Blurb --- Fatimah Az-Zahra, wanita berhati lembut yang ingin menjadi wanita karir setelah ia lulus menjadi seorang sarjana. Namun siapa sangka, keinginan itu harus ia telan pahit-pahit karena kenyataannya, ia di paksa menikah dengan laki-laki yang tak ia cintai. Andika Andre Maulana Ibrahim, seorang laki-laki tampan dan mapan. Ia mempunyai kekasih bernama Alana Safa Septhiani Wibowo, mereka telah menjalin hubungan selama 10 tahun lamanya. Namun saat Andre ingin melamarnya untuk menjadi pendamping hidupnya, kedua orangtuanya malah tak merestuinya. Alasannya hanya satu, karena Andre telah di jodohkan dengan Fatimah Az-Zahra, anak dari sahabatnya. Karena sebuah ancaman dari kedua orangtuanya, membuat Andre terpaksa menikahi Zahra, namun baginya ia hanya ISTRI DI ATAS KERTAS. Dan beberapa hari kemudian, diam-diam Andre juga menikahi Alana, sang pujaan hati secara sirri. Sedangkan di sisi lain ada laki-laki yang bernama Muhammad Reyhan Pratama Dirgantara yang mencinta Fatimah Az-Zahra secara diam-diam. Ia mencintai Zahra saat masih duduk di bangku kuliah. Bagaimanakah nasib percintaan mereka? Akankah pernikahan Zahra dan Andre hanya akan bertahan seumur jagung? Lalu bagaimana nasib Reyhan, apakah dia bisa menerima kenyataan jika wanita yang di cintainya menikah dengan laki-laki lain, yang hanya menganggapnya ISTRI DI ATAS KERTAS? Lalu bagaimana dengan Alana, apakah dia tahan menjadi istri kedua yang hanya di nikahi secara sirri tanpa ada pengakuan dari publik. Bisakah ia melewati semua itu? Penasaran, Yuk baca guys. InsyaAllah seru. Salam dari Author Evi Tamala. IG : evta96

Evi_Tamala_1996 · Urbano
Sin suficientes valoraciones
328 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#COMEDY

Hadiah untuk Mbak Sisil

Sesampai di rumah, Zahra turun dan hanya membawa tas kecilnya. Sisil pun ikutan turun dan mau membantu Zahra menurunkan barang-barangnya. Namun Zahra buru-buru mencegahnya.

"Barangnya mau di taruh di mana Non?" tanya Sisil yang sudah membuka pintu belakang.

"Loh ngapain mau di turunkan?" tanya balik Zahra.

"Terus?" Sisil tak mengerti.

"Itu kan anaknya Mbak Sisil. Makanya tadi aku nyuruh Mbak Sisil buat nyari baju yang umur delapan dan enam tahun dan aku yang nyari baju kembarnya karena aku mau ngasih itu semua buat anaknya Mbak Sisil."

"Ya Allah Non, tapi kenapa sebanyak itu?" tanya Sisil, entah ia bingung harus mengespresikan seperti apa, karena ia tau belanjaan Zahra tadi menghabiskan uang jutaan.

"Ya gak papa, itu rezeki anaknya Mbak."

"Tapi Non, saya gak enak, itu kebanyakan,"

"Loh ngapain gak enak, aku ikhlas kok. Sudahlah, itu mungkin emang rezeki enak kamu,"

"Itu gak motong gaji saya kan Non?" tanyanya memastikan.