Dada terasa nyeri, ketika dad mengatakan kalau kekasih jiwa terkena kanker otal stadium tiga. Ini benar-benar mimpi buruk dan tidak akan mau kehilangan gadis yang kukasihi!
"Stop!" Aku berkata mendadak kepada driver.
Ya, sambungan telepon masih berlangsung, akan tetapi pikiran yang ada betul-betul kalut. Pantas saja, dad tidak mau mengatakan secara langsung, karena tahu efeknya sangat tidak baik bagi anak semata wayangnya ini.
Mobil pun akhirnya dibawa ke tepi oleh driver, sehingga tak mengerem mendadak yang menyebabkan kecelakaan yang bisa berakibat fatal bagiku. Ya, Tuhan, belum pernah aku seperti ini di dalam hidup! Sungguh sakit, miris dan benar-benar tak mengerti apa yang telah terjadi, karena memang berita ini sungguh mengejutkan hati.
Gosh, I have to go to the Boston immediately! Tuhan, jangan ambil gadis yang kukasihi, cukup mum saja yang pergi, meskipun menyimpan duka yang mendalam di dalam hidup dan tak pernah bisa sepenuhnya sembuh.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com