webnovel

Introvert vs Ekstrovert

Dia introvet bukan cool. he's not ice Prince. Apa jadi nya jika si introvet yang selalu menjaga jarak dari orang justru suatu ketika ia ditarik paksa dari dunia nya oleh sebuah tawa dan senyuman. saat ia tau semua nya apa kah ia harus berhenti? ia di hadapkan 2 pilihan berjuang atau tidak sama sekali. tapi apa iya mampu? mundur atau maju keduanya sama berat nya. lalu ia harus apa? *** "senyum dong" suara itu terdengar mengintrupsi bersama an dengan jari yang menarik bibir pria itu hingga terbentuk lengkungan di wajah nya. "kan makin ganteng, makin sayang deh!" "kenapa masih suka?" "pengen aja!" jawab ia gamlang. lalu ia mendekat ketelinga nya dan mulai mengeja kata hingga sebuah kalimat meluncur. "nan-ti,...ka-lo.....u-dah ca-pek!" tubuh itu menegak dan hilang di balik pintu. *** Rasa percaya dan Rasa cinta adalah satu kesatuan. biar rasa percaya yang melahirkan cinta... tanpa campur tangan rasa tak suka.. karna ini bukan novel romansa mula benci jadi cinta. {my introvet boy} berhenti lah pura pura bahagia, bahagialah dengan sesungguhnya bersama ku. {my ekstrovert girl}

Desember_01 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
273 Chs

ma boo

Selamat membaca

.

.

"Mama!" Xavier berteriak di tempatnya dengan wajah yang cemberut dan wajah menahan tangis yang hampir saja meledak.

Lurecia yang sempat terpaku pada sosok yang menabrak putranya, segera tersadar saat mendengar suara teriakan dari sang anak.

Dengan cepat ia memutuskan tatapannya dari orang itu, kemudian beralih pada sang anak. Ia berjongkok menyejajarkan posisinya dengan sang anak, lalu memberi isyarat agar putranya mendekat.

"Mama..." bocah itu akhirnya menangis sambil berlari sebelum akhirnya jatuh dalam dekapan sang mama.

"Cup cup, jagoan mama... Kenapa menangis hem? Apa jagoan mama terluka?" tanya Lurecia membrondongi sang anak pertanyaan.

Lurecia bangkit dari posisi jongkoknya, mengabaikan mata yang sejak tadi tak lepase menatapnya.

"Jagoan om kenapa nangis?" tanya Alan saat Lurecia kembali ke tempat duduknya semula. Mama!" Xavier berteriak di tempatnya dengan wajah yang cemberut dan wajah menahan tangis yang hampir saja meledak.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com