webnovel

im sorry i left you

Aku ivana aku terkenal kutu buku dimanapun aku berada aku selalu membawa buku,,dari kecil memang aku hobi membaca buku, karna saat membaca buku benan pikiran ku akan hilang. Hari itu hari pertamaku kuliah. Aku senang dihari pertama ku kuliah dijemput oleh kekasihku Bryan. Awalnya hari hari ku terasa baik baik saja aku merasa senang dan bahagia bertemu dengan teman-teman baruku. Dan pada suatu hari aku merasa aneh tidak seperti biasanya,,aku mudah lelah dan pusing. Sudah beberapa hari aku menahan itu semuanya dan akhirnya aku putuskan untuk pergi kerumah sakit. Dan ternyata aku sakit leukimia. Aku tidak menyangka aku bisa menderita penyakit itu. Aku sedih. Aku berusaha menceritakan semua itu kepada orang tuaku tapi orang tuaku terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Dan pada akhirnya orang tuaku tahu tentang penyakitku, tapi semua itu sudah terlambat hanya penyesalan yang ada.

Kacy123 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
8 Chs

chapter 3

Dan malam itu saat aku mengerjakan tugas di depan laptop tiba-tiba aku mendengar suara dering hp berbunyi ternyata bryan menelpon ku dengan menggunakan vidio call.

"Hallo" ucap bryan.

"Hallo" jawabku.

"Besok jalan yuk mumpong besok libur kuliah" ajak bryan.

"Emm mau kemana?" Tanyaku.

"Kamu mau nya kemana?" Tanya bryan.

"Aku sih mau nya ke toko buku mau beli novel"jawabku.

"Ya udah boleh , besok aku jemput ya " jawab bryan.

Dan saat bryan menelpon ku tiba-tiba hidungku mimisan.

"Loh yang itu kenapa hidung kamu berdarah" tanya bryan dengan nada kaget .

"Oh ini , kalo aku kecapek an aku sering mimisan begini" jawabku dengan menutup-nutupi soal penyakitku.

"Tapi itu nggak kenapa-kenapa kan?" Tanya bryan dengan nada yang masih cemas.

"Iya nggak papa kok" Jawabku.

"Ya udah aku matiin ya telponnya biar kamu istirahat" kata bryan sambil menutup telponnya .

Keesokan harinya aku pergi bersama bryan ke toko buku.saat aku mendengar deru suara motor aku langsung bergegas keluar untuk menghampiri bryan.

"Hai" sapa ku ,dengan berdiri di depan pintu rumah.

"Hai" sapa bryan.

"Mau langsung jalan apa masuk ke dalam dulu?"tanya ku.

"Langsung aja yuk entar kesiangan lagi"jawab bryan.

"Ya udah ayuk"jawabku sambil berjalan ke arah motor bryan untuk naik.

Setelah itu kami sudah sampai di toko buku itu.

"Masuk yuk" ajak bryan sambil menggandeng tanganku.

"Ayuk" jawabku.

Dan sesampai di dalam toko buku kami memilih-milih novel yang bagus.

"Yang kamu sukanya novel gimana?" Tanya bryan.

"Oh aku suka yang romance yang" jawabku.

"Kalo gitu kita lihat yang di sana yuk" ajak bryan.

"Oke" jawabku.

"Yang aku boleh minta tolong" kataku lagi.

"Mau minta tolong apa?" Jawab bryan.

"Ambilin novel yang itu aku nggak sampek buat ngambil nya soalnya tinggi"jawabku sambil tersenyum.

"Ya udah sini aku gendong biar kamu tinggi"jawab bryan sambil tersenyum.

"Makasih sayang"jawabku.

"Iya sayang" jawab bryan sambil mencubit pipi dengan gemas.

"Yuk kita duduk di situ buat baca-baca buku dulu"ajak bryan.

"Ayuk" jawabku.

   Dan pada saat aku sedang asik membaca novel kesukaan aku tiba-tiba hidungku kumat mimisan lagi.

"Loh yang hidung kamu mimisan lagi" kata bryan dengan nada cemas.

" mana" jawabku.

"Ini loh yang " jawab bryan sambil mengusap darah yang ada di hidungku menggunakan sapu tangan miliknya.

"Oh iya" jawabku.

"Kamu sakit ya ?" Tanya bryan penuh cemas.

"Enggak aku nggak sakit"jawabku.

"Tapi kamu mimisan lagi, kemarin malam kamu juga mimisan pas aku telpon" jawab bryan.

"Kalo kamu sakit kamu bilang ke aku nanti biar aku temenin kamu ke rumah sakit" kata bryan penuh dengan perasaan khawatir.

"Aku nggak sakit sakit percaya deh sama aku" jawabku sambil memegang tangan bryan biar dia tidak khawatir lagi.

"Ya udah kita pulang aja yuk biar kamu bisa istirahat" ajak bryan.

"Ya udah ayuk" jawabku.

Setelah itu kami pun pergi pulang ,dan sesampai di rumah aku langsung istirahat dan saat aku istirahat ayna menelpon ku.

"Tring...tring...tring..."suara nada dering hp ku.

"Hallo ay"sapa ku.

"Iya hallo na"jawab ayna.

"Ada apa ay lo nelpon gue?"tanya ku.

"Gue mau tanya gimana keadaan lo?" Jawab ayna.

"Oh gue baik,tapi gue sering mimisan ay"jawabku.

"Emangnya lo nggak minum obatnya?" Tanya ayna.

"Udah sih "jawabku.

"Saran gue mending lo cepet-cepet ngomong sama orang tua lo deh" kata ayna.

"Mau nya sih gitu , tapi gue masih nunggu waktu yang tepat aja"jawabku.

