webnovel

Bab. 230. Di Remehkan.

Alarm ponsel Lidya berbunyi, ia mengejapkan mata langsung terbangun. Ia melihat jam di dinding tembok menunjukan pukul 5 pagi. Teringat akan ucapan Didi untuk sholat subuh. Ia beranjak dan melangkah ke kamar mandi. sejenak air dingin itu menyentuh kulitnya. Tapi Lidya paksakan. Ia berwudhu, lalu ke kamar. Menghamparkan sajadah dan sholat subuh dua rakaat. Untungnya masih inget ayat- ayat pendek. Coba kalau nggak malu nih di hadapan Allah?

Selesai sholat ada ketenangan yang datang di dada Lidya. Bayangan Didi kembali menyapa dirinya. Ia langsung menghapus bayangan Didi di kepalanya. Tak ingin terlalu lama bercokol di kepalanya. Lidya bangkit dan melakukan aktitas pagi merawat nenek.

Lalu tiba- tiba ponsel Lidya berdering. Tapi Lidya tak mendengar. Ia masih mengurusi Ny. Vera. Setelah urusan beres dengan Ny. Vera. LidyaLidya kembali ke kamar. Ia terhenyak mendapat panggilan dari ponselnya.

Dari dokter Hendi?

"Ada apa dr. Hendi menelpon? tanya Lidya dalam hati.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com