Semakin jauh detik berlari, semakin besar kecemasan di dalam diri Ardha Candra. Ia tidak menemukan sebarang kunci pun di dalam gudang besar itu. Pada akhirnya, ia kembali lagi menemui Clara yang tersandar dan menekur di dinding luar gudang dalam kondisi yang masih sama, tak sadarkan diri.
"Hei…" mata pria tersebut berkaca-kaca, namun ia menahan tangisnya. "Jangan mati!" ujarnya lagi dengan suara gemetar.
Ardha Candra mendekati mobil SUV milik Martin Hasibuan. Sayangnya, mobil itu dalam keadaan terkunci, lagi pula, ia tidak melihat satu kunci pun di dalam mobil itu.
Kembali ia mendekati Clara Dimitrova, mengusap-usap pipi sang gadis dengan mata yang kian tergenang oleh kehangatan.
"Tuhan…" Ardha Candra membawa kepala sang gadis ke pelukannya, mengecup dalam kepala itu.
Dan setelah itu, kembali ia mendekati pintu pagar, sang pria menarik-narik sedemikian rupa rantai besi tersebut. Namun percuma saja.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com