webnovel

hell is my space

ini adalah karya asli saya, tidak ada unsur plagiat terimkasi seorang anak lelaki dengan rambut yang panjang dan mata yang buta. memiliki tugas mencari sang ayah ketika kerinduan ibu nya yang berlebihan berubah menjadi penyakit yang ganas. namun bagai mana cara nya agar dia dapat menemukan ayah nya, yang bahkan suara nya saja tidak di kenal nya? saksikan novel ini

ma_biring253 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
8 Chs

kepedihan hati

Malam yang gelap, di atas bukit terdapat seorang anak laki laki sedang duduk bersila menghadap bulan purnama yang sangat cerah.

Cahaya yang terpancar dari bulan itu menyinari wajah nya.

Wajah yang tampan ,namun penuh dengan luka sayatan.

Sebuah kain putih yang panjang melekat di mata nya mengitari kepala nya sehingga seluruh mata nya tertutupi.

Angin yang kencang dan dingin menghembus kuat menerpa Izael.

Rambut yang panjang dan terurai, melayang entah ke mana.

Di pangkuan nya terdapat pedang yang sangat panjang sekitar dua meter, corakan indah terukir di sarung nya, membuat kesan pedang itu bertambah.

"Ibu, apa kau pikir aku sanggup melakukan tugas ini anak mu yang cacat ini seharus nya kau bunuh saja, memiliki mata namun tidak dapat melihat apa itu orang yang kau percayakan "

Di menghela kan napas nya.

"Seorang ayah yang bahkan dari lahir tidak ku kenal, jangan kan wajah nya suara nya saja tidak kukenal. "

"Ibuuu! ,kenapa kau bisa serindu itu kepada orang yang meninggal kan kita

Apa sesayang itu kah kau dengan nya, sampai sampai kerinduan yang berlebihan. Mu membuat mu mengalami sakit yang luar biasa "

Apa kau tidak pernah melihat diri ku lebih dalam kau akan tau betapa sedih nya hati ku, betapa hancur nya diri ku dan sekarang kau memberi ku tugas ini hehehe ....hahahhahaah" Izael tertawa lantang namun tawa nya itu berubah menjadi tangisan.

Air bening mengalir, membasahi pipinya menodai kain di mata nya.

Ia menangis dan menjerit dengan keras, jeritan yang mengandung kepedihan amat dalam.

Dan dalam sekejap ia terbaring ke tanah dan tertidur lelap seolah melupakan semua kejadian yang barusan saja ia alami.

Ia tahu bahwa besok Izael akan memulai tugas nya yang sangat sulit

Dunia yang sama sekali tidak di kenal nya, berjalan dengan mata buta, melakukan tugas yang mustahil di lakukan ia tahu kejadian itu akan terjadi besok.

Tak lama kemudian seorang pemuda keluar dari kegelapan, sedikit demi sedikit sinar bulan menampilkan wujud nya.

Badan yang besar dan gagah, wajah tampan namun sebuah kain putih melekat di mata nya mengitari kepala nya.

Dengan langkah pelan dia berjalan menghampiri orang yang dari tadi di pantau nya.

"Nak, seperti nya kau mengalami kesulitan yang amat besar dengan tubuh sekecil itu kau harus menanggung nya.

Aku bangga dengan mu "

Pemuda itu mengangkat Izael dan menidurkan di gendongan nya, sekilas pemuda itu tersenyum lalu mereka menghilang dalam kegelapan.

Matahari bersinar terang mengangkat semua awan ke tempat asal nya

Embun Embun melekat pada tanaman. Membuat mereka bertambah segar dan hijau.

Burung burung berkicau, menari menatikan matahari yang lebih hangat

Di tengah tengah bukit itu terdapat sebuah rumah yang sangat buruk orang yang melihat itu akan mengatakan itu adalah gudang tak terpakai.

Rumah yang berkhas kayu, segumpalan asap melayang di udara menyatu dengan awan putih.

Asap putih itu berasal dari cerobong asap.

Aroma makanan yang sangat lezat di campur dengan rempah rempah teh,

Berhasil membangun kan Izael .

"Makanan? di mana aku seperti nya ini di dalam rumah aku tidak merasakan hawa dingin di sini –

"pengamatan yang bagus nak " Seorang pria duduk di sudut rumah itu dengan secangkir teh hangat di tangan nya.

