webnovel

Bab 6 - Misi

Part 1

Niatku sebelumnya adalah untuk melakukan latihan sebanyak yang aku bisa sebelum misi berlangsung tapi tidak ada salahnya mengikuti pelatihan dengan Tobirama senju.

Selain menjadikanku Anbu, dia juga membuatku sebagai muridnya.

Seharusnya jika aku telat sebentar tidak masalah.

"Matahari pagi memang yang paling menakjubkan "

Aku membuka mataku dan menghembuskan nafas, setelah berdiri disini selama beberapa menif aku memutuskan untuk pergi ke Tempat latihan.

"Yuki!!! "

Suara ini sangat familiar dan saat aku melihat ke arah suara tersebut, ternyata itu adalah Tsunade.

"Selamat Pagi Tsunade" Sapaku dengan senyum.

"Selamat pagi juga Yuki"Dia memiliki wajah sedikit memerah tapi tidak mengalihkan pandangannya sama sekali.

"Apakah kamu ingin pergi sekolah? "

Aku rasa tidak perlu lagipula Tobirama pasti sudah memberikan surat agar aku dapat lulus lebih cepat.

Tapi aku sama sekali tidak bisa menahan tatapan yang penuh harapannya itu.

"I-Iya, aku masih akan sekolah tapi tidak akan lama"

Aku bisa menggunakan Clone untuk menggantikanku selama sesi kelas.

Dia tersenyum lebar dan mengambil tanganku dan menarikanya.

"Ayo kita pergi sekarang! "

"Oke"

Aku dan Tsunade berjalan bersama sambil bergandengan, lagipula ini kelas adalah kesempatan yang bagus untuk meningkatkan hubunganku dengan Tsunade.

Maaf Master, tapi kamu harus menunggu sedikit lebih lama

...

Aku mendapatkan kesempatan untuk menggunakan Cloneku dan aku langsung pergi ke tempat pelatihan tanpa ada yang mengetahui tentang kepergianku, kecuali Anbu yanh menjaga Tsunade.

Dalam perjalanan aku juga membantu orang tua dalam mengangkat barang atau semacamnya.

Hufff

Lebih lama dari yang aku kira, tapi seharusnya Master tidak masalah.

Sepuluh menit kemudian....

Aku sampai di tempat latihan dan aku melihat bahwa ada dua orang disana salah satunya adalah Tobirama senju sedangkan pria satu lagi seharusnya adalah Hiruzen Sarutobi.

Dia lebih muda , itu adalah hal yang sangat wajar mengingat bahwa tahun ini masihlah tahun dimana Tobirama memimpin.

Tapi seharusnya dia mendekati umur 30 tahun.

"Hmm.. Hallo Guru".

Aku berusaha untuk bertindak sebaik mungkin sambil mengabaikan tatapan jenuh dan marah dari mereka berdua.

"Dari mana saja kamu"

Nada Suara Tobirama sungguh dingin, dia sepertinya sangat marah terhadapku tapi bukan hanya itu saja.

Aku juga merasakan tekanan besar dari dirinya.

Oh Man, sepertinya aku sudah membuatnya sangat kesal, aku sepertinya harus memastikan untuk menenangkannya.

"Itu.. Aku dari Akademi, Tsunade mengajakku untuk pergi ke Akademi dan aku perlu menunggu kesempatan untuk menggunakan Clone untuk menggantikan diriku, selain itu aku juga membantu para orang tua dengan membawakan barang atau lainnya"

Aku terkekeh canggung sambil menggaruk bagian belakang kepalaku.

Seharusnya tidak masalahkan karena aku terlambat bukan karena malas tetapi karena membantu orang lain.

Tobirama senju menatap tajam kepadaku.

"Hallo Junior... Aku adalah Seniormu, Hiruzen Sarutobi"

Hiruzen mendatangi dan mengacak-acak rambutku, sungguh aku tidak menyukainya karena dia seumuran dengan diriku.

"Hallo Senior Hiruzen, bisakah kamu tidak mengacak-acak rambut yang sudah aku rapihkan"

Aku berkata dengan sinis kepadanya.

Hiruzen tertawa kecil sambil menarik tangannya dari kepalaku.

