🔞 happy reading😘
.
.
.
Saat ini jimin dan jungkook sudah berada di dalam apartemen milik jungkook. Setelah acara selesai Jungkook memutuskan untuk langsung pulang ke apartemennya tanpa membawa Jungmin. Kenapa tak membawanya? Alasannya karena tak ingin di ganggu bayi kecil itu saat malam pertama mereka. Sebenarnya keputusan untuk tak membawa Jungmin bukan permintaan pasangan baru itu melainkan atas permintaan Seokjin karena ia ingin menghabiskan waktu bersama cucu tampannya itu bahkan sang suami Namjoon pun menyetujui permintaan istrinya.
Jimin berada di kamarnya dengan jungkook. Entah mengapa suasana malam ini begitu canggung bahkan entah mengapa suhu udara pun memanas membuat jimin segera melepas setelan jas yang ia kenakan saat acara pernikahan tadi. Jungkook? Ia sedang berada di kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Kenapa suhu udara malam ini begitu panas? Padahal AC sudah menyala." Sambil menggerutu jimin melepas pakaiannya dan menggantung pakaiannya. Kini ia hanya memakai singlet berbahan satin dengan celana pendek di atas lutut berbahan kain halus membuat kakinya yang putih mulus terpampang jelas. Kini jimin telah duduk di depan meja rias yang telah di siapkan oleh jungkook. Membersihkan riasan tipisnya dengan kapas dan cream pembersih wajah.
𝘾𝙚𝙠𝙡𝙚𝙠
Pintu kamar mandi pun terbuka dapat jimin lihat dari pantulan Cermin di depannya jungkook keluar dengan handuk yang melilit di pinggangnya dan tangannya tengah sibuk mengeringkan rambut hitamnya yang basah.
"By, tolong bantu aku mengeringkan rambutku." Ucap Jungkook yang masih sibuk mengusap rambutnya dengan handuk.
Jimin pun beranjak dari duduknya dan melangkah ke arah jungkook. Meraih handuk yang ada di atas kepala jungkook dan mulai mengusapnya.
Saat Jimin sibuk mengeringkan rambut suaminya, Jungkook tengah asik memperhatikan tubuh atas jimin yang hanya memakai singlet katun. Jungkook meneguk ludahnya kasar, entah mengapa saat menatap dada jimin yang kini berisi kepalanya membayangkan saat ia mulai meremasnya, memilin putingnya kemudian menghisap nya rakus seperti bayi yang tengah kehausan.
'𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢... 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯? 𝘑𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘬𝘶. 𝘜𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢? 𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨.' pikir jungkook.
Tanpa aba-aba jungkook pun mengulurkan tangannya ke dada Jimin dan dengan gerakan perlahan meremasnya.
"Akhh... Kookie? Apa yang -ahh..." Jungkook segera mendorong tubuh jimin ke atas ranjang king sizenya. Posisi jimin pun telentang di atas ranjang dengan jungkook yang berada di atasnya kembali meremas dada berisi milik istrinya itu.
"Aku sudah tak tahan sayang.." Ucap jungkook dengan nafas yang memburu karena menahan nafsunya yang kini menutupi akal sehatnya hanya karena menatap dada jimin yang kini berisi itu akibat istrinya yang sedang menyusui putranya.
"Kookie tunggu, a-aku ingin mandi dulu."
"Tak perlu by, aku sudah tak tahan."
"T-tapi kook....-emphh!" Jungkook pun membungkam bibir jimin yang tengah mengeluarkan kata penolakan. Ia tak perduli jika istrinya itu belum membersihkan diri. Meski begitu jungkook tak pernah mempermasalahkannya karena meki tanpa mandi, aroma pheromon yang menguar dari tubuh jimin begitu memabukkan. Harum vanilla yang begitu menenangkan dan membuat jungkook merasa candu akan harum tubuh jimin.
Jungkook melumat bibir Jimin dengan intens dan dalam. Menikmati setiap inci bibir tebal itu menyesapnya dan menggigitnya lembut. Menciptakan sengatan-sengatan yang menggelitik pada setiap titik sensitif di tubuh mereka.
"Eunghh.. Mmhh...ahh..." Pagutan bibir keduanya pun terlepas menciptakan benang saliva yang berakhir di dagu Jimin.
Jungkook mendekatkan bibirnya di samping telinga Jimin dan berbisik, "Kau sangat cantik malam ini baby. Sangat indah." Sebuah kecupan lembut mampir pada daun telinga Jimin dan membuatnya memalingkan wajahnya akibat sensasi menggelitik yang ia Terima. Jungkook pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menikmati leher jenjang yang kini terkspose itu.
