webnovel

He Is My Man

Mature content 21+ Xander O'Neil adalah seorang mafia dan pebisnis yang handal. Memiliki kekasih lebih dari satu orang adalah hal lumrah baginya. Hidup si pria berubah, ketika bertemu dengan Maria Clara Wijaya, yang tak sengaja mengembalikan dompet yang terjatuh di Bandara Schiphol. Xander berusaha memikat gadis itu namun gagal. Takdir mempertemukan mereka kembali, saat dia menghadiri pernikahan adik angkatnya yaitu Keith Andrew James. Apakah Xander berhasil menaklukkan hati Maria? Akankah Maria menyambut uluran cinta Xander? Apakah Maria adalah cinta terakhir sang cassanova?

Priskila_Wi · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
323 Chs

You Can Run But You Can't Hide

Aku tertawa puas. Maria pasti ketakutan karena tak menyangka mendapat panggilan telepon dan pesan WhatsApp penuh cinta dariku! Tak sabar melihat wajah cantik nan judes itu murka lalu memaki-maki, karena apa yang telah dilakukan padanya.

Jangan panggil namaku X ,kalau tak bisa menaklukkan hati wanita mana saja yang kuinginkan! Seluas apapun dunia ini, kau bisa lari tapi tak akan bisa sembunyi dari pemimpin The Black Dragon! pikirku puas.

"Tak bisakah kau tak mengganggu? Di hari istimewaku, masih saja membuat rusuh!" protes Keith yang tampak jelas tak suka.

Aku memang sengaja memaksa dia menyingkir sementara waktu dari pesta, karena ingin bicara empat mata. Sekarang kami agak di pojok di mana jarang dilalui oleh orang banyak, sehingga pembicaraan kami aman dari para penguping.

Sewaktu meminta izin, Shena tampak keberatan dan wajah Keith juga gusar. Dengan seribu rayuan dan adik ipar dititipkan ke mertua alias orang tuanya, akhirnya Keith, si mempelai pria ini bisa ku bawa ke sini juga.

"Ayolah, habis ini kau pasti akan pulang ke hotel dan bercinta sampai pagi dengan istrimu. Besok kau juga akan bulan madu, jadi bisa dipastikan aku tak bisa bertemu apalagi menghubungi!" Aku tak menyerah meyakinkannya.

Kalau yang tak mengetahui apa hubunganku dengan Keith, bisa dipastikan mereka akan menyangka kalau kami berdua pasangan gay, karena berduaan saja di sini. Wajah K sudah terlihat tak senang dan menahan diri untuk tidak menghajarku.

"Suka-suka aku lah kalau mau bercinta sampai pagi dengan istri sendiri! Makanya menikah, biar kau tahu nikmatnya berumah tangga!" sembur Keith yang malah semakin marah.

"Hei, aku hanya mau bertanya!" Aku kesal juga dibuatnya.

"Tanya apa? Jangan banyak alasan dan katakan sejujurnya sekarang, karena aku tak suka meninggalkan istri terlalu lama!" Keith menjawab dengan sengit.

Kalau tak ada perlu, rasanya ingin memukuli adik angkatku ini! Sabar, X, sabar! Aku menyemangati diri sendiri supaya tidak terpancing emosi. Memang benar sekarang adalah hari bahagianya, seharusnya diri ini yang wajib mengalah, tapi mau bagaimana lagi? Ada hal penting yang harus disampaikan.

"Sewaktu kau naksir istrimu dan belum tinggal bersama, bagaimana cara kau mengawasinya?" Aku bertanya langsung tanpa basa-basi.

"Kutaruh CCTV di seluruh rumah, termasuk di semua hadiah pemberianku, kecuali di buket bunga mawar. Di kamar dia juga ada." Keith menjawab santai.

"What?! How come?!" Aku nyaris berteriak tapi kutahan.

Mataku terbelalak mendengar jawabannya yang ringan, tanpa beban, seolah tanpa mengenal dosa sama sekali. Oh iya, kami mafia jadi dosa tak ada dalam kamus. Keith bukan seperti kami, tapi dia bagian dari klan, jadi sama saja, 'kan? Percayalah, mematikan hati nurani adalah hal yang wajib dilakukan bila bekerja di dunia hitam seperti yang kualami.

"Tentu saja bisa. Money can buy anything, don't forget that!" Keith tersenyum puas.

"Sekarang CCTV yang kau tanam di sana, apa masih berfungsi?" Sengaja menanyakan hal ini supaya bisa mengetahuinya langsung.

"Tentu saja masih! Kenapa?" tanyanya balik dengan nada curiga.

"Boleh aku minta akses ke sana? Gadis idamanku ada di rumah mertuamu," jawabku yang masih berharap kalau K mengizinkanku berbagi akses.

"Berani bayar berapa?" Keith bertanya dengan smirk mengerikan yang jarang muncul.