"Semoga kita akan rukun"

"Semoga... "

Dia akan menjadi lebih rukun dengan Jiraya daripada diriku karena mereka berdua sama-sama orang yang suka mengintip wanita.

Bahkan Hiruzen lebih ahli lagi karena dia menggunakan Bola Kristasl yang berfungsi seperti Kamera pengintai.

"Sudah... Kita sebaiknya melakukan latihan, itu untuk mempersiapkan dirimu dalam misimu"

"Baik guru"

Tobirama mengambil sikap seorang Guru dan mulai berbicara.

" Aku tidak akan basa basi, karena aku sudah tahu mengenai Chakra dan memiliki tingkat setinggi ini maka seharusnya kamu sudah memiliki pemahaman yang cukup mengenai chakra. Apakah kamu sudah bisa menggunakan chakra untuk menaiki Pohon dan berdiri di atas Air? "

Dia benar-bensr tidak berbasa basi sama sekali.

Karena aku sebagai orang yang bereinkarnasi dan memiliki informasi mengenai Dunia ini maka sudah dipastikan aku tidak melupakan jenis pelatihan semacam itu.

"Iya, aku bisa dikatakan mahir dalam hal itu Guru lagipula aku sudah melatihnya sejak setengah bulan yang lalu"

Sebenarnya sejak beberapa hari aku mulai berlatih tapi aku sedikit berbohong kepadanya.

Dia menyipitkan mata tapi tetap mengangguk.

"Bagus, tapi apakah kamu tahu jenis chakra milikmu? Apakah kamu tahu apa itu properti Chakra"

Aku tahu tapi sebaiknya aku berpura-pura saja tidak mengetahui hal semacam itu.

Aku menggelengkan kepalaku.

"Tidak"

"Baiklah aku akan memberitahukanmu mengenai Properti Chakra, Chakra memiliki 5 Elemen utama dengan 2 Elemen tambahan yaitu Yin dan Yang. Saat ini kamu hanya perlu mengetahui mengenai 5 Elemen Chakra yang aku sebutkan, 5 Elemen Chakra itu adalah Api, Tanah, Air, Angin dan petir. Biasanya satu orang hanya memiliki satu Properti tapi adalah yang memiliki lebih dari satu Properti Chakra...."

Dia memberitahukan semua informasi yang sudah aku tahu walaupun ada beberapa yang baru tapi jujur saja itu tidaklah terlalu penting.

Tobirama mengeluarkan secarik kertas dan memberikannya kepadanya.

Aku mengangkat alis dan mengetahui apa hal itu.

"Untuk apa kertas ini?"

Aku tahu tapi tidak mungkin aku mengatakannya.

"Kertas ini bernama Kertas Chakra, dengan kertas ini kamu akan mengetahui properti Chakra yang kamu miliki. Jika kertas mengerut maka itu berarti kamu akan memiliki Chakra petir, kertas terbelah dua maka akan kamu memiliki Chakra Angin, Tanah akan membuat kertasmu menjadi runtuh... "

Setelah memberitahukan hal semacam itu dengan detail dia menyuruhku untuk memasukkan Chakra ke dalam kertas.

Saat aku mengikuti perintahnya Bentuk Kertas mulai berubah dan menunjukkan bahwa aku memiliki kedekatan dengan lima elemen.

"5 Elemen! ini belum pernah terjadi sebelumnya bahkan kakakku tidak memiliki kedekatan dengan 5 elemen"

" Tidak mungkin, kan? "

Wajah Tobirama senju yang selalu tenang sekarang menunjukkan keterkejutannya dan begitu juga dengan Hiruzen.

Aku juga ikut terkejut, tapi aku lebih tenang dari pada mereka.

"Apakah ini hal yang buruk? "

Aku memberikan tampilan bingung, aktingku yang aku asah selama satu tahun dengan sangat rajin ternyata sangat berguna.

Tobirama terbangun dari kondisi shocknya dan membuat batuk palsu.

