Rea pergi kekamar Alqi. ia mengetuk pintu tapi tak kunjung dibuka. akhirnya Rea gemes sendiri. lalu ia mencoba memutar kenop pintu
cklek
"eh gak dikunci" Rea segera masuk. dilihatnya Alqi sedang dengan nyamannya berbaring ditempat tidur sambil tersenyum.
"eh ini beneran tidur ya, kok senyum-senyum" Rea mencoba memanggil Alqi.
"Alqi....Alqi....Alqi..." tapi Alqi tidak juga sadar.
"ini orang tidur atau pingsan sih" kesal juga. Ia mengguncang badan lembut badan Alqi
Tapi Alqi belum juga sadar.
tiba-tiba kepala Rea ada lampu menyala. sebuah ide. hehe.
Rea mencoba ide nya. Ia menutup hidung Alqi dengan tangannya sehingga Alqi tidak bisa bernapas.
Alqi lalu bangun dengan napas yang ngos-ngosan karena kehabisan napas.
"kamu ngapain sayang, kamu mau bunuh aku ya" ujar Alqi dengan wajah memerah.
"eh ti-tidak. itu didepan ada Vino. dari tadi aku bangunin kamu, tapi kamu nya gak bangun"
Alqi hanya melongos saja. Rea merasa bersalah sekaligus takut.
"aku minta maaf ya"
"iya, tidak apa-apa"
"kamu juga susah banget bangunnya"
"hm...suruh Vino tunggu sebentar ya. aku akan keluar"
"iya"
Rea lalu keluar memberi tau Vino bahwa Alqi akan keluar sebentar lagi. Lalu ia ke dapur membuatkan minuman untuk Vino.
Rea kembali keruang tamu membawa jus jeruk. Ia melihat Alqi dan Vino sedang berbicara.
Kemudian ia kembali ke kamarnya. tidak melakukan apa-apa. ia hanya memainkan hpnya.
Sekitar 1 jam Vino pun pulang. ternyata ia datang untuk mengantarkan mobil Alqi dan membicarakan masalah kerja juga karena sudah beberapa hari Alqi tidak kerja.
Hari pun sudah mulai sore. Rea mandi. selesai mandi ia keluar. dilihatnya Alqi sedang duduk di kursi ruang tamu sambil memainkan hpnya.
Rea bingung juga mau kemana. Sejujurnya ia masih cukup canggung untuk berduaan dengan Alqi. Kalau keluar ia juga tidak tau mau kemana. Setelah menimbang-nimbang akhirnya ia memilih untuk berkeliling diapartemennya.
Ia mulai berkeliling. ia lihatnya ternyata apartemen nya cukup besar.
"tidak disangka juga ya aku akan tinggal ditempat semewah ini" gumamnya ketika sampai di ruang keluarga. Ia sudah kesitu tadi siang tapi ia belum melihat-lihat. dilihatnya terdapat televisi yang besar, sofa, meja kayu, bunga-bunga, dan hiasan yang memperindah ruangan itu. Lalu ia berjalan.
Ia menemukan ruang. Ia buka ternyata sebuah ruang yang penuh dengan berkas-berkas dan ada sebuah komputer diatas meja. Kalau dilihat itu adalah ruang kerja milik Alqi. tidak tertarik dengan ruangan itu Rea tidak masuk. ia hanya melihat dan pergi. lalu ia melewati kamar Alqi.
Ia mengendap-endap mencoba melihat sekitar. apakah ada Alqi atau tidak. setelah melihat bahwa tidak ada Alqi. Aman. ia membuka pintu dan melihat kamar itu. sama dengan miliknya.
"sudahlah, kamarnya sama dengan kamarku" Rea lalu keluar dan mulai berjalan lagi. ia melewati kamarnya. lalu ia sampai di dapur.
Ia lihat dengan seksama dapur itu. Ada kompor gas, meja keramik, segala perabot masak yang serba mahal, sebuah kulkas, dan masih banyak barang-barang dapur yang sangat mahal.
Rea melihat kamar mandi. ia belum masuk kamar mandi itu, karena ia hanya memakai kamar mandi di kamarnya.
Ia buka kamar mandinya luas. Lebih luas dari kamar mandi di kamarnya. Isinya tetap sama bathtub, shower, dan segala peralatan mandi.
Setelah puas melihat kamar mandi dan dapur Rea pergi ke balkon. Ada dua kursi dan satu meja di sana. Ia berdiri disisi balkon. ia bisa melihat kesibukan jalan dari balkonnya. Ia asik melihat pemandangan dan tanpa sadar Alqi ada dibelakangnya sedang menatap punggung Rea.