Damn! Dia malah meminta bayaran! Memang sih, itu hasil kerja keras dia, tapi adikku benar-benar materialistis! Aku terdiam cukup lama karena mempertimbangkan syarat yang dia ajukan.

"Tak mau bayar? You just waste my time!" Dia berkata dengan sinis lalu membalikkan badan, siap pergi.

Aku jelas panik. Kesempatan sekali seumur hidup sangat sayang untuk dilewatkan!

"Wait, Keith! Oke, aku akan bayar! Berapa yang kau mau?" Aku akhirnya menyerah juga.

Dia diam dan tampak berpikir. Ini bisa jadi pertanda buruk. Apabila seorang K diam, bisa dipastikan kalau pria itu pasti sedang menyusun rencana. Apalagi dia menahan marah padaku, karena selalu memancing kekesalan dan menginterupsi kemesraaan dengan sang istri!

Jangan-jangan dia minta uang, karena aku sudah membuatnya upset, dari sebelum pemberkatan sampai sekarang? Cuma itu satu-satunya alasan yang masuk akal bagiku sekarang ini! Keith kalau marah, memang sangat menyeramkan! Dia memang tak meledak secara langsung, tapi ketika emosi, target tak akan dilepaskan sama sekali.

"Berapa yang kau minta?" Ku tantang saja dia sekalian.

Keith semakin mengeluarkan smirk-nya yang menyeramkan. Itu hanya ke luar bila dia sudah mendapatkan buruannya dan ini sangat berbahaya. Diri ini hanya bisa menebak berapa yang dia minta. Dari pengalaman, bila dia mengeluarkan gaya seperti itu, sudah pasti besar jumlah yang akan dia ajukan!

"Aku minta $30.000.000.000,00." Keith menjawab tantangan yang diajukan.

Aku sempat terdiam. Apa?! $30.000.000.000,00? Benar 'kan apa kataku? Dia benar-benar tak tanggung-tanggung! Berani bertaruh jumlah yang dikatakan adalah uang sakit hati, bukan untuk akses masuk ke dalam CCTV yang telah dia tanam di sana!

"Tak salah?! Kau dendam padaku ya, karena hari ini merusak hari bahagiamu?" Aku bertanya sengit.

Dia malah semakin senang. "Anggap saja ini uang ganti rugi! Uangmu 'kan banyak dan aku tahu betul berapa jumlahnya! Aku rajin mengecek harta yang ada, karena memiliki password ke account! Kau betul-betul membuatku tak bisa tenang seharian ini! Kalau tak mau ya sudah!" Keith membalikkan badan, siap pergi.

"Oke! Deal! $30.000.000.000,00 akan ku transfer sekarang juga!" Aku berseru memanggilnya.

Dia berhenti dan berbalik kepadaku. "Lakukan cepat atau akses akan ku tutup, meskipun kau pakai hacker terbaik sekalipun!" Keith mengancamku.

Aku mengeluarkan ponsel dari saku jas. Tangan ini menekan tombol ke asisten yang berada di Amsterdam, Belanda. Dia kupercayakan untuk memegang keuangan yang penting, salah satunya di satu bank yang mana diriku adalah nasabah prioritas. Maria Clara Wijaya, ini semua demi dirimu! Kau gadis bernilai $30.000.000.000,00 dan baru pertama kali dalam sejarah sampai mengeluarkan uang sebanyak ini!

Kedua mata K tak lepas mengawasi. Dia memang tak pernah percaya pada seseorang, sampai dibuktikannya ucapan itu. Inilah yang membuat The Godfather sayang padanya: K seorang yang teguh, dia selalu curiga, waspada dan bisa menekan target dengan tenang namun bengis.

Aku: "Halo."

Tom: "Halo, Tuan Xander."

Aku: "Tom, aku mau kau melakukan transfer antar bank senilai $30.000.000.000,00."

Tom: "Transfer antar bank? Ke bank apa, Tuan?"

Aku: "Ke Bank xxxxx atas nama Tuan Keith Andrew James."

Tom: "Baik, Tuan ingin saya melakukan transfer antar bank senilai $30.000.000.000,00. Itu sudah benar?"

Aku: "Ya, itu benar!"

Tom: "Baik, Tuan. Nanti ada kode yang dikirimkan ke ponsel Anda, setelah itu tolong kirimkan kepada saya melalui pesan WhatsApp."

Aku: "Kode seperti biasa? Oke!"

Tom: "Ada lagi yang bisa saya bantu, Tuan?"

Aku: "Tidak ada. Thank you."

Tom: "You are welcome, Sir!"

Tak lama kode yang disebutkan oleh Tom muncul di ponselku. Sejujurnya, apa yang diminta Keith seperti pemerasan, tapi apa daya tetap harus dilakukan! Kode itu langsung kukirimkan pada asisten, supaya langsung dia kerjakan.

