webnovel

I Love You, Kak Laras!

"Kakak mau bilang sesuatu," ujar Andra dengan nada bertanya. "Sesuatu?" tanya Laras, mengulang kata belakang yang Andra ucapkan. "Bener, 'kan?" Andra berhore-ria tidak jelas. Gadis berponi itu menggeleng dan memegang kepala. Ia mulai takut kalau tahun terakhirnya di masa SMA akan berakhir nahas, karena kehadiran sosok Andra yang selalu saja mengikutinya. Semenjak awal bertemu ketika masa orientasi, Andra tak henti-henti mendatangi Laras. Sekalipun datang hanya untuk menyapa tanpa menyampaikan hal yang penting, Andra akan tetap melakukannya. Hal itu membuat si gadis berponi merasa jengah dan kesal, rasanya ia ingin pergi yang jauh ke tempat di mana tidak ada seorang Andra. Padahal gadis itu terus menolak, tapi anak laki-laki berkulit putih itu terus saja mengejarnya. "Andra, aku kan udah bilang kalau kamu jangan gini terus," ucap Laras lirih nan hati-hati. "Gini gimana?" Andra tampak tak mengerti. Laras menghela napas panjang dan memejamkan mata sesaat. "Kita itu nggak seumur, Ndra. Harusnya kamu juga tau." "Tapi aku mau seumur hidup sama Kak Laras," sahut Andra dengan cepat. Bagaimana tanggapan Laras tentang hal tersebut? Langsung saja ikuti kisahnya di "I Love You, Kak Laras!" karya Author Ampas. Created by: Ampass_Kopi23 Jatim, Jum'at, 20 Agustus 2021

Ampass_Kopi23 · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
195 Chs

Rencana Liburan Bersama (2)

Andra telah selesai mandi dan langsung keluar kamar mandi dengan handuk di atas kepalanya. Ia mengusap rambutnya yang basah dan menguap lebar sembari berjalan dengan santainya. Anak itu lupa kalau ada manusia lain yang tengah menghuni kamarnya.

Bima yang mendengar langkah kaki Andra pun menolehkan kepala ke a rah pintu kamar mandi, dan mengikuti langkah ke mana sang adik berjalan. Matanya membulat dan bibirnya menahan tawa agar tak membuncah. Sementara Andra sendiri masih tampak sibuk mencari pakaian ganti di depan lemari dengan tubuh yang masih telanjang.

Anak laki-laki berkulit putih itu masih tak menyadari kalau Bima masih berada di kamarnya, hingga ia hanya menggunakan handuk sebagai penutup kepalanya yang basah. Saat ia sudah menemukan pakaian yang pas dan berdiri, ia berbalik dan mematung mendapati Bima yang tengah tersenyum lebar menatapnya yang tengah telanjang.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com