"sedang apa sayang?" tanyanya yang langsung mengagetkan Rea.
"Ih, Alqi kamu selalu saja mengagetkan ku" ujar Rea sambil mengelus dadanya.
"haha, lagipula kenapa kamu termenung di situ"
"tidak. aku tidak termenung. aku hanya sedang melihat pemandangan dari sini"
"apa kau suka" tanyanya sambil berdiri disamping Rea. ingin sekali ia mendekap tubuh Rea dari belakang dan merasakan keharuman tubuhnya. tapi ia tidak bisa melakukan itu. Ia hanya akan membuat Rea merasa nyaman.
"Lumayan, ini didaerah mana?"
"aku tidak akan memberi tahu"
"huh" Rea kesal dan pergi
"mau kemana sayang"
"aku tidak akan memberi tahu" jawab Rea mengulang kata-kata Alqi. Ia cekikikan dan berlari kekamarnya
bukannya marah Alqi malah ketawa. merasa terhibur.
"kamu mengemaskan sayang" gumam Rea.
🌷_______________________________________🌷
Rea melirik jamnya. 19. 37. Ini sudah waktunya makan malam. Rea merasa lapar. Ia pergi ke dapur. melihat kulkas. tidak ada sesuatu yang bisa dimasaknya.
Tidak ada pilihan lain satu-satunya cara adalah manggil Alqi. Ia pergi ke kamar Alqi. Ragu juga mengetuk pintu. takut menganggu Alqi.
"nanti aja kali ya" gumamnya. Tapi cacing diperutnya sudah meronta-ronta minta makan. Pasrah. akhirnya dia mengetuk pintunya.
tok tok tok
Alqi keluar hanya menggunakan celana atas lutut dan kaos berwarna putih.
Rea melihat pemandangan ini dari atas sampai kebawah. Ia tidak pernah melihat Alqi berpakaian dengan sangat santai seperti ini. biasanya jika malam ini memakai baju tidur biasa.
"kenapa?" tanya Alqi yang melihat Rea hanya diam saja.
"ah ya, Alqi aku lapar. tadi aku melihat kulkas tapi tidak ada bahan makanan, jadi aku tidak bisa masak" ujarnya sambil menundukkan kepala dan mengoyang-goyangkan badannya pelan.
Alqi langsung melirik jam dan melihat sudah waktu makan malam. sudah sedikit lewat. dan ia bahkan melupakan itu
"maaf sayang, aku lupa bahwa ini sudah waktu makan malam, ayo-ayo kita makan malam, aku akan memesan makanan"
Alqi lalu mengajak Rea ke dapur untuk duduk dimeja makan.
"kamu mau makan apa sayang?"
"hm.....aku mau ayam goreng tapi pakai saos yang pedas"
"baiklah" Alqi lalu memesan makanan.
"Tunggu sebentar ya sayang, makanannya akan datang"
"iya"
"apa kamu sudah sangat lapar sayang?"
"Alqi, mengapa kamu memanggilku 'sayang'?"
"karena aku sayang padamu" jawab Alqi santai.
Rea diam saja. setiap kali Alqi mengungkapkan perasaannya ia selalu saja bingung mau menjawab apa.
10 menit kemudian makanan pun datang. Rea berdiri ingin membuka pintu tapi Alqi melarangnya.
"tidak usah, biar aku saja" ujar Alqi.
"tidak apa. aku saja"
"tidak sayang, biar aku saja, anggap saja ini kata maaf ku karena hampir saja melupakan makan malam mu" ujar Alqi dan langsung membuka pintu dan mengambil makanan.
Setelah itu mereka menyantap makanan. tengah asik makan tiba-tiba Rea menyenggol minumannya sendiri dan mengenai tubuhnya. sehingga membuat bajunya basah.
"kenapa sayang?"
"baju ku basah airnya tumpah"
"apa kamu tidak apa-apa sayang?"
"tidak, aku akan ganti baju" Lalu Rea pergi kekamarnya mengganti baju tidurnya yang basah.
Ia masuk kekamarnya dan langsung masuk kekamar mandi. Ia membuka bajunya. tapi!!!
ia tidak membawa baju ganti. Ia keluar mengunakan jubah mandi dan pergi ke kopernya.
Saat ingin membuka kopernya ada kecoa di kopernya. Karena kaget ia langsung berteriak.
Alqi yang mendengar teriakan itu langsung berlari dan segera kekamar Rea. Rea yang melihat Alqi datang langsung berlari kearah Alqi dan memeluknya.
Alqi melihat wajah Rea pucat pasi dan ia jadi panik