webnovel

Bab 5 - Menjadi Anbu

Part 1

Harus aku katakan, Tobirama senju sangat sensitif.

Aku melakukan hal yang ceroboh dengan mengaktifkan kekuatanku tanpa waspada bahwa dia akan memperhatikan diriku. Aku tidak bisa mengelak lagi dan aku juga sudah mempersiapkan alasan untuk hal ini karena aku tahu hal seperti ini akan terjadi cepat atau lambat baik itu dari musuh ataupun sekutu.

Lagipula tidak banyak masalah jika aku memberitahukan kepada dirinya.

"Itu adalah kemampuan bawaanku, seperti yang ku katakan sebelumnya aku tidak tahu kenapa tapi kemampuan itu lebih menguras staminaku daripada menggunakan Chakra..."

Aku menatap ke arahnya dengan tenang. Dia sedang masuk ke dalam pikirannya, memikirkan tentang kekuatanku.

Sedangkan Tsunade tetap menatapku dengan wajah bahwa dia ingin mengatakan sesuatu, mungkin dia akan mengatakan mengenai kekuatanku.

"Apa yang akan kamu katakan Tsunade? Apakah kamu marah karena aku menutupi kekuatanku darimu? Aku meminta maaf"

Entah kenapa aku sekarang lebih mudah untik mengucapkan hal seperti minta maaf atau sebagainya bahkan aku tidak merasa canggung meminta maaf kepada anak kecil karena secara mental aku adalah orang dewasa.

Tapi sepertinya terlalu banyak bermain dengan anak-anak di waktu luangku mengubah mentalku atau mungkin karena pengaruh tubuh ini yang muda? Aku tidak tahu tapi aku tidak merasakan hal buruk sama sekali mengenai hal itu jadi aku hanya mengabaikannya.

Dia menggelengkan kepalanya yang menandakan bahwa dia tidak marah tapi aku dapat melihat bahwa dia kesal. Yah, tidak banyak yang bisa aku lakukan jadi aku hanya diam saja menunggu Tobirama senju berbicara.

4...5...6. 6 orang yang merupakan Anbu ada di Kantor ini dan hal itu tentu saja tidak termasuk dengan 4 orang yang mengawasi kami di hutan sedang melakukan pelatihan.

Aku yakin bahwa mereka ada disini sejak tadi, berjam-jam melakukan tugas pengawalan hanya menatap Tobirama senju dan sekitar. Tugas yang membosankan tapi, mereka akan mendapatkan Gaji yang besar dengan hanya seperti itu betapa irinya.

Namun dibandingkan dengan diriku maka penghasilan mereka hanya seperti setitik debu di dunia, tidak berarti.

Tobirama senju melihat ke arahku, sepertinya dia sudah menyelesaikan pikirannya mengenai apa yang akan dia lakukan dengan kekuatanku.

"Kekuatanmu yang kamu tunjukkan sangatlah unik, bisakah kamu jelaskan mengenai kekuatanmu yang lain. Aku sangat ingin mendengar"

Apa?!

Kamu berpikir hanya untuk mengatakan itu.... Aku harus tenang, aku harus tenang. Tobirama tidak sederhana seperti permukaannya, dia pasti memiliki alasan lain untuk menanyakan hal itu.

Lagipula aku sudah memikirkannya juga mengenai kekuatanku, jadi aku tidak perlu khawatir karena aku hanya menggunakan 3 kekuatan selama satu tahun ini jadi aku hanya perlu mengatakan 2 kekuatan lainnya.

"Kemampuan keduaku adalah Clone, bukan seperti Clone di akademi tapi Clone milikku seperti makhluk hidup kurang lebih. Cloneku tidak akan bisa mati hanya karena pukulan atau goresan, mereka hanya akan mati jika dia kehabisan darah, jantungnya tertusuk atau kepalanya dipenggal-... "

"Yuki, pembicaraan terlalu berdarah" Tsunade menegurku karena mengatakan hal seperti itu tapi aku perlu mengatakan itu agar menghilangkan banyak kecurigaan.

