webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#R18

Hasrat Cinta: Menemukan Suami Pendamping

Ketika Dua insan sedang berpegangan tangan dan hampir mengucap janji pernikahan, Sebuah panah perak menebus jantung sang Pria. Pria itu adalah Pangeran Pavo Cristatus, Pendamping hidup bagi Puteri Arabella Muticus. Darah mengalir deras, karena panah perak menebus jantung dan membuat Pernafasan terhenti seketika. Keterkejutan dan teriakan dari banyaknya orang yang hadir, membuat Arabella seketika melemas tak berdaya. Di depannya, Pendamping hidupnya harus mati mengenaskan.. Di tengah kesedihannya karena di tinggalkan Pria yang sangat dicintai. Arabella mengambil tusuk konde yang ada di rambutnya, Lalu Menusuk tepat di jantung dan seketika darah keluar dari mulutnya. Di sisa-sisa nafas terakhir, Arabella menatap langit malam "Demi Dewa-dewi Langit, Aku Arabella Muticus. Akan terlahir kembali dan menuntaskan janji pernikahan dengan Pendamping hidupku, Pavo Cristatus!! Kuberikan darah dan jantungku sebagai persembahan!." Ketika sumpah itu terselesaikan, Nafas Arabella ikut berhenti.. Bumi bergetar hebat dan angin kencang memporak-poranda bangunan di sekitar. Semesta ikut bersedih, pada pasangan yang mati di altar pernikahan.. Dewa-Dewi mengabulkan Permintaan Arabella, Kedua Jiwa pasangan itu di tarik dengan cepat dan di simpan di dalam guci pusaka. Hingga ribuan tahun setelahnya, Ketika dunia sudah jauh lebih Modern. Dewa-Dewi melepaskan dua jiwa itu di tempat berbeda.. Seberapa jauh cinta di pisahkan, pada akhirnya mereka akan bertemu kembali.. Karena takdir dan pengorbanan, sudah menjadi tumbal bagi keberlangsungan hidup mereka.. ******** -Urban legend- -Konten Dewasa- -Romance- [Pavu Muticus] Keturunan asli dari Merak hijau. [Pavo Cristatus] Keturunan asli dari Merak putih ****

Diana_Yellow · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
225 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#R18

Pagi pagi bertemu dengan Dia?

Pagi-pagi sekali, Aku terbangun lebih dulu dan keluar dari tenda. Melihat ke sekeliling pantai yang benar-benar indah, mataku sedikit menyipit saat seorang pelayan Tersenyum membawakan sarapan.

"Letakan saja disana, aku mau berjalan-jalan Sebentar." Kataku padanya, dia langsung mengangguk dan aku kembali melangkahkan kakiku ke arah lain.

Angin pantai yang bertiup sangat lembut mampu menerbangkan beberapa helaian rambutku, aku tersenyum sekali lagi. begini rasanya sangat bebas? aku tidak tau Bahwa berlibur bersama pasangan bisa begitu menyenangkan.

Aku baru ingin duduk di bawa batang pohon kelapa yang tumbang, saat seseorang tidak sengaja menjatuhkan sendok di hadapanku. aku melihat tubuhnya yang sedikit tidak asing, Dia adalah pelayan Tempat ini juga.

"Hei..." Kataku, membuatnya langsung menengok dan menunduk sopan.

Aku terdiam membeku saat melihat wajahnya. Muticus?

"Muticus?." Ucapku pelan, aku berjalan ke arahnya. Mataku melihat Matanya yang memang sangat mirip.