webnovel

Inggrid Shit List

Warning!!! Rate M untuk adegan dewasa dan kata-kata kasar. Bekerja di sebuah penerbitan besar dan ternama adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi Inggrid. Tapi kalau owner penerbitnya adalah Mikael Dewangga? Inggrid harus punya stok kesabaran yang banyak. Inggrid sadar, sejak awal ia mengirim lamaran ke Orange Publishing adalah suatu kesalahan besar. Tapi jika itu berarti ia tidak akan bertemu dengan mantan keparatnya, Inggrid rela harus berhadapan dengan orang paling menyebalkan bernama Mikael Dewangga, tetangga yang merangkap menjadi bosnya itu!! "Sudah puas menggerayangi tubuhku?" "Aku ... itu ... maksudku ..." "Menyusup ke dalam kamar seorang pria tengah malam begini, hormon mu pasti sedang naik pesat." "Apa? Heeey ... jaga bicaramu, ya!" . "Apa yang kau bawa? Tali? Kain? Kamera?" Mika mengerling nakal, "Aku lebih suka jadi dominan kalau kau ingin tahu." "Dasar pria sinting!"

Yuni_Saussay · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
186 Chs

Sepotong cerita

"Ada apa dengan adikmu?" Dewangga mengerutkan kening, Mika seperti kurang gizi sejak dua hari lalu. Kerjanya hanya memandangi handphone.

Atha menoleh ke sisi lain sofa, di mana sosok si bungsu sedang bermalas-malasan. "Dia sedang bertengkar dengan Inggrid." bisik Atha.

Mika berdecak, "Aku dengar itu dan Atha, jangan sok tahu!" Ia berujar ketus.

"Kalau tidak sedang marahan lalu apa?" cibir Atha, rasanya sudah teramat sangat lama dia tidak menggoda adiknya tersebut. "Bahkan Ghina bilang kalau Inggrid mengusirmu, benar kan? Hahahaha —Aw!" Atha mengerang saat sebuah bantalan sofa menghantam wajahnya sangat keras.

"Kami tidak bertengkar. Hanya saja Inggrid membutuhkan waktu untuk sendiri, untuk berpikir." ujar Mika.

Atha hanya mencebikkan bibir, "Ya, mungkin dia sedang merenungi kenapa dia bisa menerima pria sepertimu."

"Pria sepertiku? Apa maksudmu?!" Mika berseru marah. Dia tidak terima dengan kata-mata kakaknya yang sudah keterlaluan.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com