Di mulai pada kecupan pada pipi kanan Jimin kemudian bibir jungkook yang mencumbui setiap inci kulit seputih susu itu kini turun kearah leher istrinya membuat sang empu memejamkan mata dan menengadahkan kepalanya. Memberikan akses untuk suaminya menikmati setiap inci kulitnya.
"Ahhh... K-kookhh.."
Erangan kembali terdengar dari bibir tebal Jimin saat jungkook memainkan jemarinya pada dada Jimin. Mengusap lembut dan kemudian memilin puting istrinya.
"Ssshhh.. Kookie.. Ouchh.."
Jungkook mulai menyingkap singlet Jimin hingga menampakkan dada berisi Jimin dengan puting berwarna merah kecokelatan yang telah mencuat.
"Ahh... Emphh..."
Jimin mengerang saat merasakan putingnya yang di hisap oleh suaminya dengan sebelah tangan pria itu meremas dada kanan jimin. Pemuda mungil itu mulai menggeliat geli dengan sebelah tangannya meremas rambutnya frustasi merasakan kenikmatan yang di berikan sang suami.
Setelah puas menikmati dada sang istri, Jungkook mulai kembali memberikan cumbuan dan jilatan pada setiap inci kulit Jimin dari perutnya hingga kini berada di antara kedua kaki Jimin. Jungkook perlahan melepas celana pendek Jimin hingga terlepas menyisakan sebuah boxer hitam ketat yang menutupi milik Jimin yang kini tengah menegang di balik boxer nya. Jungkook mengusap lembut gundukkan yang tercetak di luar boxer membuat Jimin kembali mengerang frustasi merasa jungkook terlalu lama dan memintanya untuk langsung ke intinya.
"Kookie... Ku mohon cepatlah.. Aku sudah tak tahan.. Emphh..." Protes Jimin. Jungkook pun tersenyum dan kembali memberikan ciuman pada bibir istrinya.
"AS you wish baby.." Ucanya di depan bibir Jimin.
Jungkook segera melepas boxer yang menutupi milik Jimin dan membuangnya asal kemudian ia pun ikut melepas handuk yang melilit di pinggangnya dan setelah itu tampaklah milik Jungkook yang sudah berdiri gagah seakan siap untuk mengobrak abrik hole istri mungilnya.
Jungkook menarik sebelah kaki Jimin, memberikan kecupan pada paha dalamnya dan memberikan beberapa kissmark di sana. Jungkook mengulurkan tangannya ke arah meja nakas di samping ranjang dan membuka lacinya. Meraih sebuah botol lube dan mengeluarkannya dari tempatnya. Setelahnya mengeluarkan cairan lube itu dan mengusapkannya pada miliknya sambil sedikit mengocok miliknya sebentar.
"Aku akan segera masuk baby." Tanpa menunggu jawaban dari Jimin, Jungkook menarik kedua kaki Jimin ke atas bahunya. Kemudian menempatkan kepala penisnya di depan hole Jimin sambil menggesekkan miliknya pada hole Jimin. Nafas jimin memburu dan tampak gugup saat merasakan sesuatu yang keras akan masuk pada lubangnya. Karena bagaimana pun sudah lama Jungkook tak melakukannya lagi dan di pastikan rasa sakit akan kembali terasa kalau milik jungkook masuk kedalam hole nya.
"Sshhh.. K-kookhh pelan-pelanhh.. Ahh..'
"Rileks baby, jangan tegang kau akan kesakitan sayang." Ucap Jungkook yang kini mencoba menenangkan Jimin yang tampak meringis merasakan sakit kala ia mulai memasuki Jimin.
"T-tapi ini s-sakit k-kookhh ahh... Hiks.." Jungkook yang melihat Jimin mulai terisak pun mencoba kembali menenangkan istrinya dengan memberi kan ciuman lembutnya. Sesekali melumat dan menghisap nya sampai pada saat Jimin mulai rileks, dengan cepat Jungkook menghentakkan miliknya kedalam hole Jimin hanya dengan sekali hentakan hingga milik jungkook masuk sepenuhnya dan Jimin pun memekik tertahan dalam pagutan intens mereka.
"EMPHHH.. eunghh.. Hiks.. Hiks..." Jimin mencengkeram bahu jungkook erat hingga jungkook dapat merasakan perih pada bahunya namun jungkook lebih memilih menenangkan istrinya yang kesakitan. Mengalihkannya dengan ciuman yang lembut dan intens hingga Jimin sekarang lebih tenang.
Ciuman pun terlepas, "Aku akan bergerak baby." Bisik Jungkook dan mendapat gumaman dari Jimin.
"Ahh.. Emphh.. Ssshh.. K-kookhh.." Desah Jimin sambil kepalanya menengadah ke atas dengan mata terpejam. Menikmati gerakan lembut milik suaminya yang terasa sangat nikmat.