"Aku minta maaf aku hanya sedikit bersemangat mengenai kekuatanku "Aku menggosok hidungku dan memintaa maaf sebelum melanjutkan penjelasannya" Intinya Cloneku seperti makhluk hidup, selama aku ingin aku bisa menghapus mereka dan setelah itu aku akan mendapatkan ingatan mereka. Aku hanya bisa memanggil 5 Clone saat ini karena konsumsi stamina yang sangat besar dan kelemahan lainnya adalah bahwa Cloneku tidak bisa menggunakan kekuatan khususku mereka bisa menggunakan Chakra,memulihkan chakra dan menggunakan Jutsu, tapi kemampuan khususku mereka tidak bisa"

Setelah mengatakan itu aku diam sebentar dan melihat tanda lanjutkan aku mulai menjelaskan tentang keterampilanku yang lainnya dan terakhir.

"Kemampuan ketiga dan terakhir milikku adalah Teleportasi. Dengan kemampuan itu aku bisa berpindah ke manapun yang aku inginkan tapi dengan persayaratn itu ada dalam pandanganku atau pernah aku datangi."

Setelah mengatakan semua itu aku terdiam karena menunggu instruksi lebih lanjut dari Tobirama senju.

"Kamu , kemampuanmu sangat hebat Yuki. Kamu bisa mewujudkan impianmu untuk menjadi hokage" Tsunade berkata dengan mata berbinar dan menatapku seperti melihat binatang yang langka.

Aku hanya terkekeh terhadap perkataannya, itu hanyalah alasan agar aku bisa mendekatinya tapi aku tidak pernah berharap dia akan mengatakan hal seperti itu disini cukup mengejutkan.

Walaupun aku tidak berencana untuk menjadi Hokagd tapi perkataan dari Tsunade pasti akan membuat sebuah Alarm berbunyi, aku harap aku bisa hidup dengan tenang selama beberapa tahun dan tidak akan terlalu banyak perhatian yang di arahku.

Setidaknya sebelum perang berlangsung.

"Cita-cita yang besar, Yuki. Dengan kemampuanmu itu aku sangat yakin kamu akan menjadi sekuat diriku dan menjadi Hokage yang mungkin saja bisa menyamai kakakku Hokage pertama"

"Heh! Tidak mungkin aku bisa menyamai Hokage Pertama sang dewa Shinobi... Aku masih lemah untik saat ini" Berkata dengan malu-malu tapi hanya sedikit aku perlu menunjukkan nilaiku kepada Kakek mertua.

Apa yang kamu rencakan Rubah tua! Aku menahan diri untuk menggunakan kekuatan Batu pikiran untuk mengakses ke dalam ingatannya.

Mata tobirama senju menjadi tajam dan suasana langsung menjadi serius.

"Yuki Ao dengan kemampuan dan pengetahuan yang kamu miliki ini, Akademi bukan lagi tempat yang cocok untukmu, Aku akan menugaskanmu ke dalam Anbu"

"Anbu !!!" Tsunade melebarkan matanya saat mengetahui bahwa aku akan menjadi anbu, dia memiliki bintang di matanya sepertinya kagum. Mungkin karena dia belum tahu sebenarnya apa itu Anbu, dan apa yang mereka lakukan.

Aku tidak terlalu mengejutkan dengan apa yang Tobirama senju katakan, karena aku tahu setelah apa yang aku lakukan akan menjadi hal yang tidak mungkin jika dia membiarkan orang yang memiliki kemampuan unik seperti diriku akan berkeliaran bebas tanpa pengawasan dan apalagi aku bisa menjadi kandidat yang sama dengan Hashirama Senju.

Aku melihat Tsunade menatapku dengan tatapan penuh kebanggan, apa mungkin karena kita adalah pasangan sehingga dia merasa bangga terhadapku.

Apakah aku harus mengecewakan pacarku? Selain itu bukankah ini kesempatan yang bagus untuk mendapatkan pengalaman?

Karena aku yang lain, aku menjadi ingin mencapai puncak dunia ini tentu saja dengan cara yang tidak tergesa - gesa seperti aku harus berkultivasi selamanya hingga mencapai puncak, tidak terima kasih.

Waktu bukanlah masalah jadi kenapa aku harus buru-buru? Aku akan menikmati hidup ini terlebih dahulu sebelum menetap di satu Alam semesta untuk mencapai puncak.

"Baik Hokage, aku akan menjadi Anbu"

Part 2

Setelah keluar dari kantor hokage aku mengobrol sebentar dengan Tsunade sebelum akhirnya mengantarnya pulang ke rumah dan setelah itu, aku juga kembali ke panti asuhan karena aku perlu beristirahat sejenak sebelum beberapa hari kemudian aku akan menjalankan misi sebagai Anbu.