"Eh na lo punya nggak saudara lo yang cukup deket sama lo?" Tanya ayna.

"Ada sih om gue"jawabku.

"Mending lo cerita sama om lo aja deh" saran ayna.

"Ya udah nanti gue telpon om gue"jawabku.

"Sekarang aja" kata ayna.

"Ya udah iya temen ku yang bawel" jawabku.

"Ya udah gue tutup dulu telpon nya"kata ayna sambil mematikan telponnya.

Setelah itu aku menelpon om ku yaitu adik dari mamaku namanya om rendi.

" hallo om"kataku.

"Iya hallo na ada apa?" Tanya om rendi.

"Aku mau cerita nih om"jawabku.

"Mau cerita apa na?"tanya om rendi.

"Tapi om harus janji jangan cerita ini ke siapa-siapa termasuk mama dan papa" jawabku.

"Iya janji , mau cerita apa sih?"jawab om rendi dengan nada penuh penasaran .

"Gini om sebenarnya aku terkena leukimia" jawabku.

"Apa leukimia"  jawab om rendi dengan nada kaget.

" iya om" jawabku.

"Kamu udah pergi periksa ke dokter?" Tanya om rendi.

"Udah om kemarin lusa , dan ini aku udah dikasih jadwal untuk kemoterapi" jawabku.

"Ya udah besok om kesana" jawab om rendi.

"Iya om" jawabku.

" kalo gitu udah dulu ya om" kataku lagi.

"Iya na" jawab om rendi.

Keesokan harinya om rendi datang ke rumah ku untuk melihat keadaan ku .

"Tok...tok...tok..." suara om rendi mengetuk pintu rumahku.

"Iya bentar" sambar ku yang sedang berada di ruang tamu dan bergegas untuk membuka pintu rumah.

"Om rendi" kataku dengan wajah kaget.

"Iya " jawab om rendi.

"Ya udah masuk om" ajakku.

Setelah itu om rendi masuk dan aku mengajak om rendi ke kamar untuk menceritakan masalah tentang penyakitku.

"Kenapa kamu bisa begini?" Tanya om rendi.

"Aku juga nggak tau om kenapa ini bisa terjadi" jawabku dengan nada yang masih kurang percaya tentang penyakitku.

"Dan kenapa kamu nggak bilang sama mama dan papa?" Tanya om rendi.

" sebenarnya aku mau cerita tapi mama dan papa selalu nggak punya waktu buat dengerin ceritaku" jawabku.

" ya udah kalo kamu belum siap buat ngasih tau mama dan papa kamu , kalo kamu ada apa-apa cepat cerita sama om" kata om rendi  sambil memegang bahu ku.

"Iya om" jawabku.

" dan kapan kamu jadwal kamu mulai kemoterapi nya?" Tanya om rendi.

"Sebenarnya hari ini sih om" jawabku.

"Ya udah nanti om anterin kamu"

Jawab om rendi.

Setelah itu aku dan om rendi pergi ke rumah sakit untuk melakukan hari pertama aku kemoterapi.

"Om tunggu di sini ya " kata om rendi .

"Iya om" jawabku.

"Kamu di dalam yang kuat ya jangan takut" kata om rendi sambil memberi aku suport.

Setelah itu aku masuk ke ruangan untuk melakukan kemoterapi.

"Udah siap" tanya dokter.

"Insya allah siap dok" jawabku dengan nada lumayan agak tegang.

" ya udah kalo gitu kita mulai ya kemoterapi nya" kata dokter.

"Iya dok" jawabku.

"Pokok nya kamu harus bisa berjuang untuk melawan penyakit kamu" kata dokter memberikan aku suport sambil melakukan kemoterapi.

"Iya dok saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melawan penyakit saya"jawabku .

" dan kamu jangan lupa minum obat nya yang teratur" ujar dokter.

"Iya dok " jawabku.

Setelah selesai dari kemoterapi aku mampir dulu ke caffe milik ayah ayna untuk makan siang di sana sambil mau ngobrol-ngobrol bareng om rendi dan ayna.

"Hai ay" sapa ku kepada ayna yang sedang duduk di kursi pelanggan.

"Hai na " sapa balik ayna.

Setelah aku dan om rendi memesan makanan ,kami pun makan sambil ngobrol bareng ayna.

"Kamu teman ivana?" Tanya om rendi kepada ayna .

"Iya om " jawab ayna.

"Kenalin saya om nya ivana , kamu bisa panggil saya om rendi"kata om rendi kepada ayna.

"Iya om rendi"jawab ayna.

"Eh na lo tadi udah ke dokter nya?"tanya ayna kepadaku.

"Iya udah "jawabku.

"Loh kamu juga tau tentang masalah penyakit ivana?"tanya om rendi kepada ayna.

"Iya om aku tau" jawab ayna.

"Om , ay, gue mau ngomong sesuatu nih" kataku kepada ku ayna dan om rendi.

"Iya mau ngomong apa?" Jawab om rendi.

"Iya ay lo mau ngomong soal apa?"  Tanya ayna.

"Gini kan sekarang aku dalam posisi  punya pacar dan pacar aku sekarang juga belum tau kalo terkena leukimia" jawabku kepada om rendi dan ayna.

"Mending kamu jujur aja sama pacar kamu ,kalo kamu itu terkena leukimia " saran om rendi.

"Iya na gue setuju sama om rendi" kata ayna.

"Tapi gue tuh takut kalo dia khawatir " jawabku dengan pikiran yang masih bingung.

"Ya udah om terserah kamu , gimana menurut kamu yang terbaik pasti om dukung" jawab om rendi.

"Iya na " ujar ayna.

Setelah selesai makan aku dan om rendi pun pulang.