Jungkook yang belum puas pun mempercepat gerakannya. Menghentakkan penisnya semakin cepat dan dalam hingga tubuh Jimin menegang dan mengeratkan pegangan tangannya pada lengan Jungkook saat penis suaminya menghentak tepat sweet spotnya.
"Akhhh... Ouchh.. Yahh.. D-di sanahh ahh.. L-lebihh dalam ahhh..." Jungkook tersenyum smirk saat merasa ia menemukan titik nikmat istrinya dan semakin menghentakkan miliknya semakin dalam dengan gerakan yang keras.
"Owhh.. Kookhh.. Ssshh.. J-janganhh ahhh.."
"Ahh.. Ini sangat nikmat sayang.. Hole mu sangat sempit.. Mhhh..." Jungkook menghentikan gerakannya dan mencabut miliknya dari dalam hole Jimin kemudian dengan cepat ia membalik tubuh Jimin. Menarik pinggulnya hingga posisi sang istri kini menungging dan dengan cepat kembali memasukkan miliknya dan kembali menghentakkan dengan tempo lebih cepat dan panjang.
"Ahh.. Yasshhh... Ouchh.. Akhhh.. Kookhh.. A-aku keluarhh ahh.."
"Wait baby.."
"A-akuhh... Sudah tak tahan.. K-kookieh.. Ahh.."
"Tunggu sayang..." "Akhh..." Jimin memekik saat Jungkook meraih penis mungilnya dan entah dari mana asalnya cock ring yang tengah berada di tangan Jungkook dan dengan cepat memakaikannya pada penis Jimin yang berkedut ingin mencapai pelepasannya.
"A-apa yang.. ahhh s-sakit kookhh.. Hiks.. Hiks.."
"Sebentar baby.. Tunggu sampai kita keluar bersama..ahh..." Jungkook semakin mempercepat gerakannya hingga tubuh Jimin ikut terhentak mengikuti gerakan sang suami.
Satu jam telah berlalu namun Jungkook masih belum keluar dan Jimin sudah berganti posisi kembali telentang dan masih terisak karena rasa nyeri yang ia rasakan pada penisnya yang ingin mengeluarkan cairannya masih tertunda mungkin sudah yang ke tiga kalinya ia menginginkan untuk keluar. Tubuh Jimin kini sudah lemas akibat rasa lelah dengan peluh yang sudah membanjiri tubuhnya dan rasa nyeri akibat orgasme tertahannya sudah mencapai titiknya dan rasanya seakan ingin membunuhnya.
"K-kookhh.. Hiks.. Biarkanlah akuhh k-keluarhh ahh.. A-aku sudah lelahh.. Emphh.."
"Ahh.. Sshh.. Y-yah.. Aku k-keluarhh baby.. Akhh.." Jungkook akhirnya keluar di dalam Jimin memenuhi lubangnya dan merasakan hangat di bawah sana kemudian jungkook pun melepas cock ring yang ada pada penis Jimin seketika cairan Jimin pun keluar dengan begitu banyaknya.
"AKHHH... Sshhh... Emmhhh..." Jimin pun terengah-engah nafasnya memburu dengan tubuh yang bergetar hebat saat ia akhirnya bisa mencapai orgasmenya.
Jungkook tersenyum lebar saat melihat istrinya nampak lelah dengan peluh yang membuat tubuhnya kini mengkilat. Melepas miliknya dari hole sang istri kemudian netranya menatap pada perut rata istri mungilnya. Tangannya terulur mengusapnya lembut dan membubuhi sebuah kecupan pada perut Jimin nya.
𝘾𝙪𝙥
"Semoga benih ku segera tumbuh dan menghasilkan adik untuk Jungmin." Ucapnya di depan perut Jimin dan Jimin yang melihat itu hanya bisa tersenyum dan mengusap kepala jungkook dengan senyum yang mengembang pada bibirnya semakin lebar hingga menampilkan eye smile miliknya yang terlihat sangat cantik.
"Kau ingin membersihkan diri baby?" Tanya jungkook. Jimin pun mengangguk kemudian jungkook beranjak dari tempatnya untuk turun dari ranjang. Setelahnya ia mengangkat tubuh polos Jimin bridal style menuju kamar mandi untuk membersihkan diri mereka untuk segera beristirahat.
𝘾𝙪𝙥
Sebuah kecupan menyapa bibir Jimin yang tampak membengkak, "Saranghae baby."
"Nado." Keduanya pun tersenyum. Senyuman bahagia yang kini mereka rasakan setelah mengalami semua insiden yang mengharuskan keduanya terpisah dan kini saatnya mereka menikmati kebahagiaan yang telah datang pada kehidupan kedua mereka.
𝙏𝘽𝘾