Aku harus menyiapkan mentalku karena aku yakin misiki tidak akan sederhana sama sekali. Minimal misi peringkat A yang akan aku terima karena aku masihlah baru di dalam anbu.

Aku mengingat apa yang dikatakan oleh Tobirama senju sebelum menyuruhku keluar.

.....

"Kamu lebih matang daripada anak-anak seusiamu, Anbu adalah badan Khusus di bawahku bukan sembarang Ninja, jadi kamu seharusnya memahami dengan apa yang akan terjadi" Dia berkata sambil menatap tajam kepadaku.

Aku masih dengan tenang menganggukkan kepalaku, menandakan bahwa aku mengerti.

...

Tentu saja aku mengetahui apa itu Anbu, apa tugasnya. Jika boleh dikatakan mengenai Anbu maka mereka adalah bagian abu-abu dadi Konoha.

Sisi gelap Konoha ada Root tapi sayangnya Root berada di dalam genggaman Danzo lebih sayang lagi aku tidak berencana untuk menggagalkannya.

Aku sudah berencana untuk membangun sebuah Desa Ninja tapi aku akan melakukannya di masa depan mungkin sepuluh atau dua puluh tahun lagi, sama sekali tidak terlambat asalkan sebelum Naruto terlahir.

Sepertinya aku terlalu jauh dalam berpikir dan memikirkan kembali tujuanku, aku melihat langit dan melihat bahwa matahari sudah akan tenggelam dan Malam akan naik mengganti siang hari.

...

Beberapa menit kemudian aku sampai di Panti asuhan aku membuka pintu dan melihat tidak ada anak-anak yang berada di ruangan depan.

"Aku pulang... "

Aku melepaskan sepatuku dan berjalan diatas lantai aku tidak melihat siapapun tapi saat aku berjalan aku melihat melalui Zone bahwa mereka berkumpul di ruang tengah dengan membawa Kue ulang tahun.

Dasar mereka, aku tersenyum mengenai apa yang mereka lakukan.

Sebelumnya aku tidak ingin terlalu dekat dengan mereka tapi sikap mereka, yang memberikan perhatian kepadaku membuatku tidak bisa tidak merasakan ikatan dengan panti asuhan ini.

Jujur saja bagiku sikap itu sangat menyebalkan karena aku berencana untuk pergi ke dunia lain bukan hanya itu saja aku juga memiliki umur yang sangat panjang. Jadi semenjak aku merasakan ikatan dengan mereka aku hanya akan memastikan bahwa ikatan itu hanya seminimal mungkin sehingga aku tidak akan merasakan sangat sedih karena kehilangan mereka.

Dan kejadian selanjutnya adalah seperti yang aku harapkan.

Di dalam kamar

Aku tiduran di atas kasur dan menatap atap Kamarku.

Sudah satu tahun berlalu, aku jujur saja masih tidak percaya bahwa semua ini adalah nyata. Aku mati karena kecelakan sebagain kecil jiwaku bereinkarnasi dan menjadi sangat hebat bahkan sesuatu hal yang mungkin saja aku tidak pernah memiliki pikiran untuk dapat mencapainya.

Karena cacat itu dia kembali menyatu dengan diriku dan membuatku mendapatkan kesempatan kedua yang aku pikir tidak akan pernah terjadi.

"Aku akan mengalami gangguan jiwa jika semua yang aku alami selama ini adaah mimpi..." Aku terkekeh saat memikirkan Plot Twist dari keadaanku saat ini "... Menjadi anbu, yang berarti aku perlu melakukan pembunuhan... "

Memikirkan bahwa diriku akan membunuh seseorang tidak bisa membuatku untuk tidak gemetar. Bahkan jika aku memiliki ingatan aku yang lain dimana pembunuhan adalah hal yang biasa tapi aku tidak mewarisi kepribadiannya yang sudah berubah.

Tapi aku tahu bahwa aku memerlukan pengalaman semacam ini karena dunia lainnya yang akan aku kunjungi setara dengan Dunia Naruto atau bahkan lebih kejam seperti Warlock of the Magus.

"Tapi bukan berarti aku akan menjadi orang yang kejam, aku tidak akan membunuh tanpa pandang bulu dan memiliki standarku sendiri.. "

Aku ingin menyesuaikan diri dengan dunia yang penuh kematian ini tapi bukan berarti aku harus menjadi seperti seorang Psikiopat yang sangat suka membunuh.

