webnovel

Hasrat Cinta: Menemukan Suami Pendamping

Ketika Dua insan sedang berpegangan tangan dan hampir mengucap janji pernikahan, Sebuah panah perak menebus jantung sang Pria. Pria itu adalah Pangeran Pavo Cristatus, Pendamping hidup bagi Puteri Arabella Muticus. Darah mengalir deras, karena panah perak menebus jantung dan membuat Pernafasan terhenti seketika. Keterkejutan dan teriakan dari banyaknya orang yang hadir, membuat Arabella seketika melemas tak berdaya. Di depannya, Pendamping hidupnya harus mati mengenaskan.. Di tengah kesedihannya karena di tinggalkan Pria yang sangat dicintai. Arabella mengambil tusuk konde yang ada di rambutnya, Lalu Menusuk tepat di jantung dan seketika darah keluar dari mulutnya. Di sisa-sisa nafas terakhir, Arabella menatap langit malam "Demi Dewa-dewi Langit, Aku Arabella Muticus. Akan terlahir kembali dan menuntaskan janji pernikahan dengan Pendamping hidupku, Pavo Cristatus!! Kuberikan darah dan jantungku sebagai persembahan!." Ketika sumpah itu terselesaikan, Nafas Arabella ikut berhenti.. Bumi bergetar hebat dan angin kencang memporak-poranda bangunan di sekitar. Semesta ikut bersedih, pada pasangan yang mati di altar pernikahan.. Dewa-Dewi mengabulkan Permintaan Arabella, Kedua Jiwa pasangan itu di tarik dengan cepat dan di simpan di dalam guci pusaka. Hingga ribuan tahun setelahnya, Ketika dunia sudah jauh lebih Modern. Dewa-Dewi melepaskan dua jiwa itu di tempat berbeda.. Seberapa jauh cinta di pisahkan, pada akhirnya mereka akan bertemu kembali.. Karena takdir dan pengorbanan, sudah menjadi tumbal bagi keberlangsungan hidup mereka.. ******** -Urban legend- -Konten Dewasa- -Romance- [Pavu Muticus] Keturunan asli dari Merak hijau. [Pavo Cristatus] Keturunan asli dari Merak putih ****

Diana_Yellow · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
225 Chs

Ucapan Mezu (2)

Aku dan Mezu sudah memakai jaket dan celana panjang untuk berjalan-jalan di hutan belakang Mansion. dia juga membawa beberapa pengawal di belakang kami, aku tidak tau kenapa dia sampai membawa pengawal. Mungkin dia takut terjadi sesuatu pada kami jika hanya berdua saja.

Mataku langsung membulat sempurna saat melihat pohon-pohon tinggi di depanku ini dari dekat. "Ini pohon buatan?." Tanyaku pada Mezu, Karena aku cukup terkejut melihat batang pohonnya yang berwarna-warni Seperti di dalam film Barbie.

"Tidak, ini pohon asli. Kau tidak pernah melihat pohon seperti ini?." Dia Menengok padaku sambil memegang batang pohon, aku ikut memegangnya dan ternyata benar-benar asli.

"Tidak, pohon jenis apa ini?." Tanyaku lagi.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com