webnovel

Kecurigaan

Dan, di sinilah mereka sekarang. Pusat perbelanjaan, dan keliling tempat kuliner.

Selain ice cream, makanan manis, dan coklat, Kenkyo pun menggilai segala jenis meatball. Baik Chicken meatball maupun fish meatball.

"Anata! Sushi! Ah ikannya Salmon. Aku mau sushi Salmon dan chicken meatball, ya?" rengek Kenkyo, persis seperti anak usia 12 tahun.

Shinsuke menghela napas kasar, mengangguk pertanda mengizinkan. Bukan ia tak ikhlas, bukan ia tak mau memenuhi keinginan istrinya. Hanya saja kakinya sudah sangat lelah di pakai berjalan mengunjungi semua toko dan kedai.

"Luar biasa sekali perempuan yang shopping! Tenaganya melebihi superhero, aku benar 'kan, Senpai?"

Shinsuke menoleh malas ke arah Detektif Cha Seong-chan.

"Urusai!" (Berisik!) bentak Shinsuke kemudian.

Rae-ah yang juga selalu bersama Seong-chan terkikik.

"Hajimemashite, Chibi. Apa kabarmu hari ini?" Rae-ah berujar kepada Kenkyo.

"Aku baik, Nee-chan. Gomawo," jawab Kenkyo dengan bahasa Koreanya yang minim itu.

"Kawaii ...." (manis) puji Rae-ah pada istri rekannya.

Diam-diam, dalam hati Rae-ah tengah mengejek Detektif Takahashi Shinsuke akan seleranya pada lolipop. Seharusnya, jadi kakak atau pamannya saja. Begitu pikir Rae-ah. Kemudian Rae-ah menyeringai.

"Mau bergabung bersama kami?" tawar Shinsuke pada Rae-ah dan Seong-chan.

"Ah ... tidak perlu, Senior. Detektif Lee dan Detektif Moo akan menyusul kami nanti. Lagipula ...." Seong-chan melirik nakal pada Kenkyo.

Tuk!!

Tumpukan kertas mendarat tidak elit di atas kepala Seong-chan. Dan ulah itu adalah akibat Detektif Moo.

"Senior!" protes pemuda manis itu.

"Berhenti menggoda Detektif Takahasi, Seong-chan!"

"Yang kugoda 'kan istrinya. Bukan ...."

Perkataan Seong-chan terhenti saat melihat tatapan tajam Rae-ah.

"Baiklah. Maafkan aku!" kata Seong-chan.

"Baiklah, Good bye, sayonara ...."

"Jangan katakan selamat tinggal!" potong Seong-chan cepat.

Rae-ah terkejut karena disela tiba-tiba oleh juniornya. Rae-ah memukul kepala Seong-chan lagi. Hari ini kepala Seong-chan tidak bisa selamat dari dua seniornya.

"Selamat tinggal akan menghancurkan harapan untuk bertemu kembali. Who's know? Kita akan bertemu lagi," sambung Seong-chan.

"Dialog film India mana lagi yang kau copy kali ini?" cibir Detektif Moo Tae-gu.

Sekarang kita tau dari mana pernyataan konyol Seong-chan yang 'aku belum memastikan apakah dia juga bernyanyi' tempo hari. Rupanya Seong-chan adalah fancrazy Bollywood.

Kenkyo lalu tertawa pelan.

"Yo... Jaa ne. Mata ashita, Minna!" ujar Shinsuke pada mereka bertiga, yang artinya 'Daaah... Sampai jumpa besok, semuanya'

"Jaa ne, Ikemen," imbuh Kenkyo yang mengatakan kepada Seong-chan bahwa pemuda itu tampan. Dan kalimat itu membuat Shinsuke memberi tatapan peringatan pada istri kecilnya itu.

Ikemen yang artinya pemuda tampan ia sematkan pada Seong-chan?

Oh tidak!

Shinsuke juga cemburuan ternyata.

***

Setelah kepergian dua pasangan sejoli itu, barulah detektif Lee tiba. Komisaris Kang tadi menahannya entah karena apa.

"Maaf terlambat," kata Detektif Lee ada ke tiga rekannya.

Rae-ah memberi senyum terbaiknya.

Lee Tae-gyeon lalu mengecup bibir Rae-ah singkat, dan membuat Moo Tae-gu memalingkan wajah dan berdecih.

Seong-chan jadi mencurigai seniornya ini memiliki rasa pada ketua tim mereka. Ya, dia menduga ada cinta segitiga antara Tae-gyeon, Rae-ah, dan Tae-gu. Mungkin saja, 'kan? batin Seong-chan selalu junior di dalam tim itu.

"Aku permisi dulu!" Tae-gu berpamitan.

'Jangan-jangan senior Tae-gu mencintai Ketua Tim Rae-ah juga ... ah masa iya? Tidak mungkin!'

To be continued ....