webnovel

Honesty from heart

Brian harus memperjuangkan cintanya, akan kah Bila melakukan hal sama untuk hubungan mereka?

dian_setiawati · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
6 Chs

Dia yang menghalangi

Hari ini terasa sangat terik. Bila menyerupai es lemon tea yang ada dihadapannya dan membaca buku karya penulis favoritnya saat tiba-tiba seorang wanita paruh baya duduk didepannya. Bila mendongak memandang wanita itu kemudian menutup buku dan meletakkannya di atas meja.

"kamu Bila? " tanya wanita itu.

"iya." jawab Bila sambil tersenyum.

"langsung ajja ya, tolong tinggalkan Brian." kata wanita itu tanpa basa-basi.

Bila tersenyum menatap wanita itu.

"kenapa tante menyuruh saya melakukan itu? " tanya Bila.

"kamu tahu siapa Brian? " tanya wanita itu.

"ya. dia mahasiswa tingkat akhir jurusan seni." jawab Bila dengan nada yang masih santai.

"jangan pura-pura tidak tahu siapa Brian. " Kata Wanita cantik yang berkulit putih didepan Bila.

"dimata saya Brian hanya itu, saya tidak perlu informasi yang lainnya. saya tahu siapa tante. " kata Bila dengan perlahan.

"Jika pertemuan pertama saya dengan tante seperti ini... sepertinya saya harus berjuang keras demi hubungan kami. permisi tante saya ada pekerjaan" lanjut Bila kemudian dia berdiri meninggalkan wanita cantik paruh baya yang tak lain adalah mami Brian.

Dua hari berlalu semenjak pertemuan Bila dengan tante Arneta mami Brian. sejak pertemuan itu dia belum sempat untuk bertemu Brian karena pekerjaan yang menumpuk, dia belum memberi tahu tentang pertemuan itu kepada Brian karena Bila merasa tak nyaman membicarakan hal itu via telp.

Pagi dirumah Brian.

"Bri, putuskan pacar mu itu. " kata Mami Brian.

Maya melihat kearah maminya.

"Maksud mami apa? " tanya Maya.

"Mami mau Brian bertunangan dengan Sisca, jadi hentikan hubungan mu dengan pacar mu Bri." kata Mami Brian dan Maya.

"Hentikan mami. " ucap Maya kemudian beranjak dari meja makan dengan marah.

"tak usah ikut campur hidup ku. " jawab Brian dengan nada dingin. Kemudian dia pun pergi dari meja makan.

"Mas, lihatlah anak-anak. mereka melawan ku. " Ucap wanita cantik itu kepada suaminya yang dari tadi hanya diam.

"Jangan ikut campur kehidupan mereka. " Ujar Ayah Brian dan Maya.

"Ini demi kebaikan mereka lo.. " Kata sang istri sambil mengoles selai di atas roti tawar.

Brian melajukan mobilnya dengan sedikit kencang karena emosi dengan yang terjadi dimeja makan. Dia memarkir mobil didepan studio nya. Dia masuk ke studio kemudian melemparkan tubuhnya diatas sofa yang lembut.

Brian menghela nafas panjang kemudian mengambil HP nya menelpon Bila sang kekasih untuk meminta nya datang menemui di studio.

Bila melihat Brian tertidur saat dia tiba di studio milik Brian. Bila membiarkan Brian tetap tidur hingga setengah jam kemudian Brian terbangun.

"Kenapa tak membangunkan ku Bi? " saat dia bangun dan dilihatnya sang kekasih sedang didepan komputer.

"mau aku bikin kopi? " tanya Bila tak menjawab pertanyaan Brian.

"aku menginginkan mu, hanya kamu. " kata Brian sambil memeluk Bila.

"ada apa ini? " tanya Bila membiarkan Brian memeluknya erat

"bertahanlah dengan ku. " bisik Brian. kemudian dia membalikkan badan Bila hingga berhadapan dengannya, Brian mencium bibir Bila dan memeluk kekasihnya kembali untuk beberapa saat.