Aku harus memiliki keyakinanku sendiei jika mengikuti arus maka aku tidak akan tahu pa yang aku lakukan itu benar atau salah.

Memikirkan semua itu membuatku menjadi lelah, aku menutup kedua mataku dan tidur.

...

Aku bersiap-siap untuk pergi ke Markas Anbu dimana aku akan terdaftar sebagai Anbu baru disana sehingga dan aku juga cukup penasaran dengan markas Anbu.

Berjalan keluar dari dari panti Asuhan aku ditunggu oleh 1 Anbu yang sepertinya sudah menunggu saya. Melihat bahwa aku sudah keluar, dia berdiri dan menatapku dari balik topeng itu.

"Ayo pergi..."

Aku mengangguk dan dengan itu kita pergi melalui atap-atap rumah di desa konoha.

"Hey Tuan Anbu... Apa yang kita lakukan sebagai Anbu ?"

"Kamu akan mengetahuinya saat disana, jadi jangan mencoba mengorek informasi yang sudah jelas terhadapku"

Dia sangat judes saat menjawab pertanyaanku tapi apa yang dia katakan itu adalah kebenaran.

Tapi sikapnya sngat menyebalkan,karena itu sepanjang jalan aku hanya mengikutinya dengan memberikan tatapan kesal kepadanya.

Aku tidak terbawa emosi tapi aku tahu dia bisa merasakan tatapanku terlihat dengan jelas bagaimana dia memberikan getaran yang tidak nyaman terhadapku.

Anggap saja itu sebagai pembalasan dendamku walaupun kekanak-kanakan.

Beberapa menit kemudian kami mencapai markas Anbu.

Markas Anbu berada di tempat yang sangat mengejutkan, mereka dibangun di tempat yang sama sekali tidak pernah bisa aku pikirkan.

Aku melihat interior dari Markas Anbu dan melihat bahwa ada banyak anbu yang pergi keluar dan masuk, mereka juga tidak lupa menatapku karena sangat mengejutkan bahwa ada anak kecil disini.

"Ayo pergi, kita akan mendaftarkanmu dahulu.. "

"Baik"

Aku menjawab dengan santai dan mengikutinya sambil melihat kanan dan kiri karena Markas Anbu berbeda daei harapanku.

Kami berhenti di depan meja resepsionis yang bahkan mengenakan Topeng binatang tapi dari bentuk tubuhnya dia terlihat seperti wanita.

Rasanya pengamatanku yang aku asah selama ini tidak sia-sia sama sekali.

"Aku ingin mendaftarkan anak ini menjadi Anbu "Kata Anbu itu dan menyerahkan gulungan kepada resepsionis yang sepertinya berisikan perintah dari Hokage kedua.

Ada jeda sejenak sebelum Resepsionis berkata

".... Baik, cukup mengejutkan bahwa anak seumurannya menjadi seorang anbu" Resepsionis itu melihat ke arahku "Jadi Kode apa yang ingin kamu gunakan? "

"Hmm... "Aku memikirkannya, ada terlalu banyak nama-nama keren yang bisa digunakan untuk Kodeku, memiliki banyak nama membuatku menjadi bingung.

"Yokai"

Mereka berdua melihat ke arahku, aku hanya mengangkat bahu sebagai respon.

"Baiklah Yokai, kamu memilih nama yang Unik" Ada rasa aneh di mulutnya saat mengatakan itu.

"Kamu sekarang akan memilih topeng yang ingin kamu gunakan, topeng ini akan kamu kenakan selamanya sebagai Anbu"

Aku dibawa ketempat dimana berbagai jenis topeng di pajang, ada berbagai bentuk namun bentuk Hewan adalah yang paling banyak. Aku melihat satu persatu Topeng namun aku sama sekali tidak menemukan topeng yang aku rasa cocok untuk namaku.

Sungguh mengecewakan, karena tidak menemukan satupun topeng yang cocok jadi aku hanya mengambil Topeng berbentuk kepala gagak karena gagak juga dikenal sebagai pertanda kematian.

"Aku ingin Topeng berbentuk Gagak itu" Kataku sambil menunjuk ke arah topeng.

Anbu itu mengambilkannya untukku dan menyerahkannya kepadaku, aku menerimanya dengan senang hati tapi karena ukurannya yang lebih besar daripada wajahku, aku hanya meminta yang memiliki ukuran yang pas.

