webnovel

Hasrat Cinta: Menemukan Suami Pendamping

Ketika Dua insan sedang berpegangan tangan dan hampir mengucap janji pernikahan, Sebuah panah perak menebus jantung sang Pria. Pria itu adalah Pangeran Pavo Cristatus, Pendamping hidup bagi Puteri Arabella Muticus. Darah mengalir deras, karena panah perak menebus jantung dan membuat Pernafasan terhenti seketika. Keterkejutan dan teriakan dari banyaknya orang yang hadir, membuat Arabella seketika melemas tak berdaya. Di depannya, Pendamping hidupnya harus mati mengenaskan.. Di tengah kesedihannya karena di tinggalkan Pria yang sangat dicintai. Arabella mengambil tusuk konde yang ada di rambutnya, Lalu Menusuk tepat di jantung dan seketika darah keluar dari mulutnya. Di sisa-sisa nafas terakhir, Arabella menatap langit malam "Demi Dewa-dewi Langit, Aku Arabella Muticus. Akan terlahir kembali dan menuntaskan janji pernikahan dengan Pendamping hidupku, Pavo Cristatus!! Kuberikan darah dan jantungku sebagai persembahan!." Ketika sumpah itu terselesaikan, Nafas Arabella ikut berhenti.. Bumi bergetar hebat dan angin kencang memporak-poranda bangunan di sekitar. Semesta ikut bersedih, pada pasangan yang mati di altar pernikahan.. Dewa-Dewi mengabulkan Permintaan Arabella, Kedua Jiwa pasangan itu di tarik dengan cepat dan di simpan di dalam guci pusaka. Hingga ribuan tahun setelahnya, Ketika dunia sudah jauh lebih Modern. Dewa-Dewi melepaskan dua jiwa itu di tempat berbeda.. Seberapa jauh cinta di pisahkan, pada akhirnya mereka akan bertemu kembali.. Karena takdir dan pengorbanan, sudah menjadi tumbal bagi keberlangsungan hidup mereka.. ******** -Urban legend- -Konten Dewasa- -Romance- [Pavu Muticus] Keturunan asli dari Merak hijau. [Pavo Cristatus] Keturunan asli dari Merak putih ****

Diana_Yellow · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
225 Chs

Masa lalu (7) berkunjung ke kerajaan barat Cristatus

perjalanan sudah berlangsung cukup lama, Mereka belum beristirahat sama sekali. aku sejak tadi hanya bisa diam saja sambil melihat ke arah luar, melihat bagaimana pepohonan yang lebat di sepanjang jalan. suara kaki kuda dan juga hentakan di tanah, seperti alunan musik yang cukup indah. Entah karena aku yang terlalu bosan atau memang suaranya memang benar-benar indah.

Aku menengok ke arah pelayan yang bernama Sisy, dia sudah sejak tadi tertidur. Mungkin dia kelelahan, atau dia tidak tidur kemarin malam, aku tidak tau apa saja yang di lakukan olehnya selama ini. karena aku juga tidak mau ikut campur urusannya.

Aku melihat kereta lain yang berhenti lebih dulu, aku rasa ini waktunya bagi kami untuk beristirahat di luar sana. Dua prajurit membuka pintu kereta kuda milikku, aku menyenggol Sebentar lengan Sisy. saat itulah dia langsung terbangun dengan cepat. lebih tepatnya dia sangat siaga dalam tidurnya.

"Kita sudah sampai?." Tanyanya padaku.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com