webnovel

JADIAN

"Liat nomer aja ga boleh, pelit banget sih kamu.." Ternyata Yanti tidak hanya mengotak Atik handphone Ara namun ia juga memotret gadis itu yang tengah menguap seraya meregangkan ototnya.

CEKRISSS..!! suara klik kamera terdengar.

"Gambar apa yang kamu ambil Yan..?? jangan yang aneh-aneh deh..!!" Ara langsung curiga.

"Ga yang aneh-aneh ko, cuma pengen ngeliat efektivitas gambarnya aja.. sejernih apa.." Yanti berbohong. Ia melihat log panggilan terakhir yang dihubungi Ara dan kemudian mengirim gambar tadi ke kontak tersebut.

"Baiklah selamat beristirahat, aku mau mempersiapkan segala sesuatunya dulu untuk berangkat nanti sore..!! Nomor Aku udah tersimpan dalam kontak."

"Kamu yakin ingin merantau lagi Yan..??"

"Ga tau juga siihh.. kita liat besok aja, kalo betah ya lanjut.. kalo ga paling aku cuma itung-itung nganter Hana aja.!!"

"Wiihh apa ga sayang Ama ongkosnya tuh..??"

"Ga lah.. kan aku berangkatnya bareng Derry jadi gratis. Ta Tah...!!" pamitnya buru-buru.

Setelah Yanti keluar dari kamar, handphone Ara Justru berdering.

"Ka Fadil..?? ada apa ya pagi-pagi telpon.." Dada Ara kembali berdegup kencang, dengan sangat hati-hati ia angkat panggilan tersebut dan..

"Hahaha... Apa maksudnya nih Ra ngirim gambar kaya ginian.. Ara bikin Kakak Salah tingkah aja..!!" Ara terlihat bingung, ia tidak mengerti dengan ucapan Fadil saat ini.

"Maksud kak Fadil apa ya..??"

"Lho ko balik nanya... coba geh cek handphone nya, Ara udah ngirimin kakak gambar kaya gitu..!!"

Sontak Ara langsung mengecek handphone nya, ia sudah mulai panik dan tiba-tiba..

Sebuah foto seorang gadis yang sedang menguap Seraya meregangkan ototnya dengan pakaian tidur super seksi, celana hotpants warna pink dan kaos yang sedikit tertarik keatas karena posisinya yang sedang meregangkan tangan ke atas hingga perutnya terlihat. Belum lagi rambutnya yang acak-acakan dengan mimik wajah yang begitu memprovokasi, mata terpejam sedang mulutnya terbuka meski tidak begitu lebar namun yakin akan sanggup membuat panas dingin bagi orang yang melihatnya.

"Lho ini kan Aku.." batinnya, kemudian ia langsung teringat dengan kelakuan Yanti.

"Sialan.. YANTIII..!!" Jeritnya, Ara langsung keluar mengejar gadis itu namun Yanti sudah keburu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Mungkin ia takut Ara akan membunuhnya, namun gadis itu sempat melambaikan tangannya pada Ara yang sedang marah.

"Brengsek kamu yan.. tadi ditanyain moto apa jawabnya ga da, ternyata diem-diem gini ya kamu..!!" Ara ngedumel tanpa memperdulikan panggilan Fadil yang masih tersambung, Karena saking emosinya ia lupa mematikan panggilan tersebut hingga dari sebrang sana Fadil terbahak dengan sangat keras.

"Astaga.. lupa matiin juga..!!" ia langsung menyentuh warna merah dengan tulisan akhiri panggilan.

"Bego bego bego...!!" Rutuknya sambil menepuk-nepuk jidatnya dengan kepalan tangan.

Sementara itu Fadil saat ini masih memandangi handphone nya yang sedang menampilkan gambar Ara, Ia terlihat fokus dengan gambar tersebut dan sesekali sebuah tawa terdengar dari mulutnya yang mungkin Ara memang terlihat lucu dengan berpose seperti itu.

"Astaga Ra.. Kamu bikin jantung Kakak semakin ga karuan.. Pasti tadi sangat menggemaskan ketika Ara memarahi temennya itu, coba kakak bisa lihat kamu secara live tadi!!" Gerutunya sambil cengar-cengir tidak karuan.

"Hey Yan.. kamu jahat banget siih.. tau ga orang yang kamu kirimin gambar itu siapa ??" Ara langsung ngedumel ketika Yanti Akhirnya mau angkat telpon setelah berpuluh puluh kali dihubunginya.

"Hahaha.. ya maaf Ra, kan becanda..!!"

"Becanda kamu itu ga logis yan..!!"

"Iya deh.. sekali lagi Aku minta maaf.. Emang dia siapa ?? kalo dari foto profil nya ganteng banget Ra.. kaya Artis Korea 🤭..!!"

"Dia mantan bos Aku di Caffe...!!"