Setelah itu aku mulai diajak berkeliling ke dalam Fasilitas yang dimiliki oleh Anbu, sangat lengkap. Hanya saja tidak ada Gym disini untukku mengangkat berat jika tidak ini akan menjadi sempurna.

"Ayo kita pergi ke Timmu"

"Baik"

Aku mengangguk dan mengikuti pria itu aku penasaran dengan Rekan Setimku, aku hanya berharap aku tidak perlu menggunakan kekuatanku agar mereka mengakuiku.

Part 3

Aku tidak tahu tim seperti apa yang akan ditugaskan kepadaku tapi aku hanya berharap aku tidak perlu melalui semacam pelecehan Senior.

Mungkin aku bisa menghajar mereka jika aku merasa tersinggung.

Mengikuti pria itu selama beberapa menit kedepan akhirnya kita berhenti setelah bertemu dengan Pria yang mengenakan Topeng rubah.

"Kikyou, apakah bocah ini yang akan ditugaskan kepada Timku? "

Pria itu menunjuk ke arahku, melalui Zone aku bisa melihat tatapannya ke arahku.

Dia tidak memiliki tatapan menghina atau semacanya, seakan hal ini adalah hal yang normal walaupun sebenarnya aku adalah satu-satunya Anbu di umur 9 tahun, dimasa depan mungkin ada Itachi tapi itu masih sangat-sangat jauh.

"Iya"

"Hallo Kapten"

Aku mencoba membuat kesan ramah tapi tidak berlebihan terhadapnya.

"Aku sudah mendengar banyak rumor mengenaimu Bocah, anak yang memiliki kemampuan Khusus yang tidak terkait dengan Chakra. Bisakah kamu menunjukkannya kepadaku? "

Pria ini sepertinya ingin menguji Rumor tersebut, tidak ada kebutuhan untuk menerima permintaannya tapi aku tidak bisa merusak hubungan baik dengan timku.

Lagipula itu akan diketahui cepat atau lambat.

"Baiklah, kamu harus siap-siap, aku akan menaikkan gravitasi 1x" Aku memberikannya peringatan, aku tidak ingin ketuaku terluka parah hanya karena tidak siap.

"Baiklah"

Melihatnya sudah mengambil posisi, aku juga tidak mengambil lebih banyak waktu lagi dan mulai mengaktifkan kekuatan dari Infinity Stone, Mind Stone dan mengaktifkan Gravitasi.

Wajahnya berubah sedikit.

"Apakah kamu bisa mengendalikan kekuatan ini? "Anbu disampingku bertanya.

Dia mungkin bertanya karena dia tidak merasakan apapun terhadap dirinya.

Aku mengangguk dan memberikan senyum kepadanya.

Setelah beberapa saat Kapten mulai meminta menghentikan Gravitasi jadi aku mengikuti perintahnya.

"Fiuh~ Kemampuanmu itu memiliki banyak kegunaan, mungkin aku bisa menggunakan untuk meningkatkan jumlah pelatihan"

Senyumnya sangat mengerikan seperti seorang Instruktur gila di kehdiupanku sebelumya. Tapi, yahh aku tidak berpikir latihannya akan menakutkan karena aku sudah menjalani jenis latihan yang ekstrim menurut ingatanku.

Aku hanya tersenyum kasihan kepada Rekan-Rekanku.

"Bocah apa Kodemu? "

"Yokai"

"..."

Dia melihatku sejenak sebelum tertawa dan menepuk bahuku.

"Kode yang menarik, sepertinya kamu sudah bekerja keras untuk memikirkan itu"

"Sedikit.. "

"Baiklah, ayo bertemu dengan Anggota Timmu. Kamu setidaknya perlu membangun sedikit chemistry karena kita akan melakukan misi 3 hari lagi"

Wow! Jujur saja itu sangat cepat menurutku, karena aku tidak memiliki waktu untuk beradaptasi lebih lama walaupun aku tidak memerlukan hal semacam itu.

"Baik"

"Ayo pergi"

Aku hanya mengangguk saja dan mengikuti Kapten pergi.

...

Aku pulang dari Markas Anbu dan melihat bahwa hari sudah siang.

Sudah saatnya makan siang, aku pergi ke salah satu Restoran dan menunjukkan uangku karena mereka tidak percaya bahwa aku memiliki uang denganku.

