webnovel

Introvert vs Ekstrovert

Dia introvet bukan cool. he's not ice Prince. Apa jadi nya jika si introvet yang selalu menjaga jarak dari orang justru suatu ketika ia ditarik paksa dari dunia nya oleh sebuah tawa dan senyuman. saat ia tau semua nya apa kah ia harus berhenti? ia di hadapkan 2 pilihan berjuang atau tidak sama sekali. tapi apa iya mampu? mundur atau maju keduanya sama berat nya. lalu ia harus apa? *** "senyum dong" suara itu terdengar mengintrupsi bersama an dengan jari yang menarik bibir pria itu hingga terbentuk lengkungan di wajah nya. "kan makin ganteng, makin sayang deh!" "kenapa masih suka?" "pengen aja!" jawab ia gamlang. lalu ia mendekat ketelinga nya dan mulai mengeja kata hingga sebuah kalimat meluncur. "nan-ti,...ka-lo.....u-dah ca-pek!" tubuh itu menegak dan hilang di balik pintu. *** Rasa percaya dan Rasa cinta adalah satu kesatuan. biar rasa percaya yang melahirkan cinta... tanpa campur tangan rasa tak suka.. karna ini bukan novel romansa mula benci jadi cinta. {my introvet boy} berhenti lah pura pura bahagia, bahagialah dengan sesungguhnya bersama ku. {my ekstrovert girl}

Desember_01 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
273 Chs

1u6

After all, he was still a normal man, and they were not related by blood.

Slowly, Aksa let go of Aletta's hand. Aksa tried to free herself from Aletta's arms carefully. He didn't want to disturb Aletta's deep sleep. The sad thing was, the girl was sleeping soundly and with an innocent look on her face.

Aksa studied Aletta's innocent face. Beautiful and very seductive from the point of view of a normal man. Before his senses died, Aksa immediately rose from her position. He put a pillow in him stead to be hugged by Aletta. Then he added another blanket to keep Aletta warmer. Now, Aletta's tiny body is covered by 2 thick bed covers. Aska just wanted to make sure Aletta, got enough warmth, when she needed it. She is a really pampered girl.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com