Pagi hari - Rumah sakit.
Sesuai dengan janjinya Rita menemani Irfan, malam itu dia sendiri tidak bisa tidur dengan lelap karena melihat kondisi adiknya yang memprihatinkan.
Ada pertanyaan besar sebenarnya yang terlintas pada pikiran Rita saat ini. Apa, kenapa, dan siapa? Mengapa tiba-tiba saja Irfan diserang oleh seseorang dan siapa seseorang itu?
Samar-samar Irfan sudah mulai terbangun, ia bisa mendengar seseorang yang sedang berbincang. Irfan sudah tidak lagi mencium bau lembap, dan amis. Yang ia cium lekat saat ini adalah, aroma alkohol yang bercampur bedengan aroma obat.
"Hhhmmmm...." Gumam Irfan dan perlahan ia membuka kedua kelopak matanya.
"Irfan, kamu sudah sadar?" Rita segera saja mendekati tempat tidur, dan suster yang bersamanya ikut memeriksakan kondisi Irfan.
"Pak Irfan?" Panggil suster tersebut pelan.
"Anda bisa mendengar suara saya?" Tanya suster tersebut, sambil ia melihat kearah botol infus. "Ya." Jawab Irfan singkat dan lirih.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com