Aku memesan makanan yang terbaik di restoran ini dan menunggu sambil memikirkan rencana masa depanku.

Jika sesuai dengan perkiraanku maka Kematian Hokage kedua sebentar lagi, sekitar satu atau dua tahun.

Apakah aku sebaiknya menyelamatkannya?

Dengan begitu seharusnya tidak akan berdampak sangat besar, lagipula aku ragu berapa lama umur kakek itu dapat bertahan seteah aku menyelamatkannya, bahkan saat ini onoki masih mudah jadi aku bagaimana dia saat tua nanti.

"Pft~" Itu akan menjadi momen yang sangat layak bagi diriku untuk menyelamatkan Tobirama.

Selain itu, dengan Teknik Klon milikku aku pasti akan bisa menyelematkannya tanpa perlu menunjukkan terlalu banyak kekuatan.

"Makanan anda sudah datang.. "

Melihat makananku sudah datang, aku mengabaikan pikiran lain dan fokus ke dalam makananaku.

...

Kantor Hokage

Anbu berlutut di Didepan Hokage dan memberikan laporan mengenai Yuki di Markas Anbu kepada Tobirama Senju.

Tobirama yang mendengarkan laporan itu memiliki senyum kecil diwajahnya.

'Dia akan menjadi Hokage yang hebat di masa depan'

Dia sudah dapat mengetahui itu setelah Yuki menunjukkan kemampuan Esper kepadanya.

Namun perbuatan Yuki dimana dia setara dengan Anbu bukan hanya satu melainkan 3 Anbu, tentu saja dia menggunakan kekuatan khususnya untuk melakukan itu jika tidak maka dia akan mengalami kesulitan mengingat bahwa dia tidak memiliki Jutsu apapun kecuali Teknik bayangan dengan dirinya.

'Jika dia mempelajari Jutsu maka seharusnya dia bisa meningkat keterampilan bertarunganya, selain iti Chakranya yang setara dengan Jounin tidak akan menjadi tidak berguna'

Iya, Yuki merasa dia juga perlu belajar mengenai Jutsu dan menjadi Anbu adalah jalan pintas agar dia dapat mempelajari banyak sekali Jutsu.

"... Selain itu, Timnya juga akan melaksanakan Misi dalam tiga hari"

"Apakah dia sudah belajar Jutsu? "

"Menurutnya belum, Hokage"

Ini seperti yang Tobirama senju harapkan, dia terus berlatih selama satu tahun dengan kemampuan Khususnya jadi akan sangat rendah kemungkinan dia sudah berlatih Ninjutsu.

Kecuali beberapa kejadian yang membuatnya mendapatkan Jutsu.

"Aku bisa mengajarinya besok, dengan Klonenya dia seharusnya bisa belajar lebih cepat" Dia berpikir ini adalah kesempatan yang bagus untuk memberikan pengajaran.

"Kamu boleh kembali"

"Baik Hokage"

Anbu mulai menghilang dan menyisakan Tobirama senju sendiri di Kantornya setidak dalam permukaan.

Knock

Suara ketukan pintu terdengar dan pintu terbuka secara perlahan, dari balik pintu itu terlihat seorang pria yang merupakan Hiruzen Sarutobi.

"Permisi Guru "

"Ada apa Hiruzen? "

Tobirama mengangkat alisnya karena kedatangan Hiruzen secara tiba-tiba.

Dia memiliki senyum malu dan menggosok hidungnya dan berkata "Aku ingin melihat Murid barumu dan juga Juniorku, aku mendengar bahwa kamu akan melakukan latihan besok dengannya jadi aku ingin ikut"

Melihatnya bertingkat sepertinya Itu, Tobirama senju hanya bisa menggelengkan kepala karena perilaku salah satu muridnya.

"Kamu seharusnya tahu itu tidak sopan untuk menguping percakapanku"

"Maaf Guru tapi karena kamu tidak menghentikanku sejak tadi jadi aku berpikir bahwa kamu tidak masalah dengan ini"

Hiruzen adalah pria yang cerdas dan Tobiraka senju memiliki pemikiran untuk menjadikannya sebagai Hokage ketiga setelah dirinya tidak ada.

Tapi kelakuannya yang suka mengintip sangat membuat dirinya menghela nafas kuat-kuat.

"Baiklah, aku rasa kamu juga akan tetap datang bahkan setelah aku melarangmu "

"Hehehe"