"Waktu itu …," kata Papa tertahan sembari menatapku. Aku membalas tatapannya. "Waktu itu dia ngebunuh tiga orang yang udah ngerisak dia," lanjut Papa. Aku menarik lengan Papa untuk merahasiakan hal itu darinya. Papa hanya tersenyum dan membiarkan Paman tahu apa yang sudah ku lakukan beberapa hari yang lalu.
"Apakah bermula dari perisakan?" tanya Paman kepadaku. Aku menundukkan kepalaku lalu melepaskan genggamanku ke lengan Papa. Papa menyuruhku untuk menjawab. Secara perlahan ku anggukkan kepalaku.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com