GELAP.
Sangat gelap...
Ia menoleh ke kanan dan kiri nya. Semuanya gelap gulita. Ia tidak dapat melihat apa pun.
Ia duduk di bangku kayu tua. Dan ia baru menyadari sesuatu, perlahan ia melihat ke bawah kakinya.
Ternyata di bawah kakinya bukan lah sebuah lantai, melainkan genangan air yang terasa dingin.
Ia duduk di tengah-tengah ruangan yang sangat besar itu. Ia duduk di sana sendirian, tidak ada suara apapun yang terdengar.
Perlahan masuk bias cahaya bulan dari langit-langit ruangan yang sangat besar itu. Cahaya bulan itu menyorot ke sebuah benda.
Cermin.
Yah... itu adalah sebuah cermin dengan ukuran setinggi orang dewasa.
Cermin itu berada tepat di hadapan pria itu yang duduk di sana sendirian. Kedua mata nya melihat ke arah cermin itu.
Ia melihat pantulan dirinya di sana, yang juga duduk di kursi tua itu.
Perlahan ia berdiri dari kursi kayu tua itu, kaki telanjangnya berjalan ke arah cermin itu. Ia tepat berada di depan cermin itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com