Ponsel kembali berdering dan tertulis nama Tom di sana. Aku tersenyum, dia pasti ingin mengonfirmasi tentang pesan yang telah dikirimkan padanya. Segera saja panggilan itu kujawab.

Aku: "Halo."

Tom: "Halo, Tuan Xander."

Aku: "Bagaimana?"

Tom: "Sudah saya terima, Tuan."

Aku: "Apa ada masalah?"

Tom: "Karena jumlahnya besar, maka saya butuh pernyataan Anda secara verbal. Sekarang, telepon ini sudah tersambung juga dengan bank, karena mereka meminta persetujuan secara langsung dari Tuan Xander."

Baiklah. Prosedur itu memang sering kudapatkan. Biasanya memang tak pernah sampai sebanyak sekarang. Hari ini, demi gadis incaran, mau tak mau kulakukan juga!

Aku: "Aku, Xander O'Neil, mengetahui dan menyetujui atas transfer uang sejumlah $30.000.000.000,00 ke rekening bank xxxx, dengan nama penerima Keith Andrew James."

Tom: "Anda dengar? Tuan Xander sudah memberikan statement secara langsung!"

Rupanya Tom bicara dengan pihak bank, pikirku. Lebih baik kudengar dulu, bila ada yang tak berkenan, bisa langsung diinterupsi.

Bank: "Baik, Pak Tom. Kami akan langsung melakukan proses kliring ini, setelah medengar langsung pernyataan dari Tuan Xander."

Tom: "Baik, langsung sekarang dilaksanakan."

Bank: "Baik, Pak."

Aku: "Ini transaksi urgent, jangan ditunda lagi atau aku tarik semua dana dari bank kalian!"

Sekalian saja aku ikut bicara. Tak suka bila hal seperti itu dibuat terlalu lama. Gadis impian akan segera kabur dari pandangan bila tak bergerak cepat!

Bank: "Baik, Tuan Xander. Mohon menunggu, kurang dari tiga puluh menit semuanya akan diproses sesuai yang Anda perintahkan."

Aku: "Ya, dan jangan sampai lama!"

Bank: "Mohon ditunggu, Tuan Xander."

Aku: "Ya. Saya tunggu dan jangan terlambat!"

Panggilan telepon langsung kumatikan. Keith masih tak berkata apapun. Dia tampaknya mengawasi sedari tadi.

"Bagaimana? Sudah selesai?" tanya Keith setelah dia diam beberapa saat.

"Sedang diproses oleh pihak bank, karena jumlah yang kau minta sangat besar!" jawabku setengah kesal.

Dia tertawa pelan. Benar-benar pemerasan! Dipikir-pikir, tak ada gunanya mengeluh, toh aku juga mau demi Maria!

"Kalau sudah selesai, katakan padaku. Aku mau menyusul istri dulu. Dia tak boleh sendirian." Keith berkata dengan nada datar.

"Adik ipar 'kan sudah dititipkan bersama mertuamu? Kau tak percaya dengan Queen Red Dragon?" Aku bertanya dengan nada heran.

"Mertua? Tentu saja mereka bisa menjaga, tapi sebelum menikah, dia sudah menjadi tanggung jawabku. Pemimpin macam apa aku ini, bila meninggalkan istri kepada mertua?" Dia bertanya balik sekaligus memberikan alasan logis padaku.

"Tunggu sebentar lagi! Transaksi sedang diproses!" Aku mencoba bernegosiasi dengannya.

Keith tak menyahut. Matanya kini menatap ke arah meja sang mertua yang jauh di depan. Dia tampak mengawasi si istri yang sedang ngobrol dengan keluarga besarnya. Shena memang cantik, tanpa make up dia sudah memesona. Hari ini, wanita muda itu tampak semakin stand out. Pantas saja adikku seperti enggan melepaskan pengamatan dari belahan jiwanya!

Ponselku bergetar dan terlihat ada pesan masuk. Segera kubuka pesan itu dan ada notifikasi bahwa transaksi yang diminta telah sukses. Hati bahagia dan senyum kemenangan terukir di wajahku.

"Keith Andrew James, uang yang kau minta, baru saja masuk ke account-mu. Mana akses CCTV yang kau janjikan?" tagihku dengan nada puas.

***

Halo, nama saya Priskila Wi.

Saya telah membuat 8 novel yang sudah dipublikasikan secara online, yaitu : Reinkarnasi Dark Witch, Pria Dingin Mengejar Gadis Cuek, The Storm Witch, Summer Kekasih Ares, Putri Naga Ti-Lung, He Is My Man, An Indigo Mum dan Accidentally In Love With You.

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Creation is hard, cheer me up!

Like it ? Add to library!

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

Priskila_Wicreators' thoughts