Ada bau khas yang tercium pekat pada hidungnya, alkohol yang bercampur dengan obat-obatan. Ya, Putri yakin kalau dirinya sedang berada dirumah sakit, tapi dia sendiri masih menutup rapat kedua matanya.
Hal pertama yang bisa ia lakukan adalah, menggerakkan jari jemarinya dengan teramat pelan. Selebihnya dia baru menggerakkan kedua bola matanya. Jari jemari putri yang terus bergerak perlahan, bisa merasakan ada sesuatu yang ia sentuh. Seperti rambut, tapi milik siapa?
Tidak lama Putri bisa membuka kedua matanya, hal yang pertama kali ia lihat adalah atap putih, dan melirik kearah sisinya ada sebuah selang infus yang terpasang.
Putri menarik napasnya dengan sulit, membuat pergerakan pada dadanya yang melambung. Seseorang yang berada disamping Putri, segera saja terbangun.
"Putri, kamu sudah bangun?" Steve adik tiri dari Irfan, ternyata dia yang berada di tepi tempat tidur. Rambutnya yang telah disentuh oleh Putri, dan jari jemari Putri yang memainkan rambutnya tadi.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com