"Tidak, malah sebaliknya. Kamu sangat luar biasa karena memiliki 5 Elemen Chakra. Dengan begitu jenis seranganmu sangat bervariasi..." Tobirama terdiam sebentar sebelum melanjutkan perkataannya "Mungkin kamu juga bisa membuat Kekkei Genkai atau bahkan Kekkei Touta, tapi topik itu untuk lain waktu sekarang adalah untuk memastikan bahwa kamu mempelajari Jutsu yang akan membantumu dalam Misimu nanti"

Akhirnya ke tujuan utama, walaupun aku tertarik dengan Kekkei Genkai tapi aku rasa aku tidak perlu membuatnya untuk saat ini.

"Baik Guru"

Aku ingin tahu apa yang akan dia ajarkan kepadaku, sebagai Hokage kedua pasti dia akan memiliki berbagai jenis Jutsu yang tinggi.

Part 2

Teknik yang diajari oleh Tobirama senju sangatlah berguna, aku diajarakan Jutsi Area dan juga Jutsu one man Target. Dengan begitu aku tidak perlu terlalu mengandalkan Infinity Stone kareba hal itu milik dari Diriku yang lain walaupun itu milik diriku sendiri tapi pada saat yang sama itu bukab milikku sepenuhnya karena aku bukanlah orang yang mendapatkan Infinity Stobe tersebut jadi aku hanya menggunakannya saat diperlukan lagipula dengab Kemampuan Pasif yang aku dapatkan, aku bisa dikatakan sangat maju dibandingkan yang lainnya.

Setelah selesai pelatihan aku bertemu dengan Tsunade dan lainnya tentu saja aku bersembunyi dab menyuruh Klonku untuk bergantu posisi.

Kami pergi makan di Kedai daging dan seperti yang ku harapkan, bersantai setelah bekerja keras adalah yang terbaik. Makanan itu yang membayar bukanlah aku melainkan, Tsunade lagipula di memiliki banyak uang walaupun aku berjanji kepadanya akan mengganti semua uang yang dia gunakan untukku.

Aku masih memiliki harga diri seorang lelaki jadi tidak mungkin aku akan begitu mudah menerima wanita membayariku.

2 Hari kemudian...

Sekarang adalah waktunya untukku, menjalankan misi. Aku sudah mengenakan pakaian anbu dan Topeng Iblisku ditambah aku juga memodifikasinya sedikit dengan membuat Nama Yokai dalam bahasa jepang di sisi kiri Topeng dan aku buat agar terlihat dengan sangat jelas.

"Kamu benar-benar memiliki Selera yang aneh "Kata Anbu temab setimku dengan Kode Batu.

"Lagipula aku masih anak kecil jadi wajar saja jika aku menyukai hal-hal yang keren dan aneh" Aku membalasanya dengn acak sambil mengangkat kedua bahuku.

"Sudah, Kita akab segera berangkat. Misi kita adalah untuk membunuh kepala desa dari sebuah desa di Tanah api, dikabarkan bahwa Desa itu bersengkongkol melawan Konoha" Kata Kapten kami yang memiliki Kode Anjing Hitam.

Jadi misi pertamaku adalah membunuh betapa tidak terduganya aku pikir akan mengalami misi mencuri terlebih dahulu,atau pengawalan seorang pejabat tinggi di Tanah Api ini tapi pembunuhan.... Aku tidak bisa menolak misi ini dan jika dipikirkan dengan baik-baik, aku tidak ingin melakukan misi yang sangat membosankan seperti pengawalan kecuali jika memiliki musuh yang kuat.

"Baik Kapten" Kata kami serempak.

Aku bahkan tidak merasa tidak nyaman dengan misi yang diberikan mungkin ini Kemampuan pasif dari Infinity Stone atau pengalaman dari aku yang lain memainkan perannya.

Tapi ini seharusnya hal yang baik jadi aku tidak perlu lagi mengalami hal-hal traumatis.

"Mari kita pergi"

Dengan Kapten sebagai orang yang memipin kami mulai pergi dari lokasi Markas san melompat-lompat melalui atap rumah dan pergi dari Konoha.

Ini akan menjadi pengalaman pertamaku di luar Konoha.

...

Kami berhenti di sebuah bukit dimana bawah bukit itu memiliki sebuah desa kecil.