"Apa..?? Mantan kamu di Caffe..??" Yanti pura-pura terkejut.

"MANTAN BOS... YAN...!!"

"Owww... biasa aja kali, iya iya Aku denger.. ga usah teriak-teriak gitu!! sakit tau telinga nya..!!"

"Suruh siapa pura-pura budeg..!!"

"Hahaha... becanda sih Bu, hidup itu jangan terlalu dibawa serius.. kamu harus banyakin ketawa kaya Aku..!!"

"Iya nanti lama-lama juga kamu sinting..!!" Keduanya kembali tertawa.

Sudah lama Ara dan Yanti tidak seakrab ini, keduanya saling menjaga jarak karena kesibukan masing-masing. Namun sekarang sepertinya mereka akan kembali akrab dengan adanya handphone tersebut, karena kapanpun dan dimana pun mereka berada akan terus saling berhubungan.

"Happy bener Yan.. siapa dia..??" Derry langsung bertanya ketika Yanti selesai dengan handphone nya. Keduanya sedang berada dalam perjalanan menuju perantauan, sedang Hana tetap anteng di belakang.

"Hahaha.. temen Aku namanya Mutiara Putri, panggilannya Ara, tadi pagi aku kerjain karena dia baru saja punya handphone baru..!!"

"Nama yang indah...!!"

"Ara sekarang megang handphone yan.. ?? Bukannya dia ga suka??"

"Iya ga tau, pas Aku nanya katanya dapet minjem..!!"

"Sini Aku minta nomornya..!!" Hana langsung merebut handphone Yanti.

* * *

Malam harinya..

"Ra besok ada acara kemana.. ??"

"Melamar kerja di perusahaan sepatu ka.. kenapa ??"

"Besok kakak antar gimana ??"

"Hhmmm... !!" Gadis itu pura-pura berpikir.

"Kalo ga mau, kakak bakal sebarin gambar Ara tadi pagi..!!" Bisiknya seduktif.

Ara langsung teringat kejadian pagi itu..

"Jangan coba-coba ya... siniin handphone nya..!!"

"Ga mau.. Ara janji dulu besok mau diantar Kakak..!!" Fadil Langsung menghindarkan handphone nya dari jangkauan Ara.

"Hapus dulu gambarnya..!!" Gadis itu tetap berusaha menggapai tangan Fadil, namun tiba-tiba.. BBUUUKKKK !!

Ara jatuh di dada bidang Fadil.. dan wajah keduanya begitu dekat hingga mata mereka saling bertemu. Fadil mengusap pipi Ara dengan pelan dengan tangan kanannya, sedang tangan kirinya mengusap bibir Ara yang berwarna pink merona. Dengan refleks Ara langsung mencium bibir laki-laki itu dengan mata terpejam, sedang Fadil hanya pasrah. Ia melihat Wajah Ara tanpa sedikitpun berkedip, seakan tak ingin melewatkan momen seperti itu karena baru kali ini Ara berinisiatif menciumnya.

Ketika di rasa cukup puas Ara membuka matanya, ia terkejut karena melihat mata Laki-laki itu terbuka.

"Maaf...!!" Ucapnya seraya menjauh dari wajah Fadil dan berusaha duduk tegak, pipi gadis itu terlihat memerah karena malu.

Fadil ikut bangkit dan duduk disampingnya, namun kemudian Ara berdiri ingin pamit.

"Ara mau ke..."

Fadil langsung menarik tangan Ara untuk kembali duduk, ia hadapkan gadis itu ke Arahnya seraya menangkup wajah Ara dan kembali mendekatkan wajahnya.

"Kakak selalu mencintaimu Ra... dari dulu sapai sekarang.. Kakak mohon jangan tolak kakak lagi. Sekarang sudah maukah Ara menjadi Kekasih kakak..??" Fadil terlihat putus Asa, ia tidak ingin melepaskan Ara lagi.

Namun Ara kembali berdiri, hatinya sudah semakin tak karuan.

"Ra.. kakak mohon..!!" Fadil ikut bangkit dan memelas, ia pegangi kedua tangan gadis itu dengan erat.

"Baiklah.. Ara mau..?!" Angguknya.

"Beneran Ara mau.. ??" Gadis itu kembali mengangguk.

"Ahhh .. terimakasih Ra, Kakak berjanji akan selalu menjaga dan melindungi mu selamanya." Karena sangat bahagia nya ia langsung memeluk Ara dan mengangkatnya seraya berputar-putar.

"Ah.. turunin Ara ka.." Keduanya tertawa dengan begitu bahagia.

TAMMAT.

NB: untuk cerita season 2 nya silahkan simak di buku yang satunya ya.. dengan judul 'Impian Ara S2 hati yang terpilih'.

terus dukung dan vote ya karyaku, jangan lupa tinggalkan jejak untuk saran dan masukannya. terimakasih😍