"Brengsek!" Bardhom mendengus kencang seraya menghentakkan satu kakinya ke tanah.
"Ya," ujar Pharas. "Melihat kenyataan ini, juga dengan dua selongsong peluru yang kau temukan terlebih dahulu itu, tidak bisa tidak, pasti telah terjadi pertarungan sengit di sana. Dan tebakan terbaikku, pria yang memiliki Divine Sword itu adalah pelakunya. Orang yang sama yang bertarung dengan Merryath dan dia mungkin dibantu oleh orang lain yang menggunakan pistol."
"Aku benci mengatakan ini," kata Bardhom. "Tapi, sepertinya perkiraanmu benar, Pharas. Dan, dan bisa saja Merryath memang tidak selamat."
"Itu yang aku takutkan," sahut Pharas. "Entah dengan satu atau lain cara, mereka akhirnya berhasil membunuh Merryath dengan pedang surgawi itu."
"Bajingan!" lagi, Bardhom menghentakkan kakinya ke tanah. "Aku harus mencari tahu kebenaran ini, atau Akvan akan menjadi tidak senang dan murka kepadaku."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com