"Siapa? "

"Hahaa sudah ku duga, aku adalah Kira berumur 27 tahun tetapi jika kau memanggil ku paman aku akan menghajar mu! " Kira mengepal kan tangan nya dengan kuat dan merapatkan gigi nya.

"Oo, jadi aku harus memanggil mu dengan apa? " Tanya Izael kepada Kira .

"Ya kau boleh memanggil ku kk, eh tidak aku tidak suka di panggil dengan kk

Tapi bagai mana dengan paman, eh paman tidak tidak hmmmm..... "

"Seperti nya kau sesulitan ya, bagai mana jika aku memanggil mu dengan papa "

Seketika seluruh ruangan serasa sunyi, kira yang berusaha berpikir tiba tiba terdiam pandangan nya menjadi kosong

Perlahan lahan dia menatap Izael.

"Kau memiliki aura seperti ku, aku akan memanggil mu papa "

"Tungu tungu, aku ingin tau siapa nama mu dan berapa umur mu? " Tanya nya dengan wajah agak gugup .

"Izael berumur lima tidak bukan,

enam.. Hmmmm ha iya enam aku berumur enam tahun "

'pantesan sifat nya seperti anak anak '

Kira menghela kan nafas nya.

"Baiklah kau boleh memanggil ku dengan papa, tapi sebelum itu aku ingin bertanya ada apa dengan mata mu ? "

"Eh, knapa papa bertanya lagi

Bukan kah mata kita sama, tidak dapat melihat "

"Tunggu dari mana, kau tau aku tidak bisa melihat " Wajah Kira menjadi gugup.

"Sudah aku bilang aku sama seperti papa

Knapa papa bisa mengetahui aku tidak dapat melihat "

"Benar juga, aku tidak tau aku hanya merasakan bahwa kau tidak dapat melihat lagian aku mendengar ocehan mu di hutan, di sana kau menyebut dirimu tidak dapat melihat kan "

"Papa menguping ku, tidak heran papa mengetahui nya tapi sebelum masalah ini bertambah panjang sebaik nya kita makan "Izael melirik beberapa makanan yang terletak di meja itu, aroma yang sangat menyengat membuat cacing di perut nya memberontak.

"Haha kau benar juga " Mereka berdua pergi ke meja makan, menantikan makanan di hadapan nya.

Air liur yang sudah meraja rela berkali kali mendobrak mulut nya.

"Izael, aku ingin tau knapa gerakan mu sangat bagus seolah olah kau tidak buta "

"Sebelum itu aku ingin tanya jika papa tidak dapat melihat bagai mana cara nya papa memasak ini semua, semua terasa sempurna "

"Aroma, aku dapat mengetahui aroma di sekitar ku seperti bahan bahan makanan bahkan aku juga mengetahui aroma kayu pohon dengan itu aku bisa menghindar dengan mudah "

"Wow hebat, jika saja aku mempunyai penciuman yang tajam mungkin saja aku tidak mendapat luka yang banyak ini" Izael meraba raba wajah nya.

"Knapa, apa kau sering terjatuh? "Tanya kira dan menunjuk Izael dengan sendok nya.

"Setengah dari yang dikatakan papa ada benar nya tapi yang paling benar adalah, aku mendapat kan goresan pedang di wajah ku "

"Goresan pedang, apa kau di hadang oleh pencuri atau ada yang menganggu mu ?"

"Bukan, di tempat ku mereka tidak memperdulikan aku buta atau tidak

Kami selalu berlatih memakai pedang asli bertanding juga memakai pedang asli tetapi, karena keterbatasan ku aku sering terkena tebasan.

Mungkin orang orang sana menyebutku sampah " raut wajah Izael berubah, ia bersedih kembali saat mengingat masa lalu nya

"Hmmm... Jangan bersedih dulu jika kau berlatih dengan serius kehebatan mu akan melebihi ku, dengar! gini gini aku adalah jendral prajurit tapi aku di campakan sama seperti yang kau bilang tadi mereka mengangap ku penghinat"

"Penghianat, seperti nya kita sama papa mungkin perjumpaan kita ini, bukan lah sebuah kebutalan ini adalah takdir "