webnovel

I became the wife in the place of all my family's reincarnations

"Brak!!!" Suara alat berat jatuh dari gedung di tempat ku bekerja dan tanpa ku sadari membuat diriku mati saat itu juga. Aku berusaha untuk tetap tersadar tapi karena darah yang bercucuran dari kepala ku sangat banyak aku tidak tahan untuk menutup mata. "Semoga saja ada yg langsung membawa ku kerumah sakit, tapi meskipun tak ada dan aku harus mati kurasa aku tidak punya penyesalan di dunia ini, karena semua orang yang berharga bagiku telah mati, dan sekarang saatnya aku menyusul mereka ke sana" pikir ku saat memejamkan mata. Tapi aku memejamkan mata aku melihat cahaya yang sangat silau dan membuat kau terbangun. "Ugh...." Ringisku pelan sambil duduk dan melihat sekeliling ruangan dengan bingung karena semua barang yang ada di dekat ku bernuansa mewah. "Dimana ini?, kpn rumah sakit berubah menjadi luas dan dekorasi tanpa warna putih?" tanya ku bingung. Aku langsung teringat karna kepalaku terluka parah tapi saat tangan ku meraba kepalaku sendiri, aku tidak merasa ada perban atau sakit. Lalu saat kepalaku menoleh kesamping aku terkejut karena melihat seseorang perempuan yang sangat cantik bermata hijau kristal dan berambut krem keputih keperakkan. Aku menyapa perempuan itu, karena ia mungkin pasien lain, tapi dia juga mengikuti gerakan dan ucapan ku bahkan hingga beberapa kali. Yang membuat ku tersadar akan ingatan gadis ini bahwa aku telah berenkarnasi menjadi seorang istri Duke. .......

Ulfah_Muna · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
20 Chs

chapter 17,5

POV Destiana

Aku sedang duduk berhadapan dengan para ilmuwan yang jenius di ruangan meeting milik duke, aku mengamati mereka satu persatu dan menilai mereka hanya memiliki gelarnya saja.

Duke mengetahui aku sedang menilai mereka jadi dia menjelaskan akan membuat alat baru yang ada di mimpinya yang pasti akan sangat berguna nanti,aku melihat reaksi mereka ada yang mata berbinar semangat sambil berkata akan membantu Duke dengan sepenuh hati.

Ada juga beberapa orang langsung memasang wajah serius, aku tersenyum kecil karena menyetujui kalau orang orang ini memang berbakat, dan yang baru ku ketahui belakangan ternyata mereka semua adalah orang berbakat yang dipilih oleh Duke.

Rapat masih belum dimulai karena kami menunggu satu orang bangsawan lagi yang bilang akan terlambat karena ada urusan mendesak, Aku mengetuk-ngetuk meja bosan dengan satu jari ku.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com