"Target kita bernama Kobaysahi berumur 25 tahun baru saja diangkat 1 tahun yang lalu dan mata-mata kita menemukan bahwa Kobayashi memiliki hubungan dengan rencana untuk menjatuhkan konoha"

Kami mengangguk dan aku mengamati para penduduk Desa itu, mereka tidak tahu apa-apa mengenai apa yang dilakukan oleh Pemimpin mereka. Mereka masih bisa dianggap beruntung karena Tobirama tidak menggunakan tangan besi untuk menghapuskan masalah sampai akarnya yang berarti pemusnahan desa, sampai sekarang dia belum pernah melakukan itu yang membuktikan bahwa dia adalah pemimpin yang layak.

Kapten Anjing Hitam memberikan kami gambar dari Kobayashi.

"Kita akan dibagi menjadi dua, Yokai, Stone ikut denganku"

"Baik Kapten"

Setelah itu kami mulai mengganti pakaian menggunakan pakaian biasa dan masuk ke dalam desa tanpa ada yang menimbulkan kecurigaan sama sekali.

Dibandingkan dengan Konoha Desa ini sangat kurang dan diperlukan banyak pengembangan di berbagai bidang sebelum Desa ini menjadi layak menurut standarku.

Desa ini sangat jauh dari Konoha dan diperlukan Satu hari untuk sampai, pikiranku untuk menggunakan tempat ini menjadi Desaku mulai muncul di dalam pikiranku.

Dengan Pemimpin mereka akan menghilang hari ini aku bisa menggunakan Batu pikiran untuk mengubah semua pikiran dari petinggi Desa ini memilih Pengganti diriku yaitu Klon karena aku tidak mungkin tetap disini, karena aku perlu memastikan bahwa diriku tetap dikonoha menikmati kedamaian sebelum perang melanda.

Jadi sepertinya aku perlu memajukan Rencanaku.

" Mari kita makan dulu... "

"Bukankah lebih baik jika kita-... "

"Jangan mengatakan apa-apa ada yang mengikuti kita, sepertinya mereka adalah Ninja dari Desa ini"

"Kobayashi sepertinya sudah siap dengan skenario semacam ini "

Aku ingin memeriksa sekelilingku tapi aku menahan tubuhku agar tidak menunjukkan gerakkan yang mencurigakan.

"Sepertinya memang benar, Misi ini sepertinya tidak sederhana seperti yang aku bayangkan"

Aku setuju dengan ucapan kapten, Misi pertamaku adalah melawan musuh yang tidak ceroboh sama sekali.

"Apakah kita sudah ketahuan, Kapten? "

"Seharusnya tidak, mereka hanya datang setelah kita melangkah masuk ke dalam Desa jadi mereka hanya mengamati para Ninja yang masuk ke dalam Desa karena sepertinya ada Ninja Deteksi di gerbang masuk tadi"

Kapten lanjut berkata.

"Jadi sebaiknya kita bertindak normal terlebih dahulu, kita akan bergerak malam nanti"

"..."

Kami mengangguk dan mengikuti kapten pergi ke salah satu tempat makan dan kami memesan makanan kami.

Aku memesan banyak makanan karena aku perlu memiliki banyak energi untuk melakukan pelatihan nanti. Tatapan kapten dan Stone memiliki pandangan terkejut dan tidak percaya.

"Kamu bisa makan semua ini? "

Aku mengangguk.

"Tentu saja, aku perlu memiliki banyak tenaga untuk pelatihan nanti"

"Kamu tahukan kamu harus -..."

Aku langsung memotong perkataan kapten.

"Tenang saja Kapten, tapi aku tidak memiliki uang jadi aku harap kamu yang akan membayar makanku sebagai gantinya"

Aku berkata tanpa malu sama sekali dan tersenyum lebar menggunakan wajah anak kecilku.

Wajah Kapten berkedut dan melebarkan mulutnya sebelum menutup kembali dan menghela nafas tidak berdaya.

" Baiklah tapi hanya untuk kali ini saja.... Setelah mendapatkan uang dari misi ini aku sepertinya perlu melakukan tindakan amal"

"Terima kasih Kapten"

Aku pura pura tidak mendengar kalimat selanjug dan menjejalkan mulutku dengan penuh makanan.