Clara Dimitrova membuka pintu apartemennya dan langsung berlalu masuk menuju ke arah kamar tidur utama, Ardha Candra yang berada di delakang gadis itu hanya bisa menghela napas dalam-dalam.
Ya, pria tersebut merasa telah mengekang sang gadis dengan membatalkan keinginannya untuk menggugurkan kandungannya. Bahkan, semenjak mereka pulang dari klinik spesialis kandungan itu, tidak banyak hal yang bisa mereka bicarakan selain keheningan di antara keduanya.
Sang pria akhirnya masuk dan menutup kembali pintu itu, ia melangkah mendekati kamar utama, dan menemukan bahwa sang gadis sedang membuka pakaiannya, ia mengawasi saja sembari bersandar satu bahu ke kusen pintu, dua tangan berada di dalam saku celananya.
Clara melirik sang kekasih sembari melepaskan pakaiannya satu per satu, dan tersisa hanya bra dan celana dalam berwarna krem itu saja di tubuhnya.
"Ada apa?" tanya sang gadis kemudian setelah merasa tidak tahan untuk tidak bertanya.
"Kau marah padaku?" tanya sang pria.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com