Hans Purnomo Wijaya dan sang istri, Cynthia Irena Luwina menatap putri tercinta yang tengah terbaring lemah tak berdaya. Kedua mata orang tua si gadis sama-sama bengkak, karena sukup lama menangis. Mereka tak tega, melihat anak pertama sampai seperti itu.
Ai-Ling, sampai seperti ini nyi menyembunyikan penyakit. Apakah kami sebagai orang tua tidak baik sama sekali, sehingga tak mau menerima bantuan kesehatan yang sudah ada? The Red Dragon selalu perduli dengan kesehatan semua anggota klan, termasuk istri dan anak-anak, sehingga untuk berobat tidak perlu membayar sama sekali, kecuali untuk umum. Hari ini, kami baru mengetahui kalau dia kena kanker otak stadium tiga, ya Buddha, apakah yang sekarang harus dilakukan, supaya putri tercinta sembuh? Pikir Hans sedih.
"Lao Kong." Suara Cynthia terdengar parau.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com