webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#R18

Hasrat Cinta: Menemukan Suami Pendamping

Ketika Dua insan sedang berpegangan tangan dan hampir mengucap janji pernikahan, Sebuah panah perak menebus jantung sang Pria. Pria itu adalah Pangeran Pavo Cristatus, Pendamping hidup bagi Puteri Arabella Muticus. Darah mengalir deras, karena panah perak menebus jantung dan membuat Pernafasan terhenti seketika. Keterkejutan dan teriakan dari banyaknya orang yang hadir, membuat Arabella seketika melemas tak berdaya. Di depannya, Pendamping hidupnya harus mati mengenaskan.. Di tengah kesedihannya karena di tinggalkan Pria yang sangat dicintai. Arabella mengambil tusuk konde yang ada di rambutnya, Lalu Menusuk tepat di jantung dan seketika darah keluar dari mulutnya. Di sisa-sisa nafas terakhir, Arabella menatap langit malam "Demi Dewa-dewi Langit, Aku Arabella Muticus. Akan terlahir kembali dan menuntaskan janji pernikahan dengan Pendamping hidupku, Pavo Cristatus!! Kuberikan darah dan jantungku sebagai persembahan!." Ketika sumpah itu terselesaikan, Nafas Arabella ikut berhenti.. Bumi bergetar hebat dan angin kencang memporak-poranda bangunan di sekitar. Semesta ikut bersedih, pada pasangan yang mati di altar pernikahan.. Dewa-Dewi mengabulkan Permintaan Arabella, Kedua Jiwa pasangan itu di tarik dengan cepat dan di simpan di dalam guci pusaka. Hingga ribuan tahun setelahnya, Ketika dunia sudah jauh lebih Modern. Dewa-Dewi melepaskan dua jiwa itu di tempat berbeda.. Seberapa jauh cinta di pisahkan, pada akhirnya mereka akan bertemu kembali.. Karena takdir dan pengorbanan, sudah menjadi tumbal bagi keberlangsungan hidup mereka.. ******** -Urban legend- -Konten Dewasa- -Romance- [Pavu Muticus] Keturunan asli dari Merak hijau. [Pavo Cristatus] Keturunan asli dari Merak putih ****

Diana_Yellow · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
225 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#R18

Aku berkhayal lagi!

Ketika malam Semakin larut, aku memilih untuk masuk ke dalam kamar dan membaringkan tubuh yang sangat lemas ke arah tempat tidur. aku memeluk guling dengan begitu erat, perlahan-lahan aku memejamkan matanya dan memilih untuk membayangkan Steve.

Walaupun aku tau, semua hal itu adalah kebodohan yang begitu besar. Mataku kembali terbuka, lalu di depannya. Guling itu berubah jadi wajah suamiku, ada senyum getir ketika wajah yang Aku rindukan saat ini telah tersenyum dengan sangat indah.

"Maaf.." Kataku dengan suara pelan.

"Kenapa?." Kata Steve dengan wajahnya yang bingung.

"Maaf dan terimakasih." Kataku lagi.

"Untuk apa? Jangan mengatakan hal yang tidak perlu." lelaki itu sudah Tersenyum dan mencium keningku. walaupun dia merasakan kesakitan yang mendalam, tapi dia berusaha menahan semua ini demi aku.