Hans tengah menelepon sang istri, Cynthia Irena Luwina. Dia sudah bertekad, akan melaksanakan rencana yang telah disusun dengan Tony Darmadi dan disaksikan oleh Jerry Lukito.
Pria bertubuh gempal itu bingung, karena sang istri belum juga menjawab, sehingga merasa cemas karenanya. Karena, itu di luar kebiasaan sang istri yang selalu dengan sigap menanti percakapan, meskipun melalui telepon, akan tetapi lebih sering video call.
Ke mana Lao Po? Kenapa dia belum juga mengangkat telepon dari ngai? Apakah Lao Po sedang soi muk? Ah, tak mungkin! Lao Po itu jarang sekali tidur siang. Kami sudah berumah tangga lebih dari dua puluh tahun saja, selalu Lao Po bangun lebih pagi dari ngai. Apakah mungkin sedang di WC? Lebih masuk akal yang itu. Ngai tunggu saja, siapa tahu akan segera ke luar dari sana, pikir Hans yang masih positif thinking.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com